Pegawai Kemenkum HAM Kaltim ditemukan membusuk di rumah dinas
Merdeka.com - Pegawai Kanwil Kemenkum dan HAM Kalimantan Timur di Samarinda, Sugeng (49), siang tadi ditemukan membusuk di rumah dinasnya, Jalan Delima RT 49 No 38, kecamatan Samarinda Ulu. Rencananya jenazah Sugeng diautopsi untuk memulai penyelidikan Kepolisian.
Keterangan diperoleh, Sugeng ditemukan tewas sekira pukul 14.30 WITA sore tadi. Warga sebelumnya mencium bau busuk, dari arah rumah Sugeng, yang tinggal seorang diri di rumah itu.
"Tadi cium bau busuk dari arah rumah itu. Kita warga penasaran, kemudian kita cek ke rumah itu," kata salah seorang tetangga La Sifu kepada wartawan, Rabu (1/3).
-
Di mana mayat itu ditemukan? Menurut Fathir lima mayat itu ditemukan pihaknya di sebuah ruangan lantai 15 UNPRI usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Bagaimana mayat ditemukan? Ia tak sengaja menemukan mayat tersebut saat melakukan patroli rutin.
-
Siapa yang ditemukan di dalam makam? Ditemukan tujuh kerangka dalam makam tersebut, yang diduga merupakan keluarga penting di masa lalu.
"Kita lihat, ada banyak lalat seperti terkurung dari dalam rumah. Kita tebak, seperti ada yang meninggal di dalam rumah. Ternyata benar, langsung kita lapor ke polisi. Setelah pintu dibuka, ada penghuninya tergeletak di dalam kamar," ujar La Sifu.
Berangkat dari laporan warga, Kepolisian lantas mendatangi rumah dinas itu. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh Sugeng. Namun demikian, setelah keluarganya yang berada di Jakarta diberitahu, keluarga meminta jenazahnya diautopsi. Jenazah Sugeng pun kini berada di ruang Mortuary RSUD AW Syachranie Samarinda.
"Sesuai permintaan keluarga dilakukan autopsi. Kemudian dari hasil autopsi, baru bisa dilakukan penyelidikan," terang Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ulu Iptu Yunus Kelo.
Tewasnya Sugeng, mengejutkan pegawai Kanwil Kemenkum dan HAM Kalimantan Timur. Menurut mereka, selama ini, Sugeng tidak pernah mengeluhkan penyakit yang dia derita.
"Saya terakhir ketemu hari Jumat (24/2) waktu di kantor. Anak buahnya coba kontak, tidak diangkat. Kami berpikir, mungkin dia pulang ke rumah istri dan keluarga di Jakarta," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum dan HAM Kalimantan Timur Agus kepada wartawan.
"Hari Selasa (28/2) kemarin, mana Pak Sugeng ke stafnya kok belum masuk kantor. Ternyata, kata rekannya, handphone Pak Sugeng tidak bisa dihubungi. Saya tadi pagi juga telepon, tapi tidak tersambung. Kita tetap berpikir, mungkin masih ada urusan yang harus diselesaikan," sebut Agus.
Informasi yang diterima Sugeng ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa cukup mengejutkan. "Ya informasi dari warga (Sugeng meninggal). Tidak ada, setahu saya, dia tidak pernah ngeluh sakit apa. Soalnya, saya sering komunikasi, intens dengan almarhum. Biasa saja tidak ada keluhan sakit. Ya mungkin mendadak (meninggal)," demikian Agus. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kematian korban diketahui setelah anaknya mendatangi rumah karena ponsel ayahnya dua hari tak bisa dihubungi.
Baca SelengkapnyaSekitar tiga hari tim dari Komnas HAM berada di Semarang untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi dan korban.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban menilai hingga kini belum ada kejelasan terkait kasus tersebut dan mendorong Komnas HAM untuk terlibat melakukan penyelidikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenazah korban saat ini sedang disemayamkan di rumah korban tepatnya di kampung Calap, Distrik Borme.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM pun mendesak aparat untuk segera melakukan penegakan hukum terhadap para pelaku serangan tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga Vina turut menyampaikan beberapa pengaduan kepada Komnas HAM dalam pengaduan Senin (27/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaSang ibu kemudian menggeledah kamar korban dan menemukan buku catatan milik korban.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya