Penculik mahasiswi Unsoed kembali ditangkap, tiga masih buron
Merdeka.com - Setelah berhasil menyelamatkan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (FK Unsoed), Sofia Nur Atalina (21) dan menangkap satu pelaku penculikan atas nama Wahyu Budiarto (24), petugas kepolisian kembali menangkap satu penculik lainnya, Deni Prianto (35) alias Pepen, Kamis (8/9). Deni merupakan warga asal Desa Gumelem Wetan Kecamatan Susukan Banjarnegara Jawa Tengah.
Penangkapan tersebut dilakukan tak jauh dari lokasi tertangkapnya pelaku Wahyu. Dari informasi yang didapat, penangkapan Deni dilakukan di Dusun Cipari Desa Bojongsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat.
Petugas dari Kepolisian Resor (Polres) Ciamis bersama petugas dari Polres Banyumas menangkap tersangka sekitar pukul 11.00 WIB.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
"Penangkapan ini diawali dari kecurigaan warga, karena ada orang asing yang mencurigakan. Setelah itu, warga melapor ke petugas setempat dan setelah diperiksa ternyata orang tersebut termasuk tersangka penculikan yang kami cari," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Banyumas, Ajun Komisaris Andi Kadesma, Kamis (8/9).
Andi mengemukakan, dalam proses penculikan tersebut, tersangka Deni bertugas menjadi sopir mobil Honda Brio warna merah milik Sofia yang ikut dibawa kabur. Dugaan sementara, lanjut Andi, kemungkinan besar Deni merupakan otak penculikan yang dilakukan secara acak di depan kampus FK Unsoed pada Rabu (7/9) sore.
"Dugaan sementara, ada indikasi kalau tersangka ini adalah otak penculikannya. Tetapi, kami masih belum bisa memberikan keterangan secara mendetail," ujarnya.
Meski begitu, saat ini tersangka sedang diperiksa secara intensif untuk mendalami penyelidikan peristiwa penculikan yang dilakukan kepada mahasiswa semester V jurusan kedokteran umum FK Unsoed. Dengan demikian, saat ini petugas masih melakukan pengejaran terhadap tiga pelaku lainnya yang masih buron. Tersangka yang masih buron tersebut, yakni OO, Dion dan Wulung.
Menurut infomasi yang dihimpun, penculikan tersebut tergolong nekat karena dilakukan di tengah suasana ramai. Kejadian penculikan yang menimpa Sofia terjadi di depan gerbang kampus FK Unsoed sekitar pukul 15.30 WIB.
Dari penuturan saksi mata, korban sempat dibekap dan langsung dibawa ke dalam mobil honda Brio miliknya, kemudian melarikan mobil yang ditumpangi pelaku lainnya tersebut ke arah utara. Sedangkan, satu mobil pik up jenis L 300 yang digunakan pelaku untuk memantau situasi juga kabur ke arah selatan Jalan Dr Gumbreg, Mersi Purwokerto Timur.
Setelah dilakukan pengejaran, petugas berhasil menangkap satu pelaku dan membebaskan korban penculikan kurang dari 12 jam dengan bantuan tukang ojek. Dari pengakuan orang tua Sofia, Masruri, anaknya sempat meminta uang untuk ditransfer ke rekeningnya sebesar Rp 60 juta, tak lama setelah kejadian berlangsung, melalui telepon.
"Katanya, saat ditelepon anak saya minta duit Rp 60 juta. Soalnya karena kecelakaan. Tetapi dari nada suaranya, saya mendengar seperti dalam tekanan, sehingga saya melapor ke markas polisi terdekat. Kebetulan yang paling dekat dari rumah ya Polres Cilacap," jelasnya.
Lebih jauh, Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan mengatakan hingga saat ini, pihaknya sudah memiliki beberapa barang bukti seperti satu tali yang digunakan untuk mengikat korban, satu kaos untuk menutupi wajah korban dan mobil korban yang sempat dibawa kabur pelaku.
"Ini merupakan kriminal murni penculikan dengan kekerasan. Sampai saat ini kami masih melakukan pengejaran terhadap tersangka lainnya," ujarnya. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dibunuh dan bagian tubuh potong oleh dua pelaku yang telah ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaKomplotan begal leluasa melakukan aksinya dengan menggunakan modus wanita muda sebagai umpan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaDari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dari dua SMA ini memang sudah berjanjian untuk tawuran
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan pelaku utama dalam peristiwa pembacokan tersebut dijerat dengan Pasal 338.
Baca SelengkapnyaPetugas kahwatir ayah korban tak bisa mengendalikan emosi sehingga menimbulkan keributan di kantor polisi.
Baca SelengkapnyaPria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.
Baca SelengkapnyaTiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca Selengkapnya