PDIP: NU perekat persahabatan kebangsaan
Merdeka.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-92 NU di Masjid KH Hasyim Asy'ari Jalan Dan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (31/1) malam. PDI Perjuangan mengucapkan selamat atas NU yang telah berusia 92 tahun.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan NU lahir membawa keselamatan bangsa dan dengan tekadnya mewujudkan Islam sebagai Rahmatan Lil'alamin.
"Maka NU berhasil membuktikan jati dirinya sebagai perekat persahabatan kebangsaan yang begitu penting bagi kokohnya Pancasila dan NKRI," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Rabu (31/1).
-
Siapa pendiri NU? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Kenapa NU didirikan? Organisasi Islam yang didirikan di Surabaya ini bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
-
Siapa pendiri NU dan Muhammadiyah? Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk menampung gagasan keagamaan para ulama tradisional sebagai reaksi atas prestasi ideologi gerakan modernisme Islam yang mengusung gagasan purifikasi puritanisme. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.
-
Siapa yang mendirikan NU dan Muhammadiyah? NU atau Nahdlatul Ulama, didirikan oleh ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Surabaya pada 31 Januari 1926. Sementara itu, Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912.
-
Siapa pendiri NU Bojonegoro? Nahdlatul Ulama (NU) Bojonegoro lahir di Padangan pada tahun 1938 Masehi. Pemrakarsanya Kiai Hasyim Padangan.
-
Siapa Ketua Umum PBNU pertama? Hasan Basri Sagipodin atau yang akrab disapa Hasan Gipo merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pertama.
Menurut Hasto, PDI Perjuangan terus meletakkan kesadaran peran penting NU di dalam pendidikan politik dan kaderisasi kepemimpinan internal Partai. "Kesadaran peran strategis NU di dalam proses berbangsa dan bernegara terus kami tanamkan di dalam kaderisasi Partai. Hal ini tidak terlepas dari kedekatan Bung Karno dengan tokoh-tokoh NU seperti KH Hasyim Asyari, KH, Wahid Hasyim dan KH Wahab Hasbullah," ujarnya.
Bahkan Bung Karno mendapat gelar dari NU 'Waliyyul Amri ad-Dharuri bi al-Syaukah' yang dapat diartikan sebagai pemimpin umat yang berkuasa secara de facto yang harus dipatuhi berkaitan dengan suatu hal yang dianggap darurat atau penting.
Kesadaran tentang pentingnya NU, lanjut Hasto, juga ditunjukkan oleh realitas sejarah reformasi, bagaimana saat Megawati Soekarnoputri dan Abdurrahman wahid bahu membahu berjuang memerjuangkan kedaulatan rakyat melalui tatanan kehidupan politik yang lebih demokratis.
"Ketika Bapak Jokowi meminta pertimbangan Ibu Megawati terhadap susunan kabinet pun, Ibu Megawati menegaskan peran sentral NU tersebut, sehingga Beliau mengusulkan beberapa pos strategis kerakyatan di tempati oleh representasi NU," ujar Hasto.
Kesadaran sejarah dan kultural juga dijalankan oleh PDI Perjuangan di dalam menjaring calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Hasto mengatakan, tercatat representasi NU hadir di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sekurang-kurangnya 61 daerah lainnya di tingkat kabupaten/kota dalam rangka Pilkada Serentak tahun 2018.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud memandang ada peran ulama termasuk santri-santri dari kiai Hamid memperjuangkan Indonesia merdeka.
Baca Selengkapnya"Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila yang selalu merawat persatuan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaUmar menyebutkan sebagai pendiri NU dirinya diajarkan tentang eratnya hubungan antara nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai Islam.
Baca SelengkapnyaBNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca Selengkapnyawarisan pertama para kiai NU adalah paham keagamaan Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja)
Baca SelengkapnyaMelalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku butuh dukungan dari NU untuk membangun bangsa
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut, ujar KH Achmad, Abuya Muhtadi memberikan pesan sederhana namun mengandung makna luar biasa dan mendalam.
Baca SelengkapnyaHarlah ke-25 PKB digelar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaZulhas ingin memperkuat persatuan dengan merangkul semua golongan, termasuk Nadhlatul Ulama (NU).
Baca SelengkapnyaMenurut Gus Yahya, Jokowi telah memberi banyak inspirasi bagi bangsa, khususnya untuk warga NU.
Baca SelengkapnyaNU tegaskan akan bersama-sama dengan pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya