Kronologi WN Rusia Babak Belur Dihajar Massa Usai Ketahuan Rampas Taksi Online
Peristiwa itu terjadi di Simpang tiga Yeh Pulu Banjar Goa, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Senin (2/9) pukul 09.30 WITA kemarin.
Seorang pria Warga Negara Rusia, berinisial MK dihajar massa hingga babak belur. Dia ketahuan hendak merampas taksi online dengan mengacungkan pisau lipat ke sopir.
Peristiwa itu terjadi di Simpang tiga Yeh Pulu Banjar Goa, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Senin (2/9) pukul 09.30 WITA kemarin.
"Saat diserahkan ke sini kemarin, dalam keadaan banyak memar-memar dan luka lecet. Karena bisa dilihat di video yang bersangkutan kabur dan dihajar massa. Dan pada saat dibawa ke sini kita melakukan tindakan pengobatan untuk mengurangi rasa sakit," kata Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP M Gananta saat dihubungi, Selasa (3/9).
Peristiwa itu bermula saat sopir taksi atau korban datang dari arah selatan dan ingin menjemput tamunya di daerah Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar.
Sesampainya di lokasi, melihat MK berdiri di tengah jalan dan mencegat mobil yang melintas dari arah timur. Penasaran apa yang terjadi, korban sempat membuka kaca jendela.
Dia sempat membunyikan klakson mobil. MK menghampiri mobil korban dan memegang leher korban dengan menggunakan tangan kanan.
Korban tidak juga mau keluar dari mobil. MK lalu mengambil sebilah pisau lipat dari dalam tas yang dibawanya dan mengancam korban dengan menggunakan Bahasa Rusia. Korban terus dipaksa keluar mobil.
MK juga memaksa meminta kunci mobil korban dan karena korban merasa takut dan terancam, lalu korban keluar dari mobil dan kabur. Tetapi, bule ini malah mengejar korban untuk meminta kunci mobilnya.
Namun karena MK memegang sebilah pisau lipat, warga yang berada di seputaran TKP tidak ada berani yang mendekat dan dia memasuki mobil milik korban dan diam di dalam mobil itu.
Berselang 15 menit, datang anggota kepolisian dan menangkap bule ini dan barang buktinya. Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian materiil sekitar Rp 1.500.000 karena handphone korban pecah akibat ulah MK.
"Korban merasa takut dan terancam secara mental dan kondisi psikis korban. Lalu, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gianyar untuk ditindak lanjuti sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.
Saat ini, MK belum diperiksa karena masih fokus pengobatan luka-lukanya.