Pemuda Ini Ngamuk Datangi Minimarket Sambil Bawa Pedang, Kepala Sopir Ditebas
Peristiwa itu, terjadi di depan sebuah minimarket di Jalan By Pass Ngurah Rai, Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Kepolisian Polsek Kuta Selatan, menangkap seorang pria berinisial MMK (33) asal Nusa tenggara Timur (NTT) yang melakukan penebasan kepada seorang pria berinisial YNB (37) yang juga dari NTT dan berprofesi sebagai sopir.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan, pelaku melakukan penebasan kepada korban menggunakan senjata tajam atau pedang.
"Kondisi korban mengalami luka robek pada bagian kepala atas, kepala bagian belakang dan luka robek di bagian hidung," kata AKP Sukadi, Jumat (14/2).
Kronologi
Peristiwa itu, terjadi di depan sebuah minimarket di Jalan By Pass Ngurah Rai, Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pada Kamis (13/2) sekitar pukul 03.00 WITA.
Korban diketahui mendapatkan penganiayaan, berawal dari istri korban sekitar pukul 03:40 WITA yang sedang berada di rumahnya mendapatkan kabar dari telepon bahwa suaminya sudah berada di Rumah Sakit Surya Husada, Nusa Dua.
Kemudian, istri korban secepatnya berangkat ke rumah sakit dan saat tiba di UGD Rumah Sakit Surya Husada Nusa Dua, istri korban melihat suaminya sedang mendapatkan penanganan dari tim medis dan saat ditanya korban menjawab kalau korban ditebas oleh seseorang di Jalan Bay Pas Ngurah Rai.
"Atas kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Kuta Selatan untuk proses lebih lanjut," imbuhnya.
Selanjutnya, berdasarkan laporan itu pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan meminta keterangan kepada korban dan memeriksa CCTV di seputaran TKP dan akhirnya mengetahui keberadaan pelaku dan ditangkap di indekos pamannya di daerah Glogor Carik di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, pada Kamis (13/2) sekitar pukul 13:15 WITA dan barang bukti yang diamankan satu buah pedang tanpa gagang.
AKP Sukadi mengatakan, pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan penebasan tersebut.
"Motifnya, salah paham sehingga mengakibat emosi dan terjadilah penebasan. Pelaku melakukan penebasan karena merasa saudaranya dipukul oleh korban dan teman-temannya," ujarnya.