Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penderita HIV/AIDS Boleh Menikah dan Punya Anak?

Penderita HIV/AIDS Boleh Menikah dan Punya Anak? Demo HIV/AIDS. ©2012 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap, sebanyak 543.100 warga Indonesia yang menderita penyakit HIV/AIDS. Data tersebut setidaknya terekam Kemenkes pada tahun 2020.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Profesor Zubairi Djoerban menegaskan, masyarakat penderita HIV/AIDS masih memiliki harapan hidup. Meskipun hingga saat ini, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut belum ditemukan obatnya.

Ketua Satgas IDI penanganan Covid-19 ini mengatakan, penderita HIV/AIDS (ODHA) berhak untuk hidup seperti layaknya manusia normal. Misalnya, menikah dan punya anak.

Namun dia berbagi kiat tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan penderita HIV/AIDS saat hendak menikah.

Masyarakat perlu memahami bahwa orang dengan HIV/AIDS (ODHA) itu memiliki harapan. Termasuk untuk menikah dan hidup bahagia dengan anak yang bebas dari HIV/AIDS. Pertanyaannya kemudian, apa do and don’t ODHA sebelum menikah?Saya buat tanya jawabnya untuk tema ini ya:

— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 21, 2022

Menurut dia, bukan hanya ODHA, sebelum menikah masyarakat normal pun perlu melakukan pre marital screening check up. Kata dia, hal itu amat penting.

“Sebenarnya, bolehkah ODHA menikah? Lihat dulu rekam medis atau medical record-nya. Kalau viral load (VL) tidak terdeteksi dan kondisinya amat baik, kenapa tidak. Yang lebih krusial lagi adalah memberi tahu pasangan bahwa Anda itu berstatus ODHA. Harus terbuka,” kata dia, dikutip dari akun Twitter-nya, Senin (21/3).

Zubairi melanjutkan, bagaimana jika ada ODHA pria yang melamar ke seorang perempuan tapi dia baru saja memulai pengobatannya?

Menurut dia, bisa saja. Tapi pernikahan tidak boleh dilakukan bulan depan atau saat ini. Paling cepat tiga bulan. Enam bulan paling lama.

Zubairi mengungkap alasan kenapa harus menunggu enam bulan. Sebab, enam bulan merupakan jangka waktu pengobatan saat VL (tes untuk mengukur jumlah virus HIV dalam darah) tidak terdeteksi lagi.

"Saat itulah Anda boleh menikah. Sehingga tidak menularkan virus ke istri Anda," tegas dia.

Dia melanjutkan, apa yang terjadi ketika pernikahan tidak ditunda atau tidak menunggu enam bulan?

Tolong diingat. Pernikahan itu tidak hanya tentang hak asasi calon mempelai pria dan perempuan. Tentunya calon bayi juga tidak mau dilahirkan dalam kondisi dengan HIV kan, kata dia.

Apa yang terjadi ketika pernikahan tidak ditunda atau tidak menunggu enam bulan?Tolong diingat. Pernikahan itu tidak hanya tentang hak asasi calon mempelai pria dan perempuan. Tentunya calon bayi juga tidak mau dilahirkan dalam kondisi dengan HIV kan.

— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 21, 2022

Lalu, apakah bayi dari ibu yang positif juga akan positif? Prof Zubairi mengatakan, kalau tanpa pengobatan risiko penularan 30-40 persen.

“Namun, begitu Sang Ibu minum obat Antiretroviral, maka, risiko bayi tertular itu pun menjadi nol,” terang dia.

Dia mengungkap, ibu yang positif HIV dengan bayi tidak ikut tertular banyak terjadi. Di berbagai negara. Termasuk di Indonesia. Asalkan minum obat Antiretroviral secara teratur sesuai anjuran dokter.

Terakhir, bagaimana dengan harapan hidup ODHA di Indonesia?

Kalau terkontrol, beberapa orang itu ada yang hidup lebih dari 25 tahun pascadiagnosis. Mereka tetap sehat dan fit.

“Yang (bertahan hidup) di atas 5, 10, dan 20 tahun juga banyak,” kata Zubairi.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap Alasan Jakarta Paling Banyak Kasus Cacar Monyet
Terungkap Alasan Jakarta Paling Banyak Kasus Cacar Monyet

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk melakukan hubungan seksual yang aman dan setia.

Baca Selengkapnya
Hampir 80.000 Warga di Jakarta Tercatat Idap HIV AIDS
Hampir 80.000 Warga di Jakarta Tercatat Idap HIV AIDS

Meski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Jangan Seks Bebas, Ini Cara Jitu Cegah Terpapar Cacar Monyet
Jangan Seks Bebas, Ini Cara Jitu Cegah Terpapar Cacar Monyet

Kemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.

Baca Selengkapnya
Dinkes Jateng Catat 2.882 Pengidap HIV Triwulan III 2023, Terbanyak di Semarang
Dinkes Jateng Catat 2.882 Pengidap HIV Triwulan III 2023, Terbanyak di Semarang

Selain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV

Baca Selengkapnya
1.917 Warga Tangerang Selatan Terinveksi HIV/AIDS
1.917 Warga Tangerang Selatan Terinveksi HIV/AIDS

910 orang dari 1.917 penyitas lainnya berhasil tersupresi. Namun bukan berarti sembuh, melainkan potensi penularannya sudah berkurang.

Baca Selengkapnya
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat, Didominasi Kelompok Homoseksual
Kasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat, Didominasi Kelompok Homoseksual

Kasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat dari tahun 2008 hingga Mei 2024

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Penyebab Kasus Cacar Monyet Meningkat
Kemenkes Ungkap Penyebab Kasus Cacar Monyet Meningkat

Kasus cacar monyet di Indonesia saat ini mencapai 14. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya satu kasus.

Baca Selengkapnya
Menkes soal Cacar Monyet: Penularannya Lewat Seksual
Menkes soal Cacar Monyet: Penularannya Lewat Seksual

Pemerintah telah menyediakan vaksin dan obat cacar monyet dengan cukup untuk mengatasi penyakit tersebut.

Baca Selengkapnya
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun

Kelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.

Baca Selengkapnya
Ingat Pesan Kepala BKKBN, Anak Muda Tak Perlu Takut Menikah Karena Banyak Manfaat Bagi Kesehatan
Ingat Pesan Kepala BKKBN, Anak Muda Tak Perlu Takut Menikah Karena Banyak Manfaat Bagi Kesehatan

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, menyatakan generasi muda tidak perlu takut untuk menikah

Baca Selengkapnya
Darurat Virus Monkeypox di Indonesia, Kemenkes Siapkan 4.450 Dosis Vaksin pada 2024
Darurat Virus Monkeypox di Indonesia, Kemenkes Siapkan 4.450 Dosis Vaksin pada 2024

virus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, yang sudah masuk sejak tahun 2022 silam

Baca Selengkapnya