Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pecinta Bonsai Kelapa Banyuwangi, Tingkatkan Nilai Jual dan Kenalkan Peluang Bisnis

Pecinta Bonsai Kelapa Banyuwangi, Tingkatkan Nilai Jual dan Kenalkan Peluang Bisnis Bonsai Kelapa Banyuwangi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai salah satu sentra penghasil buah kelapa. Sejak tahun 1970-an, pecinta tanaman bonsai kelapa (Bonkla) di Banyuwangi mulai tumbuh, meningkatkan nilai jual buah kelapa hingga mengenalkan potensi bisnis terjangkau.

Yusuf Fahrihudin (36), warga Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, sejak tahun 2015 tertarik memanfaatkan peluang bisnis Bonkla yang mudah, murah, terjangkau dan bisa bernilai jual tinggi. Yusuf mengatakan, satu buah kelapa rata rata dijual dengan harga Rp 5000, sementara bila dirawat menjadi Bonkla dengan estimasi waktu 7-8 bulan, bisa meningkatkan nilai jual hingga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

"Rata rata butuh waktu 8 bulan sampai bisa naik ke meja menjadi tanaman hias yang siap dijual. untuk perawatan seminggu sekali, penyayatan dari tapasnya. Kalau tidak disayat semakin tinggi daunnya. Ini semua jenis kelapa bisa dibuat Bonkla," kata Yusuf, saat ditemui di kebunnya, Rabu (30/9).

Orang lain juga bertanya?

Yusuf saat ini tergabung dalam komunitas Bonsai Kelapa Banyuwangi yang beranggotakan 150 orang. Lewat komunitas tersebut, Yusuf bisa sharing pengalaman, belajar dan memperluas jaringan pasarnya. Menurutnya, harga bonsai bisa semakin mahal dilihat dari fisik kekerdilan Bonkla, jumlah cabang, akar, dan seni tata letak serta menambah pernis atau plitur pada batok maupun kulit kelapa.

"Nilai jual bonsai dari cabang, semakin banyak cabang semakin mahal. Kalau pecah daun tergantung usia, semakin lama semakin pecah. Akarnya bisa dibentuk. Batok semakin kecil semakin bagus," jelasnya.

bonsai kelapa banyuwangi©2020 Merdeka.com

Yusuf kemudian menunjukkan Bonkla yang cukup langka karena memiliki cabang hingga 7 batang. Secara umum pohon kelapa memang tidak memiliki cabang.

"Ini bonsai paling mahal bisa Rp 10 juta, karena ini sampai 7 cabang," katanya.

Meski belum memiliki tunas kelapa yang bercabang, semua kelapa yang bertunas satu atau tidak bercabang juga memiliki nilai jual yang tinggi. Syaratnya cukup mendapatkan perawatan yang tepat dan menata di media tanam yang menarik.

"Ada banyak model media tanam. Ada yang pakai media air, ada yang dibuatkan seperti mini taman pemandangan dalam satu pot, model natural dan batok," terangnya.

"Kalau Bonkla ada batoknya, itu yang gak dimiliki bonsai lain, dan ini bisa pakai media air," tambahnya.

Bonkla, katanya, merupakan seni merawat tanaman hias untuk menjadikannya kerdil. Merawat Bonkla, kata Yusuf, ibarat memiliki anak angkat karena harus dirawat sepenuh hati.

bonsai kelapa banyuwangi©2020 Merdeka.com

"Kalau ada pameran, Bonkla kami bercampur aduk dengan pemilik orang lain, tidak usah ditandai kami pasti hafal, tidak mungkin tertukar," katanya.

Selama merawat, Yusuf harus memastikan tapas di bagian pelepah Bonkla tidak sampai menebal. Dia harus menyayat bagian tapas dengan silet atau pisau tipis. Proses menyayat ini perlu terus dilakukan untuk menjaga tanaman tetap kerdil.

"Habis sayat, jangan sampai kena air, karena bisa busuk. Maksimal dijemur 15 menit dulu biar kering. Jadi Bonkla ini semakin kerdil semakin bagus, apalagi bisa lebat," terangnya.

Sementara itu, Perkumpulan Pencinta, Petani, dan Pedagang Tanaman Hortikultura (Petara) Banyuwangi yang memiliki puluhan anggota juga mengenalkan potensi Bonkla ke berbagai daerah.

Ketua Petara Banyuwangi, Khoirul Fanani (28) mengatakan, Banyuwangi dikenal memiliki kualitas Bonkla yang bermutu dan bahan melimpah.

bonsai kelapa banyuwangi©2020 Merdeka.com

"Dari dulu Banyuwangi dikenal memiliki bonsai kelapa yang bagus. Itu karena faktor geografis dan tanah Banyuwangi punya hutan luas, ada gunung, laut. Punya banyak bahan bonsai, dan ragam tanaman, dibandingkan kawasan Tapal Kuda, Jember, Lumajang," ujar Khoirul.

Selain itu, katanya, seni tanaman Bonkla di Indonesia sudah ada sejak tahun 1970-an. Bonkla semakin diminati karena bahan baku yang mudah didapat dan bisa meningkatkan nilai jual yang tinggi.

"Tahun 70-an sudah mulai banyak diminati, itu laris manis tahun kemarin, tahun ini mengikuti karena masa pandemi," katanya.

Kontributor: Mohammad Ulil Albab (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkop UKM: Koperasi Pemasaran Jahema Bonsai Sejahtera Perkuat Terwujudnya Ekspor Bonsai
Menkop UKM: Koperasi Pemasaran Jahema Bonsai Sejahtera Perkuat Terwujudnya Ekspor Bonsai

PPBI bernama Koperasi Pemasaran Jahema Bonsai Sejahtera yang diharapkan mampu memperkuat terwujudnya ekspor.

Baca Selengkapnya
Sekali Tanam Bisa Sejahtera hingga Anak Cucu, Petani Belimbing Asal Blitar Bongkar Rahasianya
Sekali Tanam Bisa Sejahtera hingga Anak Cucu, Petani Belimbing Asal Blitar Bongkar Rahasianya

Dibianto, petani asal Blitar menganggap pohon belimbing adalah ATM.

Baca Selengkapnya
Pria Banyuwangi Ini Dulu Keliling Jualan Pelepah Pisang, Kini Jadi Saudagar Kerajinan Tangan Berbahan Alam yang Laris di Pasar Luar Negeri
Pria Banyuwangi Ini Dulu Keliling Jualan Pelepah Pisang, Kini Jadi Saudagar Kerajinan Tangan Berbahan Alam yang Laris di Pasar Luar Negeri

Pria asal Banyuwangi ini dulu jualan pelepah pisang door to door, kini jadi saudagar produk kerajinan yang laris di pasar luar negeri. Ini kunci kesuksesannya.

Baca Selengkapnya
Program Pemberdayaan BRI dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Perluas Jaringan Pemasaran
Program Pemberdayaan BRI dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Perluas Jaringan Pemasaran

Kerjasama yang erat antara anggota klaster dan pemberdayaan dari BRI telah membantu usaha ini berkembang dengan lancar.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kelengkeng New Kristal, Hasil Budidaya Kelompok Tani Binaan BRI di Tuban
Mengenal Kelengkeng New Kristal, Hasil Budidaya Kelompok Tani Binaan BRI di Tuban

Kelengkeng jenis ini memiliki keunggulan dapat berbuah tanpa mengenal musim dan daging buahnya yang tebal.

Baca Selengkapnya
Harga Stabil dan Banyak Diminati, Banyuwangi Pacu Produksi Pisang Cavendish
Harga Stabil dan Banyak Diminati, Banyuwangi Pacu Produksi Pisang Cavendish

Di Banyuwangi, pisang Cavendish juga dikembangkan di Kecamatan Bangorejo, Tegaldlimo, Purwoharjo, dan Muncar.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pohon Nibung, Tumbuhan Palma Sejuta Manfaat yang Tumbuh Subur di Bangka Belitung
Mengenal Pohon Nibung, Tumbuhan Palma Sejuta Manfaat yang Tumbuh Subur di Bangka Belitung

Pohon dengan nama ilmiah Oncosperma tigillarium ini memiliki sejuta manfaat bagi kehidupan manusia serta memiliki keistimewaan lain.

Baca Selengkapnya
Menikmati Senja di Agrowisata Cengungklung Bojonegoro, Desa Sejuk di Tepi Sungai Bengawan Solo
Menikmati Senja di Agrowisata Cengungklung Bojonegoro, Desa Sejuk di Tepi Sungai Bengawan Solo

Desa Cengungklung jadi satu-satunya desa pilihan BRI Cabang Bojonegoro yang diikutsertakan dalam kompetisi Desa BRILiaN 2023. Memangnya apa keunggulan desa ini?

Baca Selengkapnya
Pemberdayaan BRI Bikin Klaster Kelengkeng di Tuban Makin Bersinar
Pemberdayaan BRI Bikin Klaster Kelengkeng di Tuban Makin Bersinar

Klaster ini telah dikenal karena prestasinya dalam mengembangkan pertanian kelengkeng New Kristal, sehingga nama desanya dikenal karena kelengkeng kristalnya.

Baca Selengkapnya
Wamentan Dorong Inovasi dan Hilirisasi Komoditas Kelapa di Indragiri Hilir
Wamentan Dorong Inovasi dan Hilirisasi Komoditas Kelapa di Indragiri Hilir

Komoditas kelapa memiliki banyak produk turunan seperti kerajinan batok kelapa, arang briket dan produk makanan olahan lain.

Baca Selengkapnya
Menengok Desa Kelawi Surga Tersembunyi di Lampung Selatan Miliki Inovasi Berkelanjutan
Menengok Desa Kelawi Surga Tersembunyi di Lampung Selatan Miliki Inovasi Berkelanjutan

Desa Kelawi meraih penghargaan Desa BRILiaN Hijau 2023 oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Baca Selengkapnya
Cuma Lulusan SMA, Baihaki Sukses Berbisnis Lakban dengan Omzet Miliaran Rupiah
Cuma Lulusan SMA, Baihaki Sukses Berbisnis Lakban dengan Omzet Miliaran Rupiah

Sejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya