Penambangan Bukit Ciwuni bikin geram warga Cilacap
Merdeka.com - Aktivitas penambangan batu border di perbukitan Ciwuni, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap memantik konflik dengan penduduk setempat. Sebab, kegiatan itu diduga punya andil dalam merusak lingkungan dan fasilitas umum.
Ruas jalan sepanjang empat kilometer di empat desa yakni Ciwuni, Karangjengkol, Keleng, dan Pesanggrahan hancur diduga akibat lalu lintas truk dan alat berat, dari dan menuju tambang. Selain itu, sungai Keleng juga mengalami pendangkalan akibat longsoran dari kegiatan penambangan.
Warga yang geram sempat memblokir jalan dan menghambat lalu lintas armada truk pengangkut batu border. Sebab, saban hari ratusan armada truk bermuatan batu border dengan berat 10 sampai 15 ton hampir 24 jam lalu lalang.
-
Siapa pemilik tambang ilegal? 'Tersangka sudah kami amankan setelah buron, dia adalah pemilik tambang batubara ilegal yang kami buru,' ungkap Dirreskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Bagus Suropratomo Oktobrianto, Senin (21/10).
-
Apa yang dilakukan penambang timah ilegal? Agung menjelaskan penambangan timah ilegal berkelompok di wilayah IUP PT Timah terjadi secara masif pada tahun 2020.
-
Siapa yang terlibat kasus korupsi tambang timah? Namun, pada Rabu (27/3) yang lalu, dilaporkan bahwa dia terlibat dalam sebuah kasus korupsi di sektor tambang timah.
-
Bagaimana cara penambangan ilegal? Tersangka melakukan aktivitas penambangan tanpa izin di wilayah hak guna usaha PT BSP dan izin usaha pertambangan (IUP) PT BA selama lima tahun terakhir, tepatnya mulai 2019.
-
Siapa yang disebut sebagai tersangka dalam kasus pertambangan? Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis (HM) sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.
-
Apa aset yang disita dari tambang ilegal? Dalam perkara ini, penyidik menyita aset berharga milik tersangka senilai Rp13 miliar. Di antaranya tiga unit rumah di Muara Enim dan Palembang, lima unit mobil, dan sepeda motor.
Ketua Forum Masyarakat Peduli Desa, Wardi, mengatakan sudah melakukan dua kali upaya mediasi dengan pihak penambang batu. Namun, sejumlah kesepakatan dibikin seperti perbaikan jalan tak pernah terwujud. Sebab, sudah setahun lebih warga merasa kesulitan karena jalan mereka kini rusak bak kubangan kerbau saat musim hujan, dan berdebu ketika kemarau.
"Aktivitas pengangkutan batu sampai ratusan truk per hari. Sempat terjadi kecelakaan mulai, dari warga yang terserempet sampai meninggal karena tertabrak truk. Sudah jenuh kami dengan jalanan yang rusak," kata Wardi pada merdeka.com, Sabtu (6/1).
Warga menuntut aktivitas penambangan batu dihentikan. Hal itu disebabkan pihak penambang seolah mengabaikan dampak kegiatan mereka yang merugikan warga.
"Dulu sempat ada perjanjian, mobil pengangkutan dibatasi waktu jam 07.00 sampai 17.30. Tapi diabaikan. Jam 2 pagi sudah jalan sampai jam 20.00 malam," lanjutnya.
Keluhan juga disampaikan oleh Sekretaris Forum Masyarakat Peduli Desa, Sugiarto. Dia mengatakan aktivitas penambangan juga merusak lingkungan. Sungai Keleng yang mengitari empat desa itu mengalami pendangkalan. Penyebabnya, wilayah perbukitan ditambang mengalami erosi dan longsorannya mengarah ke sungai.
"Kami jadi susah. Situasi desa jadi tidak nyaman akibat aktivitas penambangan batu besar-besaran," ujar Sugiarto.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Waduk Tempuran diapit oleh dua desa penghasil minyak bumi
Baca SelengkapnyaBupati Bogor Iwan Setiawan enggan disalahkan atas pencemaran di Sungai Cileungsi. Kini sungai tersebut airnya menghitam dan mengeluarkan bau busuk.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sumber minyak baru di Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi direspons positif warga sekitar.
Baca Selengkapnyaaktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.
Baca SelengkapnyaSebelum tercemar, Curug Parigi jadi wisata alam andalan warga pinggiran Jakarta.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca Selengkapnya4.000 hektare lingkungan yang rusak di Kabupaten Merangin akibat PETI.
Baca SelengkapnyaSering dilewati truk pengangkut material proyek, dampak buruk dirasakan masyarakat dan lingkungan di Sumedang
Baca SelengkapnyaWarga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca Selengkapnya