Pelaku Peledakan di Kartasura Sudah Rencanakan Pengeboman Sejak 2018
Merdeka.com - Pelaku percobaan bom bunuh diri yang menyasar Pos Polisi Kartasura, Rofik Ansharudin (22) disebut-sebut sudah dibaiat ISIS akhir 2018. Meski demikian, pelaku tidak masuk dalam jaringan teroris.
"Jadi pelaku tunggal, dia tidak masuk jaringan teroris yang selama ini dipantau Polri," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Polda Jateng, Rabu (5/6).
Dia melanjutkan, pelaku terpapar ajaran radikalisme karena aktif berkomunikasi dengan pimpinan ISIS di Suriah dengan menggunakan media sosial. Hingga akhirnya pada selasa (4/6) dia melancarkan aksi tunggal sebagai bomber dengan sasaran pos polisi.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan? Bertha Yalter, yang berusia 71 tahun dan berasal dari North Miami Beach, dihadapkan pada tuduhan percobaan pembunuhan dan serangan terhadap seseorang yang berusia di atas 65 tahun setelah diduga menyerang suaminya dalam keadaan marah.
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
"Jadi pelaku ini buat bom sendiri dan sudah direncanakan sejak 2018 lalu. Atas perintah siapa, kita masih dalami," ujarnya.
Polisi masih mengumpulkan barang bukti yang disimpan pelaku di rumahnya. "Tapi pelaku masih dalam perawatan dan kondisi stabil. Kita tidak mengejar pengakuan, secara pasti kita cari tahu terpapar ISIS dari media sosial ataukah dari mana," ungkapnya.
Sebelumnya, berdasarkan pengakuan pelaku RS alias Rofik Asharudin (22), Polri menyebut aksi tersebut sebagai suicide bomber atau bom bunuh diri.
"Pelaku mengaku suicide bomber karena terpapar ISIS. Belum ada indikasi pelaku ikut dalam suatu jaringan, baik JAD Jateng maupun kelompok lain," ujar Karopenmas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/6).
Dia mengungkap, jenis bom yang digunakan pelaku adalah bom pinggang. Hal itu terlihat dari kondisi luka yang berada di sebagian perut dan tangan kanan RA. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaHanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.
Baca SelengkapnyaPelajar berinisial HOK itu merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masuk dalam jaringan teroris Daulah Islamiyah.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaHOK membeli bahan peledak memakai uang jajan dari orangtuanya
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTim Densus Antiteror Polri saat ini masih mendalami keterlibatan HOK, dengan kelompok teroris dengan memeriksa sejumlah saksi.
Baca Selengkapnya