Pemkot Bogor Vaksinasi Covid kepada Nakes yang Belum Terdaftar
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan memberikan 2.222 dosis vaksin yang belum terpakai kepada tenaga kesehatan (nakes) yang belum terdaftar dan nakes yang berusia di atas 59 tahun. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Jumat, mengatakan, ada 2.222 dosis vaksin yang belum terpakai dan vaksin tersebut dialokasikan bagi nakes yang belum terdaftar.
"Mereka antara lain adalah, dokter dan paramedis yang usianya di atas 59 tahun, jumlahnya ada sekitar 80 orang," katanya, dilansir Antara, Jumat (12/2).
Menurut Dedie A Rachim, nakes yang diberikan vaksinasi tersebut adalah nakes yang di luar data 10.772 nakes yang telah didaftarkan sebelumnya. Tenaga kesehatan di luar daftar dan ingin mendapatkan vaksinasi, kata dia, dapat melakukan pendaftaran dengan dua cara, yakni secara online dan secara manual.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang cocok menerima vaksin DBD? Vaksin ini terutama direkomendasikan untuk individu yang telah mengalami infeksi dengue sebelumnya, karena efektivitasnya lebih tinggi pada orang-orang yang telah memiliki kekebalan terhadap setidaknya satu serotipe virus dengue.
"Tujuan agar pendaftaran lebih lancar sekaligus mengurangi hambatan birokrasi dan menurunkan resiko kesalahan administrasi," katanya.
Vaksinasi tersebut dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor di Bogor Senior Hospital (BSH), Jalan Raya Tajur, Kota Bogor, Kamis (11/2).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menambahkan, kegiatan vaksinasi di BSH, untuk menyelesaikan sasaran vaksinasi tahap pertama vaksinasi pada nakes di Kota Bogor.
Retno menjelaskan, pendataan terhadap nakes di Kota Bogor didata sebanyak 10.772 orang. Nakes yang mendaftar kembali sebanyak 9.443 prang dan setelah dilakukan skrining, ternyata hanya 7.107 orang yang memenuhi persyaratan sebagai penerima vaksin COVID-19.
"Jadi ada 2.222 nakes yang tidak memenuhi persyaratan karena berbagai sebab, yakni penyintas, komorbid, hamil, dan menyusui," katanya.
Menurut Retno, Dinas Kesehatan Kota Bogor mendapatkan surat dari Kementerian Kesehatan, pada Selasa (9/2), yang isinya bahwa vaksin Sinovac sudah mendapatkan izin darurat penggunaan vaksin atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bisa diberikan kepada orang lanjut usia.
"Karena itu, adanya kelebihan 2.222 dosis vaksin, dialokasikan bagi nakes yang belum terdaftar dan tenaga lansia," katanya.
Menurut dia, peserta vaksinasi yang berusia di bawah 59 tahun, rencananya akan menjalani vaksinasi tahap kedua setelah interval 14 hari dari vaksinasi tahap pertama, sedangkan untuk penerima vaksin berusia di atas 59 tahun, akan diberikan lagi vaksin tahap kedua setelah 28 hari.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaDia mengaku telah menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di seluruh Indonesia untuk memberikan atensi khusus perekaman kepada pemilih pemula.
Baca SelengkapnyaAda data guru honorer yang belum tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejumlah bansos akan disalurkan pemerintah pada November.
Baca SelengkapnyaAdapun proses verifikasi ini sebagai bagian dari langkah selektif Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta menemukan, sebanyak 1.143.639 orang tak layak menerima bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaDeskripsi pekerjaan di antaranya memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang dimiliki BNN.
Baca Selengkapnya