Partisipasi peserta vaksin Campak dan Rubella di Bekasi dan Depok rendah
Merdeka.com - Tingkat partisipasi peserta vaksin campak dan rubella kaum urban di Jawa Barat (Jabar) lebih rendah, dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Hal ini dibuktikan saat Dinkes Jabar menghimpun peserta vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar mengatakan, salah satunya yakni tingkat partisipasi warga kota dan kabupaten penyangga DKI Jakarta terhadap program tersebut. Menurutnya secara keseluruhan Jawa Barat hampir mencapai target pemberian vaksin campak dan rubella, yakni 94,6 persen dari target 95 persen penduduk usia 9 bulan sampai 15 tahun.
"Tapi justru yang mudah divaksin itu yang di daerah. Kalau di kota seperti Depok dan Bekasi masih rendah. Kalau di daerah mudah karena orang satu imunisasi ikut, tapi kalau di kota tidak begitu," katanya di Bandung, Kamis (5/10).
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa yang lebih banyak terkena DBD di Jakarta Barat? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
Para petugas Puskesmas di setiap daerah di Jawa Barat pun akan menyisir daerahnya, dari pintu ke pintu, untuk memberikan vaksin kepada anak yang belum mendapatkan. Sebab waktu pemberian vaksin masih tersisa sampai 14 Oktober 2017.
Dia mengatakan, sampai saat ini daerah yang belum mencapai target adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung. Selain kurangnya pemahaman soal pentingnya vaksin adalah ketakutan sebagian warga terhadap vaksin, setelah mendengar kabar mengenai reaksi beberapa orang setelah divaksin. Hal tersebut dapat diatasi dengan klarifikasi menteri kesehatan atau ahli lainnya mengenai vaksin ini.
Ada juga sejumlah warga yang memiliki pemahaman yang berseberangan dalam penggunaan vaksin, baik secara ajaran agama atau pengetahuan pribadinya. Hal tersebut dapat diatasi dengan melibatkan ahli agama dan kesehatan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat 12.112.185 warga yang harus divaksinasi campak dan rubella. Namun berdasarkan data terbaru Pemprov Jabar, terdapat 12.045.493 orang yang harus divaksinasi. Sedangkan hingga Kamis (5/10), 11,33 juta orang telah divaksin dalam waktu dua bulan.
Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa, Arie Rukmantara mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pemerataan pemberian vaksinasi campak dan rubella, walaupun telah mencapai target.
"Walaupun sudah mencapai target secara nasional, tapi kita tidak bisa puas sampai situ. Kita harus pastikan jika di satu desa sembilan dari sepuluh anak sudah divaksin, di desa yang lama pun harus sama. Juga di daerah lainnya," katanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaJumlah hewan kesayangan yang melimpah di Indonesia menimbulkan beragam permasalahan bagi para pemilik anabul dan hewan peliharaan.
Baca SelengkapnyaCakupan kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan untuk sektor informal masih sangat rendah, yaitu baru sebanyak 10,13%.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan upaya jemput bola agar jangkauan vaksinasi rabies semakin luas.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaAksi Bhayangkari tersebut diwujudkan dengan pemberian vaksin gratis dan edukasi kepada warga.
Baca SelengkapnyaKemnaker menggelar kegiatan bertajuk 'Edukasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Pekerja Bukan Penerima Upah' di Padang.
Baca Selengkapnya