Pelaku paedofilia punya grup Skype hingga ke luar negeri
Merdeka.com - Pelaku penyebar konten porno Agus Iswanto alias Denny Agus (41) diringkus di Kalimantan Timur. Denny menyebarkan konten video dan foto porno melalui media sosial dalam sebuah grup.
"Yang kami dapat di grupnya ini orang luar negeri semua, ada yang dari Kosta Rika, US, Meksiko, Brazil, Argentina, Peru, Chili, Kolombia, India, Yaman. Dia punya grup banyak. Telegram dan skype dia punya grup banyak," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Wahyu Hadiningrat di Polda Metro Jaya, Rabu (24/5).
Wahyu melanjutkan, sebelum menyiarkan adegan tak senonoh, Denny selalu memberikan pengumuman kepada para peserta grup chatnya. "Jadi setiap mau melakukan show dia kasih pengumuman. Saat waktu yang ditentukan dia melihat," kata Wahyu.
-
Siapa yang menyebarkan video itu? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @AKTUAL pada Selasa (25/6) lau, dan telah ditonton hingga lebih dari 1000 kali.
-
Mengapa pelaku melakukan pelecehan? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan,“ katanya.
-
Siapa yang melakukan pelecehan? Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi Kota Provinsi Jawa Barat meringkus pelaku berinisial AR (62) yang melakukan pelecehan seksual kepada penyandang disabilitas yang merupakan keponakanya sendiri.
-
Apa yang dilakukan oleh pelaku? Kedua orang meminta lebih,“ ucap dia. Ade Ary mengatakan, kedua orang tak dikenal pergi meninggalkan lokasi. Rupanya, mereka memanggil rekan-rekannya untuk menghardik. Total, ada 15 orang yang diduga terlibat.“15 orang mengacak-acak dagangan korban, melemparkan kaca dengan batu,“ ucap dia. Ade Ary menyebut, beberapa orang di antaranya bahkan sampai menganiaya korban. Akibat kejadian itu, korban pun mengalami luka-luka.
Menurut Wahyu, pelaku tergabung dalam 28 grup WhatsApp internasional pecinta seks anak-anak alias paedofil dengan total member 4.221 orang. Ada juga 50 grup Telegram Internasional Pecinta seks anak-anak paedofil dengan total member 14.045 orang.
"Pelaku juga tergabung dalam 70 grup Skype Internasional paedofil dengan total member 1.023 orang dan 8 channel telegram kaum paedofil," pungkas Wahyu.
Dalam penangkapan itu, pihaknya menyita sejumlah barang bukti seperti satu akun Skype atas nama pelaku, Laptop Acer Aspire 4752G warna biru, handphone Oppo A39 warna rose gold, satu unit handphone ASUS zenfone 5 warna hitam dan unit handphone Samsung Galaxy GT-S 5360.
Tersangka dijerat Pasal 27 ayat (1) Jo Pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 52 ayat (1) UU RI No.19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No.11 Tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 4 ayat (1) Jo Pasal 29 UU RI No.44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan/atau pasal 6 Jo Pasal 32 UU RI No.44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan akun Facebok dengan nama 'Pemersatu Bangsa'. Pelanggan kemudian akan diarahkan ke akun Instagram lalu mengunduh konten di aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaMMR nekat menyebarkan video saat korban tak mengenakan sehelai benangpun pada Februari 2023 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria inisial DY (25) diciduk usai bisnis ilegalnya menjual konten video pornografi anak di Bawah dibongkar polisi.
Baca SelengkapnyaWadir Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Hendri Umar mengatakan, merupakan admin dari sejumlah grup yang berisikan video porno
Baca SelengkapnyaPerselingkuhan itu terungkap setelah terlapor mengirim video syurnya dan istri pelapor melalui WhatsApp.
Baca SelengkapnyaKPAD ingin agar wajah pemuda pengangguran yang melakukan pencabulan dipublish ke publik.
Baca SelengkapnyaAde Ary mengatakan, AK mengadu ke suaminya setelah mengirimkan video vulgar bersama anaknya ke pemilik akun media sosial Facebook Icha Shakila.
Baca SelengkapnyaAde Safri menceritakan, S awalnya dihubungi oleh seseorang inisial M via pesan Facebook pada September 2021.
Baca Selengkapnya