Pelukis Api Asal Gintangan, Berhasil Buat Sketsa Wajah Berbagai Tokoh
Merdeka.com - Fauzan, pelukis dengan metode panas api di atas bambu dan tripleks berhasil memikat pengunjung yang hadir menyaksikan Festival Bambu Gintangan yang berlangsung di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (16/6).
Tampak dari jauh, karya lukisan api milik Fauzan, seperti sketsa wajah di atas kertas cokelat. Beberapa tokoh seperti Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dan musisi legendaris Bob Marley ternyata dilukis di atas papan kayu tripleks (kayu lapis) yang dikemas rapi dengan sebuah pigura.
"Saya menyebutnya lukisan api. Dari dulu saya memang hobi menggambar, dan menemukan teknik melukis dengan api ini saat saya melancong ke Bandung pada 2017 lalu," kata Fauzi menceritakan awal mula usahanya.
-
Apa yang ditampilkan di Festival Wayang Kulit Banyuwangi? Festival Wayang Kulit 2023 ini menghadirkan lakon Ampak-Ampak Manahilan yang dimainkan oleh Dalang trio, yaitu Ki Sanggit Abhillawa, Ki Galih Kidung Wibowo, dan Ki Edo Sabdo Carito. 'Lakon ini mengisahkan penyesalan raksasa yang melakukan peperangan balas dendam di hutan Manahilan.'
-
Dimana festival permainan tradisional di Banyuwangi diadakan? Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional, Sabtu (22/7/2023).
-
Siapa yang memberi apresiasi kepada seniman Banyuwangi? Komitmen kuat masyarakat Banyuwangi dalam melestarikan seni budaya tersebut, lanjut Ipuk, kini mendapat apresiasi yang luas.
-
Dimana Festival Wayang Kulit Banyuwangi diselenggarakan? Memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh setiap 7 November, Banyuwangi Festival menggelar Festival Wayang Kulit 2023. Selama 3 hari (6 – 8 November), setiap malam ditampilkan pertunjukan wayang yang digelar di Lapangan RTH Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
-
Di mana Banyuwangi Art Week diselenggarakan? Banyuwangi Art Week digelar di area Gedung Kesenian Budaya (Gesibu) di kawasan Taman Blambangan dan berlangsung selama tiga hari, Jumat -Minggu (1-3/9).
-
Apa yang dipromosikan oleh Banyuwangi Art Week? Banyuwangi Art Week digelar di area Gedung Kesenian Budaya (Gesibu) di kawasan Taman Blambangan dan berlangsung selama tiga hari, Jumat -Minggu (1-3/9).Para UMKM memamerkan produk yang beragam dan unik berbasis potensi lokal. Seperti Sanet Sabintang yang membawa tenun khas Banyuwangi dalam busana yang dipamerkan.Lalu Anita Yuni mengangkat sustainabilty fashion. Selain itu juga ada produk batik ramah lingkungan ecoprint, batik tulis, produk kerajinan dan makanan minuman khas daerah.
Fauzan mengklaim jenis lukisan api ini baru pertama ada di Banyuwangi. Meski di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Bandung sudah mulai banyak perajin lukisan api.
©2019 Merdeka.comTidak hanya lukisan berukuran besar, Fauzan juga menerima sketsa wajah dengan teknik lukisan apinya untuk pembuatan gantungan kunci. Khusus ini, Fauzan menggunakan bambu yang dia bentuk oval sebagai media menggambar wajah sesuai pesanan.
"Wajah Anda pun bisa saya lukis di sini, tinggal saya minta foto atau langsung," katanya.
Teknik menggambarnya, Fauzan menggunakan elemen pemanas dengan listrik yang disalurkan ke besi sebagai pengganti kuas lukis.
"Sistemnya seperti solder listrik yang biasa digunakan orang elektronik," katanya.
Fauzan mengatakan untuk belajar seni lukis api, modal pertama yang harus dilakukan yakni kemampuan dasar menggambar.
"Sejauh ini masih saya kerjakan sendiri, kalau ada teman yang satu jiwa menggambar bisa belajar soal ini," ujar warga asli Gintangan ini.
©2019 Merdeka.comPemanfaatan bambu sebagai salah satu media lukis menjadi bagian kreatif masyarakat Gintangan sebagai sentra kerajinan bambu. Termasuk ajang Festival Bambu Gintangan yang menampilkan kreativitas seni busana berbahan bambu.
Masalah harga lukisan api, Fauzan mematok harga yang cukup terjangkau. Suvenir lukis untuk gantungan kunci dia jual dengan harga Rp 10-15 ribu. Jenis karya suvenir gantungan kunci, Fauzan bisa membuat 4 hingga 5 buah dalam sehari.
Sementara karya lukis api yang menggunakan media tripleks membutuhkan waktu dua sampai tiga hari, tergantung tingkat kesulitannya. Urusan harga, seperti ukuran 35x47 centimeter dia jual dengan harga mulai Rp 150 ribu.
Meski baru merintis usahanya dua tahun silam, Fauzan sudah berhasil menembus pasar domestik hingga mancanegara. Kawasan domestik yang sering memesan yakni dari Bali dan Lombok. Sementara beberapa negara yang sudah memesan yakni dari Australia, Hongkong, Mesir dan Belanda.
"Namun saya belum memasarkan via media sosial, masih pakai WhatsApp saja. Bisa sampai ke negara-negara luar berkat ada teman saya juga yang ada di sana," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap malam ditampilkan pertunjukan wayang yang digelar di Lapangan RTH Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPria asal Banyuwangi ini dulu jualan pelepah pisang door to door, kini jadi saudagar produk kerajinan yang laris di pasar luar negeri. Ini kunci kesuksesannya.
Baca SelengkapnyaFatah Hasan (20) mengaku belajar membuat kerajinan dari sosok ayahnya.
Baca SelengkapnyaBudi menjual anyaman atap ilalang buatannya yang berukuran sekitar 2,5 meter x 1,5 meter seharga Rp 15 ribu per lembar.
Baca SelengkapnyaDdi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.
Baca SelengkapnyaSejumlah karya Wahyu merupakan visualisasi dari para tokoh terkenal, mulai dari mantan Presiden RI ke-4, K.H Abdurahman Wahid (Gusdur).
Baca SelengkapnyaFestival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.
Baca SelengkapnyaPada tahun ini, para seniman dari Komunitas Lima Gunung mengusung tema Wolak Waliking Zaman Kelakone.
Baca SelengkapnyaDalam ajang tersebut juga tersedia berbagai produk batik mulai dari kain, pakaian siap pakai, hingga aksesori yang bisa dibeli para pengunjung.
Baca SelengkapnyaAnyaman bambu dari Papring mulai menggeliat seiring dengan keberadaan sekolah Kampung Batara di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaDe Djawatan sengaja dipilih menjadi lokasi BFF kali ini, juga bertujuan untuk mendorong tingkat kunjungan wisata.
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca Selengkapnya