Pakai Cara Persuasif, Polisi Gagalkan 1.200 Peserta People Power dari Jatim
Merdeka.com - Polda Jawa Timur menggagalkan keberangkatan 1.200 peserta aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) alias Gerakan People Power 22 Mei 2019 ke Jakarta. Di antara mereka, ada yang dari luar Pulau Jawa tapi berangkat melalui Jawa Timur.
"Dari kemarin siang sampai hari ini, kami sudah gagalkan keberangkatan hampir 1.200 orang (peserta aksi) ke Jakarta," kata Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan, Senin (20/5).
Penggagalan keberangkatan peserta aksi people power itu dilakukan melalui razia gabungan antara Polda, Polres-Polres jajaran bersama TNI di sejumlah daerah di Jawa Timur.
-
Mengapa People Power dilakukan? Dengan begitu, rakyat bisa mengawasi kinerja pemerintah selama berkuasa.
-
Kenapa massa di Jayapura protes ke KPU? Massa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain. Mereka menyebut kecurangan itu tidak hanya terjadi untuk pemilihan caleg DPRD Kabupaten Jayapura, caleg DPRD Papua, hingga caleg DPR RI.
-
Apa itu People Power? People Power adalah gerakan rakyat menggulingkan kekuasaan otoriter.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Kapan massa menggeruduk Kantor KPU Jayapura? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
Luki menambahkan, bahwa penggagalan keberangkatan massa aksi people power dari berbagai daerah ini dilakukan dengan cara persuasif.
"Aparat berhasil memberikan pemahaman kepada calon massa aksi GNKR tersebut hingga kemudian memahami dan mau kembali ke daerahnya masing-masing," paparnya.
Luki merinci, Minggu (19/5) kemarin, satu bus yang memberangkatkan massa aksi dari Kota Malang. Kemudian masing-masing satu bus di Madiun, Tulungagung, serta Kabupaten Malang.
"Tadi malam juga digagalkan berangkat sekitar 26 orang di Jembatan Suramadu, di Bangkalan, Madura," ucap Luki.
Jenderal polisi bintang dua ini juga mengatakan, selain menggagalkan pemberangkatan massa aksi via jalur darat, pihaknya juga mensweeping pelabuhan-pelabuhan yang di Jawa Timur, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Ketapang, Banyuwangi.
Peserta people power yang disweeping di pelabuhan, berasal dari luar Pulau Jawa yang transit lebih dulu di Surabaya dan Banyuwangi. Selanjutnya ke Jakarta melalui jalur darat.
"Yang di Pelabuhan Banyuwangi dari Sumba, NTT. Mereka lewat Bali, kemudian menyeberang ke Banyuwangi," jelas Luki.
Luki juga menegaskan, bahwa aksi sweeping TNI-Polri ini akan terus dilakukan hingga 21 Mei 2019 besok. "Sampai menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 dilakukan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) di Jakarta pada 22 Mei 2019," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaTertulis ada 15 tuntutan seperti mendukung DPR untuk menyegerakan.
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa heran dengan tindakan yang dilakukan oleh segerombolan massa tersebut.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaAnggota yang bertugas dipastikan menggunakan pendekatan persuasif.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca Selengkapnya344 orang mengalami penangkapan dan penahanan semena-mena.
Baca Selengkapnya“Menyiagakan 957 personel mengamankan dan melayani kegiatan pada unjuk rasa pada hari ini,” kata Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca Selengkapnya