Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasien Melahirkan Diduga Ditinggal Bidan Tidur, Tim Investigasi Diberi Waktu Seminggu

Pasien Melahirkan Diduga Ditinggal Bidan Tidur, Tim Investigasi Diberi Waktu Seminggu Gubernur Sumsel Herman Deru. ©2023 Merdeka.com/Irwanto

Merdeka.com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru terus mengumpulkan informasi terkait kasus kematian TK, wanita hamil saat melahirkan yang disebut-sebut ditinggal bidan puskesmas di Musi Rawas Utara (Muratara) tidur. Jika ditemukan kesalahan, ia instruksikan Pemerintah Kabupaten mengambil tindakan tegas.

Deru juga memaparkan informasi yang didapatnya bahwa wanita tersebut termasuk dalam pasien berisiko tinggi karena berat janin yang dikandungnya terbilang besar atau di atas normal. Hal ini diketahui dari pemeriksaan rutin pasien TK di Puskesmas Pauh, Muratara.

Dengan kondisi itu, bidan puskesmas setempat merekomendasikan dan merujuk pasien melakukan persalinan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan dengan peralatan lebih lengkap. Namun, keluarga masih membawa pasien ke puskesmas saat sudah merasakan nyeri sebagai tanda-tanda melahirkan.

Orang lain juga bertanya?

"Ibu itu sudah rutin periksa karena bayinya besar dan tubuh ibu itu tingginya 150 cm, bayinya gede, jadi gak seimbang dengan ibunya. Jadi nakesnya menyarankan ke rumah sakit," ungkap Deru, Rabu (31/5).

Muncul pertanyaan mengapa bidan dan nakes lain tidak segera membawa pasien ke rumah sakit ketika kondisinya memburuk, padahal mereka sudah mengetahui kondisi janin wanita itu. Terkait pertanyaan ini, Deru mengaku belum mendapat informasi itu. Hal itu nantinya akan terjawab oleh tim investigasi yang dikerahkan langsung dari provinsi.

"Ini salah satu pertanyaan yang saya titipkan ke tim yang bertugas," ujarnya.

Dia menjelaskan, tim investigasi yang dikerahkan merupakan ahli di bidang masing-masing dan mumpuni. Tim ini diketuai Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Direktur Utama RSUP Mohammad Hoesin Palembang, dan Direktur RSUD Siti Fatimah Sumsel sebagai wakilnya, serta beranggotakan orang-orang yang mumpuni.

"Investigasi saya minta seminggulah (rampung). Hasil kerja tim akan kita dengar secara komprehensif," ujarnya.

Jika nantinya ditemukan kesalahan atau kelalaian dari nakes yang bertugas, ia menginstruksikan Pemkab Muratara mengambil tindakan tegas. Namun, ia meminta dapat mendalami setiap informasi dari masing-masing pihak.

"Kalau ada kesalahan seperti kelalaian atau lainnya, jelas diberi sanksi administratif," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria, LK, harus dibuat bersedih dan kesal seumur hidupnya lantaran istrinya meninggal dunia saat melahirkan. Ironisnya, kejadian itu diduga akibat kelalaian bidan yang menanganinya.

Kisah ini ia tuangkan dalam media sosial dan menjadi viral. Akun Instagram @palembang_bedesau.id memposting ulang curahan hati LK, Senin (29/5).

Dalam akun IG tersebut, LK menerangkan secara jelas kronologis kejadian hingga istrinya, TK, meninggal dunia. Cerita itu ia tulis dalam bahasa daerah.

"Min tolong viralkan ataupun bagikan, supayo di liat pemerintah daerah supaya ado tindak lanjutnyo," tulis LK mengawali.

Ceritanya, istrinya hendak melahirkan dan ia bawa ke Puskesmas Pauh, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Selasa (9/5) sekitar pukul 22.00 WIB. Pukul 01.30 WIB, ketuban pecah namun hingga pukul 03.00 WIB belum juga melahirkan.

Beberapa menit kemudian, mereka ditinggal bidan puskesmas untuk tidur. Otomatis mereka tidak didampingi oleh seorang pun tenaga kesehatan di ruang bersalin. Sontak, pria itu kesal dengan sikap bidan tersebut. Lantas ia mengedor pintu ruang bidan yang tidur dengan maksud menanyakan tindakan yang harus dilakukan karena kondisi istrinya sudah lemah.

"Awak marah, awak gedur lawang. Awak bicara sama bidan (apo kamu tu dak nak ngurus apo dak nak muat rujukan kondisi tika mulai lemah). (Saya marah, saya gedor pintu dan bicara sama bidan. Apa kamu tidak mau mengurus, apa tidak mau bikin surat rujukan karena Tika mulai lemah)," ujarnya.

Kemudian bidan keluar dan bicara dengan mertua LK di ruang bersalin. Mereka tersinggung dengan ucapan LK barusan sehingga bidan itu mengusir mertuanya dengan kata-kata kasar.

"Pas nak masok lagi takunci pintu, ngapo bidan ngunci pintu dakte kuargo yang nemani tika di dalam dakte utak nian bidan puskesmas pauh jangan mentang2 mereka bidan jangan sakendak kenda mereka."

(Waktu mau masuk pintu sudah terkunci, kenapa bidan mengunci pintu, tidak ada keluarga yang menemai Tika di dalam. Tidak ada otak/pikiran bidan Puskesmas Pauh, jangan mentang-mentang mereka bidan maunya sendiri).

Empat jam setelah ketuban pecah atau pukul 05.00 WIB, bidan barulah merujuk istrinya ke RS Ar Bunda Lubuklinggau. Namun, istri dan calon bayi pertamanya tak bisa diselamatkan tak lama setelah tiba di rumah sakit.

Kejadian itu membuat LK kecewa berat. Ia menyayangkan kelalaian bidan membuat dua nyawa yang ia sayangi pergi untuk selamanya. Padahal, hal itu bisa dicegah jika bidan segera mengambil tindakan untuk merujuk ke rumah sakit. Lebih kecewanya lagi, saat istrinya berjuang justru ditinggal tidur oleh bidan yang mengaku mengantuk.

"Kejadian ko sebuah kelalaian bidan puskesmas. Memang ajal dakte yang tau tapi perawatan bidan tu muat idak puas. Allah tulah yang tau." (Kejadian ini adalah sebuah kelalaian bidan puskesmas. Memang ajal tidak ada yang tahu tapi perawatan bidan itu membuat pelayanan tidak puas. Allah saja yang tahu)," tutupnya.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bupati Jember Jenguk Ibu Viral Melahirkan di Pinggir Jalan Usai Ditolak Bidan Desa
Bupati Jember Jenguk Ibu Viral Melahirkan di Pinggir Jalan Usai Ditolak Bidan Desa

Peristiwa miris tersebut viral di media sosial. Sang ibu yang sudah waktunya melahirkan malah ditolak ditangani oleh bidan desa

Baca Selengkapnya
Kepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi
Kepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi

Kepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Kedua Keluarga Sudah Bersedia Tes DNA
Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Kedua Keluarga Sudah Bersedia Tes DNA

Polres Bogor akan menanggung biaya tes DNA untuk pasien B demi mengungkap dugaan bayi tertukar di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Prematur Meninggal karena Petugas Klinik Tak Becus & Dijadikan Konten Foto, Polisi Langsung Selidiki
Kasus Bayi Prematur Meninggal karena Petugas Klinik Tak Becus & Dijadikan Konten Foto, Polisi Langsung Selidiki

Kadinkes memastikan bahwa tim ad hoc yang dibentuk bersifat independen dan terdiri dari tenaga profesi, asosiasi klinik, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Tertukar Setahun, Polisi Kerahkan Tim ke RS Sentosa Kemang Cari Bukti
Kasus Bayi Tertukar Setahun, Polisi Kerahkan Tim ke RS Sentosa Kemang Cari Bukti

Ibu Siti mengadu ke Polres Bogor. Dia berharap masalah yang menimpa segera terselesaikan.

Baca Selengkapnya
Geger Temuan Bayi Diduga Dibuang dan Jasadnya Dimakan Biawak
Geger Temuan Bayi Diduga Dibuang dan Jasadnya Dimakan Biawak

Jasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Dinkes Ungkap Rumah Sakit Menjalankan SOP Sesuai Aturan
Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Dinkes Ungkap Rumah Sakit Menjalankan SOP Sesuai Aturan

SOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Heboh Bayi Perempuan Dilahirkan di Teras Musala, Begini Kejadiannya
Heboh Bayi Perempuan Dilahirkan di Teras Musala, Begini Kejadiannya

Saksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.

Baca Selengkapnya
Menengok Aktivitas Klinik yang Diduga Tak Becus Tangani Bayi hingga Meninggal Dunia di Tasikmalaya
Menengok Aktivitas Klinik yang Diduga Tak Becus Tangani Bayi hingga Meninggal Dunia di Tasikmalaya

Salah satu klinik di Tasikmalaya kini menjadi perbincangan publik karena diduga memberi pelayanan yang buruk kepada pasien bersalin sehingga bayinya meninggal.

Baca Selengkapnya
Kronologi Lengkap Dokter Ortopedi Cabuli Istri Pasien Sedang Hamil saat Menunggu Suami Dirawat
Kronologi Lengkap Dokter Ortopedi Cabuli Istri Pasien Sedang Hamil saat Menunggu Suami Dirawat

Melihat itu, dokter MY meninggalkan ruangan. Sementara TA keesokan harinya melapor ke Polda Sumsel.

Baca Selengkapnya
Pemkab Banyuwangi Beri Pendampingan Psikologis pada Orang Tua Korban Pembunuhan Kalibaru
Pemkab Banyuwangi Beri Pendampingan Psikologis pada Orang Tua Korban Pembunuhan Kalibaru

Pemkab Banyuwangi langsung memberikan pendampingan pada keluarga korban kasus dugaan kekerasan seksual dan pembunuhan anak berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya
Pasien Disuntik Tidur, Istrinya yang Menunggu Malah Dicabuli Dokter usai Diimingi Suntik Vitamin
Pasien Disuntik Tidur, Istrinya yang Menunggu Malah Dicabuli Dokter usai Diimingi Suntik Vitamin

korban TA telah melaporkan kasus ini ke Polda Sumatera Selatan pada Kamis (22/2) atau sehari usai kejadian.

Baca Selengkapnya