PDIP Yakin Jokowi Tak akan Pindah Parpol Cuma Karena Food Estate Dikritik
PDIP ibaratkan hubungan Jokowi dan Megawati ibarat ibu dan anak, yang pastinya sering terjadi perbedaan pendapat.
Hubungan PDI Perjuangan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diisukan memanas pascakritik terhadap Food Estate.
PDIP Yakin Jokowi Tak akan Pindah Parpol Cuma Karena Food Estate Dikritik
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan kritik pedas pada program pemerintah, Food Estate. Hasto menilai program yang digagas Jokowi tersebut masuk dalam kategori kejahatan lingkungan. Meski Hasto menyampaikan kritik tersebut, PDIP menilai hubungan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi baik-baik saja. Politisi senior PDI Perjuangan Aria Bima mengemukakan, yang terjadi antara Jokowi dengan Megawati atau PDI Perjuangan saat ini hanyalah perbedaan pendapat dan bukan perbedaan pandangan. Hal tersebut masih dalam batas kewajaran dan tak perlu dibesar-besarkan.
"Hubungan ibu Megawati dan pak Jokowi seperti ibu dan anak, bisa beda pendapat tapi tidak pernah beda pandangan."
Kata Aria Bima lewat unggahan Instagram pribadinya, @Ariabima_ab.
@merdeka.com
Pascakejadian itu, kata Aria Bima, PDIP yakin Jokowi tidak akan pindah partai.
Apalagi, Jokowi tumbuh bersama PDIP untuk sampai pada posisi saat ini.
"Saya juga tidak melihat kemungkinan Pak Jokowi akan pindah partai. Perlu diingat, dari kandang bantenglah Pak Jokowi berasal, dan dari semangat banteng inilah Pak Jokowi bersama PDI Perjuangan berjuang berdarah-darah menjadi wali kota, gubernur, hingga presiden."
Aria Bima.
@merdeka.com
"Di kandang bantenglah Pak Jokowi juga minum kopi bareng. Bahwa kadang kopi itu terasa pahit atau manis, itulah kehidupan, yang pada akhirnya senantiasa berakhir dengan kebersamaan," kata Aria Bima.
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ini heran hubungan Megawati dan Jokowi sering dipersepsikan publik negatif. Didramatisasi atau dibesar-besarkan. "Kami yakin, beliau berdua adalah tokoh bangsa, terutama Bu Mega yang sudah makan garam berbagai situasi politik nasional maupun internasional," kata Aria Bima.
Dia mengibarat hubungan Jokowi dan Megawati ibarat ibu dan anak, yang pastinya sering terjadi perbedaan pendapat.
Namun Aria yakin kedua tokoh tersebut tak pernah berbeda pandangan. Mereka lebih mengedepankan persoalan Pancasila, NKRI, dan kebhinekaan bangsa.
"Kita juga bisa mengaitkan hubungan relasi kuasa antara lbu Mega dan Pak Jokowi yang akan menimbulkan berbagai interpretasi, itu sah-sah saja."
"Tapi mari semua ditelaah dengan lebih dingin dan rasional, dengan sebisa mungkin melepaskan dari berbagai spekulasi. Kami yakin tak ada yang bersifat antagonis atau tabrakan fatal dalam hubungan kedua tokoh ini," Kata Aria Bima