'Pemerintahan Jokowi belum serius tangani masalah cyber'
Merdeka.com - Pengamat masalah cyber Fami Fahruddin menilai sistem keamanan cyber di Indonesia masih sangat lemah. Pemerintah belum memiliki sistem keamanan cyber yang canggih sehingga banyak celah untuk membajak situs-situs di Indonesia atau membuat situs atas nama domain Indonesia.
"Pemerintah harus segera melakukan pembenahan sehingga unit-unit di dalamnya tidak direpotkan kalau security sudah memenuhi standar. Bagaimana membenahi lubang-lubang yang ada di dunia cyber ini," ujar Fami dalam diskusi 'Mengapa Blokir Situs Online?', di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu (4/4).
Menurut Fami, munculnya situs-situs Islam yang radikal disebabkan dari kelemahan cyber security pemerintah. Pemerintah diminta untuk membuat peraturan tentang keamanan dunia cyber yang memadai, bukan hanya menindak lewat pemblokiran situs tersebut.
-
Apa itu Cyber Security? Mengutip dari beragam sumber, cyber security adalah sebuah sistem atau cara yang bertujuan melindungi komputer, jaringan, sistem, dan data dari akses yang tidak sah. Sederhananya, terserang hacker.
-
Siapa yang terancam diblokir Kominfo? Dari enam Online Travel Agent (OTA) yang terancam diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kabar terbarunya sudah ada tiga penyelenggara sistem elektronik (PSE) asing yang telah mendaftar.
-
Apa yang dilakukan Kominfo untuk mencegah judi online? Ada cara yang unik dilakukan Kominfo untuk mencegah masyarakat melakukan perbuatan melanggar hukum itu. Caranya adalah mengirim SMS blast ke seluruh pengguna seluler dengan menggunakan pantun. Di media sosial, postingan tentang pantun-pantun cegah judi online pun bertebaran.
-
Bagaimana Menkominfo ingin berantas judi online? Menteri Budi Arie juga menekankan kode etik kepada seluruh pejabat Kominfo untuk tidak berkomunikasi apalagi berkompromi kepada para pihak yang terlibat judi online.
-
Kenapa Menkominfo berantas judi online? Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi telah menerbitkan Instruksi Menteri No.1/Thn 2023 Tentang Pemberantasan Judi Online Dan/Atau Judi Slot.
-
Siapa yang perlu menguasai keamanan siber? Kita menyiapkan putra-putri kita untuk menguasai sains, teknologi, AI, untuk menguasai cyber,' ungkap dia.
"Saya lebih tertarik diperlukannya pemerintah lebih serius mendalami kriteria-kriteria untuk melakukan pemblokiran sebuah situs, lebih rigid tidak faktor like and dislike, faktor mood, paham radikalisme kan tidak bisa dibincangkan bahwa itu tidak boleh disebarluaskan," ujar Fami.
"Karena apa? Cyber mengikuti apa aturannya, BNPT juga mengikuti aturannya. Jadi ini yang seharusnya diperhatikan oleh BNPT. Pemerintahan Jokowi belum ada keseriusan di dalam menangani masalah cyber ini. Padahal menurut saya sudah sangat serius," tambah Fami lagi.
Fami mengatakan jika tidak ada aturan terkait keamanan cyber ini maka masih banyak kelonggaran yang dimiliki para teroris untuk membuat situs-situs radikal. Situs-situs yang baru akan lebih banyak lagi bermunculan, sehingga tindakan pemblokiran kurang efektif.
Selain itu, Fami juga berpendapat bahwa perlu adanya peraturan pemblokiran yang lebih detail. Menurutnya, alasan pemblokiran yang diungkapkan BNPT ngawur dan memantik protes dari pengelola situs-situs tersebut.
"Saya lihat BNPT argumen (pemblokiran) cukup ngawur karena alasan dotcom, alasan tafkiri (perilaku mengkafirkan sesama muslim) ini aturan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum. Saya duga begitu (BNPT salah memilih rujukan)," ujarnya.
Dia mengatakan seharusnya BNPT beralasan situs tersebut menyebarkan kebencian dan melanggar Undang Undang Pers. "Jika (alasannya) demikian ada itu lebih mengena," ujarnya.
Sebab, lanjut dia, para pengelola situs Islam itu justru menyambut gembira lantaran tidak ada penyebutan melanggar UU Pers. Maka demikian, situs-situs radikalisme Islam akan tetap bermunculan.
"Mungkin personal pengelola website ini mengatakan, 'sudah lah di sana kafir ini kita tidak perlu aturan pers', dan ini pengelola ada di dalam 22 situs yang diblokir itu. Saya kenal salah satunya, saya juga aktivis Islam, nah ini tidak benar, seharusnya BNPT bisa merujuk pada aturan yang sudah ada," pungkasnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal, penegak hukum sudah berulang kali membongkar praktik kejahatan siber ini. Lalu kenapa masih tumbuh subur?
Baca SelengkapnyaPolri tidak menyerah begitu saja dengan kasus peretasan PDN.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi sebut hampir setengah penduduk Indonesia rentan jadi korban kejahatan dan penipuan digital.
Baca SelengkapnyaMaraknya aksi peretasan dipicu belum maksimalnya penerapan hukum khususnya UU ITE.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta data-data digital Indonesia diproteksi dengan baik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengingatkan, pengadaan teknologi bukan menjadi kunci. Karena yang terpenting adalah SDM.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca Selengkapnya"Kedepan kita tahu tantangan akan makin berat. Ada apa dikit viralkan ke depan makin banyak tuntutan masyarakat itu," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMeski undang-undang ini sudah diberlakukan, penerapannya masih sering kali dianggap sebagai formalitas semata.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, tantangan pers sekarang semakin banyak di era kemajuan digital termasuk adanya Artificial Intelligence (AI).
Baca Selengkapnya