Penderita HIV/AIDS Boleh Menikah dan Punya Anak?
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap, sebanyak 543.100 warga Indonesia yang menderita penyakit HIV/AIDS. Data tersebut setidaknya terekam Kemenkes pada tahun 2020.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Profesor Zubairi Djoerban menegaskan, masyarakat penderita HIV/AIDS masih memiliki harapan hidup. Meskipun hingga saat ini, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut belum ditemukan obatnya.
Ketua Satgas IDI penanganan Covid-19 ini mengatakan, penderita HIV/AIDS (ODHA) berhak untuk hidup seperti layaknya manusia normal. Misalnya, menikah dan punya anak.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang sedang menangani HIV di Indonesia? Pemerintah Indonesia bersama organisasi sipil dan pemimpin dunia dalam bidang kesehatan tengah merancang strategi untuk menangani HIV di Indonesia.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah.
-
Bagaimana Dinkes Jateng menekan penyebaran HIV? Untuk upaya menekan angka penyebaran HIV, Dinkes Jateng terus melakukan edukasi dan penyuluhan yang bekerjasama dengan yayasan dan menyasar komunitas mulai dari lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), pekerja seks, hingga penghuni lapas.
-
Siapa yang paling banyak terdampak HIV di Semarang? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang menjadi korban penularan HIV? Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan ada tiga perempuan yang terinfeksi HIV di sebuah spa di New Mexico, AS, setelah melakukan perawatan ‘Vampir Facial’.
Namun dia berbagi kiat tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan penderita HIV/AIDS saat hendak menikah.
Masyarakat perlu memahami bahwa orang dengan HIV/AIDS (ODHA) itu memiliki harapan. Termasuk untuk menikah dan hidup bahagia dengan anak yang bebas dari HIV/AIDS. Pertanyaannya kemudian, apa do and don’t ODHA sebelum menikah?Saya buat tanya jawabnya untuk tema ini ya:
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 21, 2022Menurut dia, bukan hanya ODHA, sebelum menikah masyarakat normal pun perlu melakukan pre marital screening check up. Kata dia, hal itu amat penting.
“Sebenarnya, bolehkah ODHA menikah? Lihat dulu rekam medis atau medical record-nya. Kalau viral load (VL) tidak terdeteksi dan kondisinya amat baik, kenapa tidak. Yang lebih krusial lagi adalah memberi tahu pasangan bahwa Anda itu berstatus ODHA. Harus terbuka,” kata dia, dikutip dari akun Twitter-nya, Senin (21/3).
Zubairi melanjutkan, bagaimana jika ada ODHA pria yang melamar ke seorang perempuan tapi dia baru saja memulai pengobatannya?
Menurut dia, bisa saja. Tapi pernikahan tidak boleh dilakukan bulan depan atau saat ini. Paling cepat tiga bulan. Enam bulan paling lama.
Zubairi mengungkap alasan kenapa harus menunggu enam bulan. Sebab, enam bulan merupakan jangka waktu pengobatan saat VL (tes untuk mengukur jumlah virus HIV dalam darah) tidak terdeteksi lagi.
"Saat itulah Anda boleh menikah. Sehingga tidak menularkan virus ke istri Anda," tegas dia.
Dia melanjutkan, apa yang terjadi ketika pernikahan tidak ditunda atau tidak menunggu enam bulan?
Tolong diingat. Pernikahan itu tidak hanya tentang hak asasi calon mempelai pria dan perempuan. Tentunya calon bayi juga tidak mau dilahirkan dalam kondisi dengan HIV kan, kata dia.
Apa yang terjadi ketika pernikahan tidak ditunda atau tidak menunggu enam bulan?Tolong diingat. Pernikahan itu tidak hanya tentang hak asasi calon mempelai pria dan perempuan. Tentunya calon bayi juga tidak mau dilahirkan dalam kondisi dengan HIV kan.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 21, 2022Lalu, apakah bayi dari ibu yang positif juga akan positif? Prof Zubairi mengatakan, kalau tanpa pengobatan risiko penularan 30-40 persen.
“Namun, begitu Sang Ibu minum obat Antiretroviral, maka, risiko bayi tertular itu pun menjadi nol,” terang dia.
Dia mengungkap, ibu yang positif HIV dengan bayi tidak ikut tertular banyak terjadi. Di berbagai negara. Termasuk di Indonesia. Asalkan minum obat Antiretroviral secara teratur sesuai anjuran dokter.
Terakhir, bagaimana dengan harapan hidup ODHA di Indonesia?
Kalau terkontrol, beberapa orang itu ada yang hidup lebih dari 25 tahun pascadiagnosis. Mereka tetap sehat dan fit.
“Yang (bertahan hidup) di atas 5, 10, dan 20 tahun juga banyak,” kata Zubairi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk melakukan hubungan seksual yang aman dan setia.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca Selengkapnya910 orang dari 1.917 penyitas lainnya berhasil tersupresi. Namun bukan berarti sembuh, melainkan potensi penularannya sudah berkurang.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat dari tahun 2008 hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di Indonesia saat ini mencapai 14. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya satu kasus.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyediakan vaksin dan obat cacar monyet dengan cukup untuk mengatasi penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN Hasto Wardoyo, menyatakan generasi muda tidak perlu takut untuk menikah
Baca Selengkapnyavirus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, yang sudah masuk sejak tahun 2022 silam
Baca Selengkapnya