Pakai Visa Elektronik Palsu, 3 WN India Diamankan di Bandara Soekarno-Hatta
Merdeka.com - Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta mengamankan tiga Warga Negara India yang kedapatan menggunakan visa elektronik palsu. Penangkapan WN India berinisial MK, MJB dan SKV itu dilakukan kantor imigrasi Bandara Soetta pada 22 Februari dan 12 Maret 2021.
Kepala Kantor Imigrasi Khusus TPI Bandara Internasional Soekarno Hatta, Romi Yudianto menjelaskan, tiga WN India yang diamankan itu terbukti melanggar aturan keimigrasian dengan masuk negara Indonesia menggunakan visa elektronik palsu.
Dijelaskan dia, pengungkapan itu bermula dari pengamanan WN India berinisial MK pada 22 Februari lalu, dengan membayar jasa paket perjalanan India-Indonesia-Kanada sebesar Rp97 juta.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap karena menjual visa haji ilegal? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap seorang selebgram yang diketahui menjual visa haji ilegal atau tanpa izin (tasreh).
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Apa yang dilakukan imigrasi Denpasar terhadap WNA yang melanggar? Sampai pada bulan Agustus saja, sudah 79 orang yang dideportasi dari Bali.
"Hasil penelusuran dan pemeriksaan oleh petugas kami, uang senilai Rp97 juta yang dibayarkan MK itu, meliputi penerbitan visa elektronik palsu, pengurusan visa Kanada, akomodasi, tiket perjalanan dari New Delhi, Jakarta-Kanada," kata Kepala Kantor Imigrasi Khusus TPI Bandara Internasional Soekarno Hatta, Romi Yudianto di Kantor Imigrasi, Kamis (25/3).
Sementara untuk pelaku MJB dan SKV diketahui membayar paket perjalanan masing-masing sebesar Rp 40 juta. Dari keterangan para imigran gelap tersebut, terungkap motif WN India ke Indonesia untuk memperbaiki kehidupan.
"Jadi ini motifnya ekonomi, sebab MK ini kakaknya sudah ada lebih dulu di Kanada, jadi dia mau nyusul," jelasnya.
Kabid Intel Dakim Kantor Imigrasi Khusus TPI Bandara Soetta, Pandu menerangkan, usaha mereka untuk berada di Jakarta ataupun Kanada untuk berbisnis dijegal pada saat wawancara oleh petugas Imigrasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Sebab, nomor ataupun barkot visa yang ditunjukan ketiganya, sangat berbeda dengan paspor yang mereka miliki.
"Ketika nomor visanya keluar, malah nama orang lain. Seperti MK ini, saat dicek nomornya by system, yang keluar namanya atas nama AB warga negara Rusia," jelas Pandu.
Dia memastikan bahwa, penerbit visa elektronik palsu tersebut beras dari negara India. Saat ini, ketiga WNA tersebut diamankan guna pemeriksaan lebih jauh.
Akibat perbuatannya, ketiga WN India tersebut disangkakan pasal 121 huruf B Undang-undang nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian, karena sengaja menggunakan visa atau izin masuk palsu dengan ancaman pidana penjara tahun dan denda maksimal 500 juta.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini total terjadi tiga kasus haji tanpa visa resmi dengan melibatkan puluhan orang.
Baca Selengkapnya3 orang lainnya masih menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Madinah
Baca SelengkapnyaWanita berusia 40 tahun tersebut ditangkap Aparat saat hendak menuju sebuah hotel bersama keponakannya di Mekkah pada 25 Mei 2024 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
pemilik mobil berinisial AS mulai dicurigai saat saat melintas di area bandara Soekarno-Hatta hari Selasa (14/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi siap mengajukan pendaftaran Bandara Nusantara Airport di IKN secara internasional kepada ICAO.
Baca SelengkapnyaWNA India dengan jumlah kedatangan mencapai 67.979 orang, tercatat sebagai WNA terbanyak ke-3 yang datang ke Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaKemenhub menyebut bandara-bandara yang turun kasta ini lantaran selama ini hanya menangani penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaKementerian agama mencatat 92 persen visa jemaah hai reguler sudah diterbitkan.
Baca Selengkapnya