Panglima TNI Bakal Pakai Drone Patroli Pedalaman Papua: Kalau Aman Baru Kita Masuk
Meski dibantu drone, Panglima TNI memastikan ada pendekatan soft power menangani kondisi di Papua.
Seperti diketahui, KKB terus menebar teror baik pada petugas keamanan dan warga sipil.
Panglima TNI Bakal Pakai Drone Patroli Pedalaman Papua: Kalau Aman Baru Kita Masuk
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pihaknya menggunakan teknologi dalam memantau situasi di Papua. Salah satunya dengan menggunakan drone.
Keberadaan drone, katanya, paling tidak dapat menggantikan model patroli di mana prajurit harus menyusuri hutan belantara di Papua.
"Teknologi kita sudah menggunakan drone di sana (Papua). Jadi untuk patroli itu kita tidak lagi seperti dulu masuk ke pedalaman sampai 10-20 kilometer dari titik kuat ini. Sekarang kita gunakan drone kalau aman baru kita masuk."
Kata Panglima TNI kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/12).
@merdeka.com
"Akan kita buat satuan-satuan itu ada satuan dronenya," tegas Panglima.
Meski dibantu drone, Panglima TNI memastikan ada pendekatan soft power dan hard power untuk melihat situasi di Papua. Tetapi khusus hard power menjadi solusi akhir yang dipakai bila sudah keadaan genting.
"Kemudian yang kita kedepankan operasi teritorial intelijen, untuk di Papua. Hard power itu kita jalan terakhir. Seperti sekarang kita sudah di serang-serang ya kita karena dia kombatan kita gunakan senjata juga," tegas Panglima TNI.
Tidak hanya memantau kondisi di Papua, Panglima TNI juga menyebut pemanfaatan teknologi drone sangat tepat ketika menangani bencana alam seperti mencari korban.
"Dan drone juga selain digunakan untuk operasi bisa juga digunakan untuk menangani bencana alam seperti pencarian korban, kita sekarang menggunaakn drone. Tentunya dengan spek yang berbeda-beda ya, ada spek yang low samlai high," ujarnya.
Penjelasan Kapolri
Di kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, ada dua model operasi yang dilakukan di Papua. Yakni soft approch dan hard atau penegakkan hukum.
Penanganan dengan soft approch dilakukan untuk mengawal sejumlah program pemerintah atau terkait dengan pembangunan di Papua.
"Sehingga kemudian terkait konsep menyejahterakan Papua itu juga berjalan didalam kegiatan operasi soft. Sementara kita juga tahu masih ada KKB yang terus melakukan kegiatan. Tentunya itu yang kita jaga agar kemudian pembangunan di Papua itu tidak terganggu."
Kata Kapolri
Terkait dengan teknologi drone yang dipakai TNI, Kapolri tak mau menanggapi lebih jauh. Dia hanya memastikan dalam menindak KKB di Papua perlu kehati-hatian. Karena itu, proses diplomasi tetap dikedepankan."Namun terhadap yang kemudian membahayakan masyarakat sipil dan mengganggu dan mengancam jiwa tentunya kami harus mengambil langkah-langkah dalam penegakan hukum," kata Kapolri menegaskan.