Pariwisata di Banyuwangi Segera Dibuka, Forkopimda Ingatkan Disiplin Prokes
Merdeka.com - Turunnya situasi penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi ke Level 2 menjadi angin segar bagi pelaku wisata. Pariwisata Banyuwangi akan segera dibuka namun tetap dikendalikan dengan berbagai ketentuan.
Salah satu syarat utamanya adalah pelaku dan pengunjung destinasi wisata harus sudah vaksin, dengan menjadikan aplikasi PeduliLindungi sebagai basis penataan pengunjung.
"Kita semua bersyukur, tapi jangan lengah. Kalau nanti melonjak lagi, kita semua yang susah karena berpotensi ditutup lagi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat rapat koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, Rabu (8/9).
-
Bagaimana Pemprov Bali ingin wisatawan membayar pungutan? Alternatif pertama, Pemprov Bali mendorong wisman melakukan pembayaran sebelum tiba di Bali melalui aplikasi Love Bali. Alternatif kedua, Pemprov juga memfasilitasi pembayaran di bandara.“Alternatif ketiga yang akan kita intensifkan adalah pembayaran yang dilakukan ketika tamu tiba di tempat mereka menginap.
-
Apa daya tarik utama Banyuwangi bagi wisatawan? 'Sungguh pengalaman yang menarik, mata saya sampai tidak mau berkedip. Konsep wisata ini yang kami cari, memadukan pemandangan alam dan atraksi budaya yang memukau,' ujar Utami, wisatawan asal Jakarta.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
-
Kenapa sertifikat halal penting bagi Banyuwangi? Menurutnya, sertifikasi halal memberi jaminan legalitas yang penting bagi para pelaku usaha makanan dan minuman daerah. “Kami sangat berterimakasih atas dukungan Ibu Bupati beserta jajaran. Banyuwangi sendiri termasuk lima besar daerah yang banyak pendaftarnya di Jawa Timur. Ini manandakan perekonomian daerah yang terus bergeliat,“
-
Mengapa Babakan Siliwangi jadi tempat wisata? Di masa itu, kawasan ini mulai dijadikan sebagai area kormersil untuk kegiatan pariwisata.
-
Kenapa Banyuwangi ingin masuk jaringan global UNESCO? 'Kami akan mengikuti langsung proses pengukuhan Ijen Geopark sebagai Unesco Global Geopark. Ini merupakan momen penting untuk mendorong Banyuwangi, baik alamnya, wisatanya maupun budayanya, bisa bersaing di kancah internasional,' ungkap Ipuk saat dihubungi, Kamis (8/9).
"Saat ini di banyak negara muncul tren wisata balas dendam, revenge tourism, setelah sekian lama orang kesulitan berwisata. Akhirnya semua membeludak tak terkendali. Kita tetap harus disiplin," imbuh Ipuk.
Hadir dalam rakor tersebut, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu, Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono, serta perwakilan dari Pangkalan TNI Angkatan Laut.
Rakor ini juga diikuti oleh para pelaku wisata Banyuwangi, seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pengelola destinasi wisata, Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, agen travel, guide, dan pelaku wisata lainnya secara virtual.
Ipuk menjelaskan. selama pandemi utamanya ketika masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), industri wisata sangat terpukul karena harus ditutup sementara.
"Mari kita jaga bersama. Jangan sampai kita kembali lagi ke Level 3 apalagi 4, karena nantinya wisata Banyuwangi bisa ditutup kembali. Dibukanya pariwisata ini membutuhkan komitmen dan kesadaran bersama. Mari patuhi dan jalankan semua persyaratan yang telah ditentukan," jelas Ipuk.
Berdasarkan hasil rakor, menurut Ipuk, pariwisata Banyuwangi dijadwalkan akan dibuka kembali pada 10 September dengan berbagai ketentuan.
Kapasitas pengunjung di destinasi wisata hanya 25 persen. Para pelaku wisata harus sudah divaksin. Tiap destinasi wisata harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau memakai barcode/menunjukkan sertifikat vaksin bagi para pengunjung sabagai syarat masuk destinasi wisata.
Ipuk mengatakan, pariwisata Banyuwangi di masa pandemi ini mengandalkan quality tourism, bukan mass tourism. "Kami minta kepada teman-teman pelaku wisata agar destinasi mengutamakan quality tourism dengan mengejar kualitas wisata, bukan pada kuantitas pengunjung," urai Ipuk.
Wakil Ketua Satgas yang juga Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, menambahkan pariwisata Banyuwangi bukan dilonggarkan. "Ingat bukan dilonggarkan tapi dikendalikan. Jangan sampai lupa diri, sehingga membuat kasus Covid-19 naik lagi," kata Dandim.
"Mari kita jaga bersama dan taati aturan. Apabila melanggar akan kami tindak," tambahnya.
Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu mengatakan, TNI dan Polri akan melakukan pengawasan di destinasi wisata. "Kami akan tempatkan personel dari TNI dan Polri sesuai kawasan, untuk memantau destinasi wisata," kata Kapolresta. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pariwisata Bali bukan soal jumlah kunjungan wisatawan tapi juga kualitas, kenyamanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBabak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca SelengkapnyaAP II sendiri merupakan pengelola Bandara Banyuwangi sebagai pintu masuk wisatawan nusantara dan mancanegara.
Baca SelengkapnyaSosialisasi terkait Tourism Levy semakin digiatkan khususnya mengenai tujuan dan peruntukan pungutan bagi wisatawan asing tersebut.
Baca SelengkapnyaQuality tourism akan mengubah norma, standar, serta menjalankan praktik-praktik sesuai norma dan standar baru.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak akan rugi jika kehilangan 5.000 turis bermasalah di Bali.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memastikan seluruh pelayanan sudah aktif dan pengunjung dapat terlayani dengan baik.
Baca SelengkapnyaKebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi yang didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengunjungi para kader Posyandu Seruni.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaDiharapkan, dana yang terkumpul nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan.
Baca Selengkapnya