Pembunuh Wanita dalam Drum yang Ditanam di Kebun Kopi Bener Meriah Ternyata Suami Korban
Polisi belum membeberkan motif Edi Andani tega menghabisi nyawa istrinya secara sadis tersebut.

Polisi menangkap pembunuh Ayuni (35 tahun) yang ditemukan tewas dalam drum yang ditanam di kebun kopi di Kampung Uning Teritit, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Aceh.
Pelaku tak lain adalah suami korban, Edi Andani (31 tahun). Pria itu ditangkap di Kampung Beranun Teleden, Kecamatan Bandar, Bener Meriah, pada Jumat (31/1).
"Alhamdulillah, kurang dari 24 jam pelaku sudah ditangkap," kata Kapolres Bener Meriah, AKBP Tuschad Cipta Herdani.
Pelaku Terancam Penjara Seumur Hidup
Tuschad belum membeberkan motif Edi Andani tega menghabisi nyawa istrinya secara sadis tersebut. Dia memastikan kasus ini akan ditangani secara profesional dan transparan.
Menurutnya, pelaku terancam dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, dengan ancaman pidana mati, penjara seumur hidup, atau paling lama 20 tahun penjara.
Geger Mayat Wanita dalam Drum
Sebelumnya diberitakan, warga Kampung Uning Teritit, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Aceh geger dengan temuan mayat seorang wanita dalam drum yang ditanam dalam kawasan kebun kopi, Kamis (29/1).
Penemuan jasad wanita ini berawal dari kecurigaan salah satu warga, Hasbullah (51). Pada Rabu (28/1), dia mendengar suara perempuan berteriak minta ampun di kebun milik Edi Andani.
Kebun kopi mereka disebut bersebelahan.Namun saat itu Hasballah tidak menggubris suara perempuan tersebut dan langsung pulang. Esoknya, Hasballah menghubungi Irwandi, seorang warga setempat, dan mengajaknya ke kebun untuk memastikan kecurigaannya.
Bersama beberapa warga lain, mereka terkejut menemukan tanah yang tampak baru saja ditimbun di kebun milik Edi Andani.
Merasa ada yang mencurigakan, warga langsung melapor temuan tersebut kepada aparat desa yang kemudian meneruskan informasi ke pihak kepolisian.
“Mayat Ayuni dimasukkan ke dalam sebuah drum dan dikubur di kebun kopi milik Edi Andani, yang tak lain adalah suami korban,” ungkap Tuschad Cipta Herdani.