Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Partisipasi peserta vaksin Campak dan Rubella di Bekasi dan Depok rendah

Partisipasi peserta vaksin Campak dan Rubella di Bekasi dan Depok rendah Vaksinasi campak dan rubella. ©2017 istimewa

Merdeka.com - Tingkat partisipasi peserta vaksin campak dan rubella kaum urban di Jawa Barat (Jabar) lebih rendah, dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Hal ini dibuktikan saat Dinkes Jabar menghimpun peserta vaksin.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar‎ mengatakan, salah satunya yakni tingkat partisipasi warga kota dan kabupaten penyangga DKI Jakarta terhadap program tersebut. Menurutnya secara keseluruhan Jawa Barat hampir mencapai target pemberian vaksin campak dan rubella, yakni 94,6 persen dari target 95 persen penduduk usia 9 bulan sampai 15 tahun.

"Tapi justru yang mudah divaksin itu yang di daerah. Kalau di kota seperti Depok dan Bekasi masih rendah. Kalau di daerah mudah karena orang satu imunisasi ikut, tapi kalau di kota tidak begitu," katanya di Bandung, Kamis (5/10).

Orang lain juga bertanya?

Para petugas Puskesmas di setiap daerah di Jawa Barat pun akan menyisir daerahnya, dari pintu ke pintu, untuk memberikan vaksin kepada anak yang belum mendapatkan. Sebab ‎waktu pemberian vaksin masih tersisa sampai 14 Oktober 2017.

Dia mengatakan, sampai saat ini ‎daerah yang belum mencapai target adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung. ‎Selain kurangnya pemahaman soal pentingnya vaksin adalah ketakutan sebagian warga terhadap vaksin, setelah mendengar kabar mengenai reaksi beberapa orang setelah divaksin. Hal tersebut dapat diatasi dengan klarifikasi menteri kesehatan atau ahli lainnya mengenai vaksin ini.

Ada juga sejumlah warga yang memiliki pemahaman yang berseberangan dalam penggunaan vaksin, baik secara ajaran agama atau pengetahuan pribadinya. Hal tersebut dapat diatasi dengan melibatkan ahli agama dan kesehatan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat 12.112.185 warga yang harus divaksinasi campak dan rubella. Namun berdasarkan data terbaru Pemprov Jabar, terdapat 12.045.493 orang yang harus divaksinasi. Sedangkan hingga Kamis (5/10), 11,33 juta orang telah divaksin dalam waktu dua bulan.

Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa, Arie Rukmantara mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pemerataan pemberian vaksinasi campak dan rubella, walaupun telah mencapai target.

"Walaupun sudah mencapai target secara nasional, tapi kita tidak bisa puas sampai situ. Kita harus pastikan jika di satu desa sembilan dari sepuluh anak sudah divaksin, di desa yang lama pun harus sama. Juga di daerah lainnya," katanya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
40 Persen Kucing dan Anjing di Indonesia Sudah Vaksinasi Rabies
40 Persen Kucing dan Anjing di Indonesia Sudah Vaksinasi Rabies

Jumlah hewan kesayangan yang melimpah di Indonesia menimbulkan beragam permasalahan bagi para pemilik anabul dan hewan peliharaan.

Baca Selengkapnya
Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Sektor Informal
Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Sektor Informal

Cakupan kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan untuk sektor informal masih sangat rendah, yaitu baru sebanyak 10,13%.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Warga Jakarta Bisa Dapatkan Vaksin PCV Gratis untuk Anaknya di Sejumlah Lokasi Ini
Warga Jakarta Bisa Dapatkan Vaksin PCV Gratis untuk Anaknya di Sejumlah Lokasi Ini

Cakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.

Baca Selengkapnya
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Antusiasme Pemilik Hewan Serbu Vaksinasi Rabies Gratis di Tebet
FOTO: Antusiasme Pemilik Hewan Serbu Vaksinasi Rabies Gratis di Tebet

Kegiatan ini merupakan upaya jemput bola agar jangkauan vaksinasi rabies semakin luas.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suntikan Vaksin Anti Virus Terus Digencarkan Pemprov DKI Jakarta Guna Mencegah Rabies
FOTO: Suntikan Vaksin Anti Virus Terus Digencarkan Pemprov DKI Jakarta Guna Mencegah Rabies

Pemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).

Baca Selengkapnya
Aksi Nyata Bhayangkari Polri Wujudkan Bali Zero Rabies
Aksi Nyata Bhayangkari Polri Wujudkan Bali Zero Rabies

Aksi Bhayangkari tersebut diwujudkan dengan pemberian vaksin gratis dan edukasi kepada warga.

Baca Selengkapnya
Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Sektor Informal
Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Sektor Informal

Kemnaker menggelar kegiatan bertajuk 'Edukasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Pekerja Bukan Penerima Upah' di Padang.

Baca Selengkapnya