Penataan parkir Malioboro, warga nikmati berjalan kaki di trotoar
Merdeka.com - Penataan Malioboro yang salah satunya dengan pemindahan zona parkir sisi timur Malioboro ke Abu Bakar Ali mendapat sambutan positif dari sejumlah warga. Trotoar yang lengang membuat warga lebih menikmati berjalan kaki.
Dari pantau merdeka.com, trotoar sisi timur tampak lengang. Warga yang biasanya kesulitan berjalan karena banyak motor parkir, kini bisa berjalan dengan bebas.
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan, Rahmat Budiawan, yang berkunjung ke Malioboro mengatakan Malioboro menjadi lebih asyik untuk jalan-jalan.
-
Kenapa banyak orang mudik pakai motor? Mayoritas masyarakat beralasan mudik memakai motor lebih hemat biaya dan memudahkan mobilisasi di kampung halaman. "Kalau pakai motor, biayanya enggak sampai Rp500 ribu. Di kampung juga bisa ke mana-mana. Pakai motor bisa 8-9 jam, paling kalau capek istirahat dulu di rest area,"
-
Dimana saja pemudik motor terlihat ramai? Mudik motor masih jadi primadona Jutaan pemudik dengan motor menyemut selama musim mudik 2023. Memadati ruas-ruas jalan demi bertemu keluarga di kampung halaman.
-
Apa yang membuat pemotor terlihat berbeda di jalan? Apakah Anda ingin terlihat berbeda di jalan? Coba kenakan pakaian yang pasti akan berhasil!
-
Di mana perubahan suasana jalan di Indonesia terlihat? Perubahan suasana jalan di berbagai kota dari zaman dulu hingga era modern terlihat dalam 10 potret Kota-kota ini sukses membuat mata terbelalak dengan perubahannya!
-
Bagaimana kemacetan di Jakarta berkurang? Sehingga, Latif mengatakan kemacetan yang kerap terjadi setiap jam pulang kerja akan berkurang mulai besok.
-
Kapan tukang parkir muncul di Jakarta? Sejumlah sumber menyebut jika kehadirannya berlangsung pada tahun 1950-an, ketika warga Jakarta mulai mampu membeli kendaraan.
"Lebih enak, bisa jalan nyaman, biasanya harus di pinggir jalan sekarang bisa di trotoar," katanya pada merdeka.com, Senin (4/4).
Ditambah lagi sudah ada fasilitas shuttle bus gratis yang semakin memudahkan, dia pun mengaku lebih nyaman.
"Tapi katanya cuma dua minggu saja gratisnya, kalau setelah itu bayar ya jadi nggak enak. Menurut saya ini bagus, hanya saja fasilitas seperti shuttle bus harus tetap ada dan gratis," tambahnya.
Senada dengan Budiawan, Mahrika pengunjung Malioboro mengatakan Malioboro sekarang lebih nyaman untuk pejalan kaki.
"Kalau ditambahin kursi untuk duduk lebih banyak bakal lebih asik," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalan Malioboro tempo dulu benar-benar bikin nostalgia banget. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, Jalan Malioboro tempo dulu menyimpan sejuta cerita.
Baca SelengkapnyaJalan Malioboro tempo dulu benar-benar bikin nostalgia banget, masih didominasi becak dan sepeda. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memberlakukan HBKB setelah libur Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga DKI Jakarta melakukan atraksi di tengah jalan protokol Jakarta yang lengang di tinggal pemudik.
Baca SelengkapnyaWarga yang tinggal di sekitar stasiun LRT cukup antusias untuk menjajal transportasi berbasis rel tersebut.
Baca SelengkapnyaInsiden kericuhan sempat terjadi di Teras Malioboro 2 yang berada di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (13/7) malam.
Baca Selengkapnya"Iya boleh. Kan setoran ke Dishub Rp40.000 per hari," kata pria yang namanya enggan disebutkan ini di lokasi, Selasa (11/7).
Baca SelengkapnyaKampung Padukuhan Karangnongko juga baru dialiri listrik dan air tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Berorientasi Transit Dukuh Atas.
Baca Selengkapnya