Pemkot Bekasi bakal anggaran Rp 180 miliar untuk program kartu sehat
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyiapkan anggaran sebesar Rp 180 miliar untuk membiayai kartu sehat berbasis nomor induk kependudukan tahun depan. Anggaran sebesar itu naik dua kali lipat dari tahun ini sebesar Rp 90 miliar.
"Anggaran sebanyak itu untuk meng-cover 25 persen warga Kota Bekasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Kusnanto Saidi, Minggu (12/11).
Angka 25 persen diambil dari rata-rata warga Kota Bekasi yang sakit selama tiga tahun terakhir. Adapun jumlah penduduk di daerah yang ada di timur DKI Jakarta tersebut mencapai 2,7 juta jiwa.
-
Bagaimana anggaran tambahan KKP akan digunakan? Rinciannya, Rp200 miliar untuk penambahan biaya operasional kapal pengawas selama 60 hari sehingga total hari layar menjadi 100 hari yang dikelola Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan (DJPSDKP).
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Dimana program KKP dengan anggaran tambahan akan dijalankan? Anggaran ini digunakan untuk operasionalisasi PIT dan PNBP pasca produksi di 100 lokasi, pengembangan Kalaju di 65 lokasi, serta bakti nelayan di 30 lokasi.
-
Apa saja yang menjadi fokus Pemkot Bandung untuk meningkatkan kesehatan? Pemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 antara lain: menurunkan angka kematian Ibu, menurunkan angka kematian bayi, menurunkan prevalensi stunting, menurukan angka kejadian penyakit, serta meningkatkan indeks kepuasan masyarakat.
-
Mengapa KKP mengajukan anggaran tambahan? Jika disetujui, anggaran KKP pada tahun depan mencapai Rp 7,62 triliun, meningkat dari anggaran sebelumnya sebesar Rp 6,9 triliun.
Sementara pemegang kartu sehat saat ini sudah mencapai 300 ribu lebih, jumlah itu akan terus bertambah karena jumlah keluarga mencapai 600 ribu lebih. Adapun syarat mendapatkan kartu sehat cukup mempunyai e-KTP Kota Bekasi.
"Nilai yang diusulkan sudah diperhitungkan, kalau kurang nanti akan ditambah pada APBD Perubahan," kata dia.
Kartu sehat berbasis NIK mulai digulirkan Pemkot Bekasi tahun ini. Di tahun pertama diusulkan Rp 90 miliar melalui APBD murni Rp 75 miliar, dan APBD Perubahan Rp 15 miliar. Hingga November ini sudah terserap Rp 70 miliar, dengan pengguna kartu sehat sebanyak 70 ribu kartu.
"Kami optimis anggaran ini cukup sampai dengan akhir tahun anggaran," kata Kusnanto.
Anggota Komisi D DPRD, Kota Bekasi, Ahmad Ustuchri mendukung rencana pemerintah menambah anggaran untuk kesehatan. Sebab program tersebut tentunya pro dengan masyarakat.
"Selama masih pada jalurnya kami dukung, kami juga terus mengawasi," kata dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggaran tersebut merupakan bagian dari alokasi APBN keseluruhan yang diusulkan sebesar Rp3.304,1 triliun.
Baca SelengkapnyaAnggaran pendidikan untuk 2025 dialokasikan sebesar Rp708,2 triliun hingga Rp741,7 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat anggaran program bansos dalam APBN 2024 mencapai Rp496 triliun.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca SelengkapnyaRealisasi klaster infrastruktur per 29 Februari telah menghabiskan Rp0,4 triliun. Hal ini untuk pembangunan gedung di Kawasan Istana Negara dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran terkini digunakan untuk memenuhi kualitas pembangunan infrastruktur IKN.
Baca SelengkapnyaNantinya dana tersebut akan dialokasikan untuk kebutuhan dan seluruh tahapan penyelanggaraan Pilkada.
Baca SelengkapnyaBLT mitigasi pangan akan disalurkan sebesar Rp200.000 per bulan pada periode Januari, Februari, dan Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBLT tersebut akan disalurkan selamanya 3 bulan, mulai Januari hingga Maret.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk semua jenis penyakit
Baca SelengkapnyaBLT Nino akan diberikan dengan nominal Rp200.000 per bulan selama dua bulan yakni November-Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.
Baca Selengkapnya