Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemkot Solo siap lindungi Raja Surakarta gelar ultah naik tahta

Pemkot Solo siap lindungi Raja Surakarta gelar ultah naik tahta Foto keraton surakarta. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Konflik berkepanjangan yang terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta membuat sejumlah kalangan prihatin. Sejumlah acara budaya yang merupakan adat keraton tak bisa dihadiri sang raja, Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi.

Usai konflik raja kembar era Wali Kota Joko Widodo (Jokowi) tak lantas membuat sang raja bisa bertahta. Sinuhun Hangabehi dan raja satunya Tedjowulan yang diangkat menjadi Patih tak diperkenankan menempati ruangan yang biasanya digunakan oleh raja.

Sejumlah adik dan keluarga keturunan PB XII yang tergabung dalam Dewan Adat pimpinan Gusti Moeng, menolak dan bahkan mengisolasi sinuhun dan patihnya. Hangabehi dan Tedjowulan selama beberapa tahun ini tak bisa menghadiri acara atau upacara adat keraton. Dia bahkan harus menempati salah satu ruangan berjarak 100 meter sisi barat ruangan utama keraton.

Orang lain juga bertanya?

Menjelang ulang tahun naik tahta atau Tingalan Jumenengan April mendatang, PB XIII mendapatkan jaminan keamanan dari pemerintah. Isolasi yang beberapa tahun terakhir menghambat sinuhun bertahta, tak akan lagi ada. Pemkot Solo bersama muspida, siap melindungi PB XIII Hangabehi yang akan menggelar tingalan jumenengan rencananya bulan depan.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan peran Pemkot akan dilakukan sesuai perintah Pemerintah Pusat yang menginginkan PB XIII dapat menggelar Tingalan Jumenengan sebagai Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

"Bersama Muspida kami akan memback up penuh jalannya Jumenengan," ujar Rudyatmo, Senin (13/3).

Rudyatmo menjelaskan, saat acara sakral nanti, PB XIII akan masuk Kedaton terlebih dulu sebelum Jumenengan. Dia berjanji untuk melakukan rapat koordinasi dengan muspida untuk pengamanan dan lain sebagainya.

"Kita tetap merujuk keputusan bahwa Sinuhun Hangabehi ditetapkan sebagai Raja Keraton. Dasar ini yang kita gunakan dan sekaligus menindaklanjuti perintah pemerintah pusat agar Sinuhun Hangabehi bisa melaksanakan kegiatan Jumengan yang rencana digelar 22 April nanti. Kami hanya membantu pelaksanaan Jumengan berjalan lancar. Kalau penyelesaian internal Keraton akan diselesaikan oleh Tim Lima," tandasnya.

Sementara itu, sejumlah keluarga PB XIII yang berseberangan dan bergabung dalam Dewan Adat mengaku telah meminta perlindungan hukum kepada Presiden dari Tim Lima yang dibentuk PB XIII.

Namun Pemkot Solo tidak bisa mengabulkannya. Karena, lanjut wali kota, apapun yang diperintah pemerintah pusat pada daerah adalah bagaimana Sinuhun bisa jumunengan tanpa ada gangguan apapun.

Pembentukan Tim Lima merupakan inisiatif Pemerintah Pusat dalam menyelesaikan konflik di internal Keraton. Tim Lima terdiri atas Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung (KGPHPA) Tedjowulan, GPH Benowo, KPAA Condrokusumo Suro Agul-Agul alias Begug Poernomosidi, KP Hari Sulistyo dan KP Sugeng Nugroho.

Prosesi pelantikan dan pengukuhan disaksikan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Subagyo H.S., Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono, Inspektorat Daerah Militer (Irdam) IV Diponegoro Kolonel Inf. Murlim Mariadi, Danrem 074/Warastratama Kol. Inf. Maruli Simanjuntak, Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf. Edwin Apria Candra, dan Wakapolresta Solo saat itu, AKBP Hariadi.

"Saat ini, Tim Lima mulai melangkah untuk membongkar 'isolasi' Sinuhun sehingga terjadi pembatasan di dalam Keraton," jelasnya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Konflik Lagi, Keraton Surakarta Laporkan Dugaan Pengeroyokan Saat Pembukaan Sekaten
Konflik Lagi, Keraton Surakarta Laporkan Dugaan Pengeroyokan Saat Pembukaan Sekaten

Kali ini pemicunya adalah tradisi tahunan saat prosesi tabuh gamelan Sekaten dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/9) lalu.

Baca Selengkapnya
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar

1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran
Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran

Pemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kental dengan Nuansa Kerajaan Kuno, Intip Pemandian yang Dibangun oleh Sultan Pakubuwono X Suasananya Asri
Kental dengan Nuansa Kerajaan Kuno, Intip Pemandian yang Dibangun oleh Sultan Pakubuwono X Suasananya Asri

Pemandian yang kini dibuka untuk publik itu ternyata dulunya menjadi tempat mandi raja Surakarta.

Baca Selengkapnya
Jelang Pilkada Surakarta, Muncul Spanduk Provokasi 'Suaranya Warga Bukan Suara Raja'
Jelang Pilkada Surakarta, Muncul Spanduk Provokasi 'Suaranya Warga Bukan Suara Raja'

Kepala Satpol PP Kota Surakarta Didik Anggono mengatakan hal itu sesuai dengan Peraturan Daerah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Cerita Sangkuriang Versi Purwakarta, Kisahkan Raja yang Rela Turun Takhta demi Nikahi Rakyat Biasa
Mengenal Cerita Sangkuriang Versi Purwakarta, Kisahkan Raja yang Rela Turun Takhta demi Nikahi Rakyat Biasa

Sangkuriang versi Purwakarta mengajarkan pentingnya pengorbanan demi meraih apa yang diinginkan.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 6 Agustus 1717:  Kelahiran Hamengku Buwono I, Arsitek Kerajaan dan Raja Pertama Kesultanan Yogyakarta
Peristiwa 6 Agustus 1717: Kelahiran Hamengku Buwono I, Arsitek Kerajaan dan Raja Pertama Kesultanan Yogyakarta

Selain Pendiri dan Raja Pertama Kesultanan Yogyakarta, Hamengku Buwono I juga sosok arsitek kerajaan.

Baca Selengkapnya
Sosok Ki Ageng Pengging Tokoh Babat Alas Surabaya, Dihukum Mati karena Tak Mau Menghadap Raja
Sosok Ki Ageng Pengging Tokoh Babat Alas Surabaya, Dihukum Mati karena Tak Mau Menghadap Raja

Ia merupakan tokoh penting dalam sejarah Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya

Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.

Baca Selengkapnya