Para Tokoh Diminta Sampaikan Pendapat dengan Menarik dan Santun
Effendi menilai adanya kebutuhan untuk saling mengingatkan pada semua tokoh yang sering dapat kesempatan berbicara di depan publik.
Komunikasi yang efektif dan beretika juga mampu mencerdaskan publik.
Pesan Effendi Gazali ke Para Tokoh: Sampaikan Pendapat dengan Menarik dan Santun
Kecerdasan berkomunikasi dalam berbicara tentu ada batasnya. Semua pihak yang ikut andil dalam pendewasaan demokrasi harus dapat menahan diri agar tidak ada jurang pemisah. Pakar Komunikasi dan Politik Universitas Indonesia, Effendi Gazali menyoroti kondisi ini
khususnya menjelang kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Jangan sampai ada pihak melakukan berbagai cara untuk menang.
"Seringkali ada pihak memang punya niat untuk memecah-belah kelompok masyarakat agar elektabilitas diri, kelompok, partai, atau capres bisa naik mengalahkan lawan-lawannya," ujar Effendi dalam keterangannya, Jumat (19/1/2024).
Effendi menilai adanya kebutuhan untuk saling mengingatkan pada semua tokoh yang sering dapat kesempatan berbicara di depan publik. Menurutnya, tanpa sengaja perpecahan bisa disebabkan oleh kalimat-kalimat kecil tidak dibayangkan, ternyata berakibat fatal."Maka dari itu, terutama bagi para figur atau tokoh masyarakat yang biasanya mendapatkan porsi lebih untuk tampil di khalayak ramai, sudah sepatutnya menjadikan pengalaman sebagai guru terbaik," imbaunya.
Effendi menjelaskan etika adalah konsep berlaku secara umum dan harus terus dijunjung tinggi terlepas apapun keadaannya.
"Alangkah baiknya semua bisa bersatu untuk memberhentikan perkataan berpotensi merusak kerukunan," ungkap Effendi.
"Apabila dalam kesempatan tertentu kita dibatasi oleh waktu, seperti pada acara debat atau talkshow, maka kita dahulukan untuk menyampaikan fakta-fakta yang lebih penting," kata Effendi.
Dirinya juga menerangkan agar dalam komunikasi atau menyampaikan pendapat supaya dibuat menarik sekaligus santun.
"Kalau anak sekarang bilangnya 'santuy'. Artinya gaya komunikasi kita agar dibuat menarik, tidak perlu kasar," terang Effendi.
Selain itu, ketika etika dijunjung tinggi dalam berkomunikasi, maka orang yang berbicara memiliki tanggung jawab moral untuk tidak berbohong. Menurutnya, komunikasi yang efektif dan beretika juga mampu mencerdaskan publik dengan sesuatu yang baru."Oleh karenanya, ada andil besar bagi orang yang berbicara jika ia mampu mencerdaskan kehidupan bangsa melalui apa yang disampaikannya," pungkasnya.