Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pada Jokowi, Ikahi sampaikan penolakan 'urusan dapur' ikut diurus KY

Pada Jokowi, Ikahi sampaikan penolakan 'urusan dapur' ikut diurus KY SBY bertemu Jokowi di Istana. ©2017 Biro Pers Setpres

Merdeka.com - Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) menyampaikan penolakan ke Presiden Joko Widodo terhadap niatan Komisi Yudisial (KY) yang tak ingin lagi manajemen pengelolaan hakim masih berpegang pada sistem satu atap. KY ingin berperan dalam manajemen pengelolaan hakim. Selama ini, Mahkamah Agung (MA) memiliki kewenangan mutlak pada pengelolaan itu.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikahi, Suhadi, menjelaskan penolakan telah disepakati oleh seluruh hakim di Indonesia. Sebab, kata dia, selama ini hakim telah terbiasa dikelola dalam satu atap dan tak ingin adanya pengelolaan lebih dari satu atap yang diusulkan oleh KY.

"Perjuangan hakim selama berpuluh-puluh tahun bahwa satu atap itu harga mati," kata Suhadi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (27/3).

Menanggapi 'perseteruan' antara hakim dengan KY tersebut, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjelaskan tak akan ikut campur. Keputusan diserahkan ke MA dan KY untuk dapat menentukan. Namun, Yasonna menjelaskan, dalam undang-undang, KY memang tak diatur untuk melakukan pengelolaan. KY, lanjut Yasonna, hanya memiliki kewenangan melakukan seleksi Hakim Agung, mengawasi martabat dan harkat hakim seorang hakim.

"Itu pikiran-pikiran yang mereka (Ikahi) sampaikan. Nanti kita lihat lah," ujar Yasonna.

Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, Ikahi juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami kekurangan hakim pasca moratorium perekrutan sejak tujuh tahun lalu. Untuk hal ini, Presiden sepakat akan melakukan perekrutan pada tahun ini dan telah memerintahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menindaklanjutinya. Ikahi menyebutkan setidaknya Indonesia membutuhkan sekitar 4.000 hakim dan jumlah yang mendesak sekitar 1.800 hakim yang dibutuhkan.

Dalam pertemuan di Istana Merdeka itu, Ikahi juga menolak salah satu isi dalam RUU Jabatan Hakim yang ingin memangkas masa kerja hakim. Dalam RUU Jabatan Hakim itu diusulkan umur hakim akan dikurangi dari 70 tahun menjadi 65 tahun.

Hakim tingkat banding yang awalnya akan pensiun pada umur 67 tahun diusulkan pensiun pada umur 63 tahun. Hakim tingkat pertama juga diusulkan pensiun pada umur 60 tahun yang awalnya pensiun pada umur 65 tahun.

Terkait penolakan terhadap masa kerja hakim ini, Yasonna menjelaskan tak akan diterapkan secara langsung. Namun, akan dilakukan secara 'interval'.

"Kalau langsung nanti Hakim Agung banyak yang kosong, jadi harus dikasih jeda waktu, nanti kita lihat seperti apa, dalam proses jeda waktu itu ada rekrutmen untuk mengisi," kata Yasonna.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin Tolak Komentari Kabar Jokowi Minta Jabatan Presiden Tiga Periode:  Itu Pertanyaan yang Mengandung Bahaya
Cak Imin Tolak Komentari Kabar Jokowi Minta Jabatan Presiden Tiga Periode: Itu Pertanyaan yang Mengandung Bahaya

Cak Imin merupakan salah satu tokoh yang pernah mengusulkan Jokowi tiga periode.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim jadi 'HIMPI Senior': Kalau Cawe-Cawe Tidak Apa, Kan Masih Keluarga
Jokowi Klaim jadi 'HIMPI Senior': Kalau Cawe-Cawe Tidak Apa, Kan Masih Keluarga

Dalam kesempatan tersebut Jokowi mengaku pernah menjadi bagian dari HIPMI saat masih menjadi pengusaha kayu di Solo.

Baca Selengkapnya
Jokowi Gelar Sidang Perdana di IKN: Tak Semua Negara Mampu Bangun IKN dari Nol
Jokowi Gelar Sidang Perdana di IKN: Tak Semua Negara Mampu Bangun IKN dari Nol

Sidang kabinet dibuka oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan membaca doa.

Baca Selengkapnya
Hasto Minta Jokowi Janji Depan Rakyat Tak Ambil Alih PDIP dan Golkar
Hasto Minta Jokowi Janji Depan Rakyat Tak Ambil Alih PDIP dan Golkar

Hasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri Beri Perintah ini, Presiden Jokowi Langsung Manggut-Manggut
VIDEO: Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri Beri Perintah ini, Presiden Jokowi Langsung Manggut-Manggut

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/9)

Baca Selengkapnya
Bahlil Sebut Jokowi Nyaman di Bawah Pohon Beringin, Hasto: PDIP Wajah Rakyat, Bukan Keluarga
Bahlil Sebut Jokowi Nyaman di Bawah Pohon Beringin, Hasto: PDIP Wajah Rakyat, Bukan Keluarga

Hasto menolak menanggapi lebih jauh ucapan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia soal Jokowi yang nyaman berteduh di bawah Pohon Beringin.

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Sebutan Pak Lurah Panggilan Sayang Untuk Jokowi
PDIP Ungkap Sebutan Pak Lurah Panggilan Sayang Untuk Jokowi

PDIP menilai, pernyataan Jokowi jelas urusan pemilu merupakan kewenangan ketua umum.

Baca Selengkapnya
PDIP Yakin Jokowi Tak akan Pindah Parpol Cuma Karena Food Estate Dikritik
PDIP Yakin Jokowi Tak akan Pindah Parpol Cuma Karena Food Estate Dikritik

PDIP ibaratkan hubungan Jokowi dan Megawati ibarat ibu dan anak, yang pastinya sering terjadi perbedaan pendapat.

Baca Selengkapnya
Mega Sindir Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Pengamat: Warning Kekecewaan Keluarga Tidak Satu Partai
Mega Sindir Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Pengamat: Warning Kekecewaan Keluarga Tidak Satu Partai

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyinggung orang non kader berpeluang jadi ketua umum di partainya

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh
Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh

Penilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.

Baca Selengkapnya
Proyek IKN Absen dari Pidato Prabowo, Raja Juli: Beliau Komitmen Menuntaskan
Proyek IKN Absen dari Pidato Prabowo, Raja Juli: Beliau Komitmen Menuntaskan

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan, Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan komitmennya melanjutkan sampai tuntas proyek IKN.

Baca Selengkapnya
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM

Adik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.

Baca Selengkapnya