Pasangan Lesbi di Bali Ribut soal Utang, Depresi Mau Bunuh Diri
Dia bertengkar dengan pacarnya yang juga seorang perempuan berinisial NPE asal Kabupaten Gianyar, Bali.
Motifnya korban depresi karena punya utang dan anak
Pasangan Lesbi di Bali Ribut soal Utang, Depresi Mau Bunuh Diri
Seorang perempuan berinisial UT (25) melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melompat dari atap dak di sebuah indekos, berlokasi di Jalan Tukad Badung, Renon, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada Senin (7/8) sekitar pukul 14:45 WITA. Perempuan asal Palembang, Sumatera Utara, melakukan percobaan bunuh diri karena bertengkar dengan pacarnya yang juga seorang perempuan berinisial NPE asal Kabupaten Gianyar, Bali.
"Antara (UT) dan pacarnya (NPE) status hubungan pacaran sesama jenis. Pacaran sesama perempuan," kata Kasi Humas Polresta AKP I Ketut Sukadi, Senin (7/8) malam.
Kronologinya, dari keterangan saksi bernama Putu Agus Artajaya menerangkan pada Senin (7/8) sekitar pukul 05.00 WITA, saksi mendengar di indekosnya bahwa korban UT ribut dengar pacarnya. Lalu korban datang ke kos saksi dengan membawa anaknya berinisial NY. Korban tidur di kamar indekos saksi kemudian bangun dan pergi meninggalkan anaknya.Kemudian, sekitar pukul 13.40 WITA korban pergi bersama pacarnya dan datang ke indekos saksi dan mau ambil anaknya dengan cara paksa. Kemudian korban bersama anaknya menuju tempat indekos meerka. Setelah sampai di kosnya korban bersama anaknya mengunci pintu dari dalam.
Namun, tak lama pacar korban menelepon saksi bahwa korban menyemprotkan obat nyamuk di dalam kamar. Lalu saksi bersama teman-temannya ke kamar indekos korban. Karena kamar kos korban terkunci saksi mendobrak pintu dan setelah pintu terbuka saksi mengambil anaknya untuk diselamatkan.Kemudian, saksi mendengar korban menangis dan naik lewat tangga. Setelah itu korban di atas atap tetap menangis dan mau bunuh diri dengan cara meloncat. Lalu, saksi menelepon ke Polsek Denpasar Selatan dan sekitar pukul 15.00 WITA kepolisian datang.
"Baru saksi ikut membantu korban untuk membujuk agar tidak melakukan bunuh diri, untuk menurunkan korban menunggu tim Sar Polda Bali," imbuhnya.
"Motifnya korban depresi karena punya utang dan anak," ujarnya.