Penderita terus bertambah, Pemkot Samarinda nyatakan difteri sebagai KLB
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda hari ini menyatakan penyakit difteri sebagai kejadian luar biasa (KLB). Tercatat 11 wilayah di ibu kota provinsi itu menjadi sebaran difteri. Pemkot menyiapkan dana tanggap darurat Rp 3 miliar untuk penanganan KLB difteri.
Sekretaris Daerah Kota Samarinda Sugeng Chairudin menerangkan, penetapan status KLB berdasarkan SK Wali Kota Samarinda Nomor 440/017/HK-KS/2018 tentang Penetapan Status Kejadian Luar Biasa Penyakit Difteri di Kota Samarinda Tahun 2018.
"Yang jelas, dari hari ke hari pasien suspect terus bertambah. Sehingga penuhi syarat untuk menetapkan status KLB," kata Sugeng kepada wartawan di Balai Kota Samarinda, Senin (15/1).
-
Apa itu difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Apa penyebab penyakit difteri? Difteri adalah penyakit menular yang terjadi karena bakteri C. diphtheriae. Racun yang dihasilkan bakteri ini yang menyebabkan orang menjadi sangat sakit.
-
Mengapa difteri bisa berbahaya? Difteri adalah penyakit yang berbahaya dan bisa mengancam jiwa. Bakteri penyebab penyakit ini bisa merusak sel-sel di hidung dan tenggorokan, serta bisa menyebar ke organ lain, seperti jantung, ginjal, atau otak.
-
Siapa saja yang bisa terkena difteri? Meskipun difteri tidak terlalu berbahaya, namun penyakit ini termasuk penyakit menular sehingga bisa menginfeksi siapa saja yang berada di sekitar penderita atau lingkungan yang sedang mengalami banyak kasus difteri.
-
Mengapa difteri berbahaya? Beberapa komplikasi yang berpotensi muncul meliputi:MiokarditisNeuritisPenyumbatan saluran napasGagal ginjalKelumpuhan Dalam beberapa kasus, difteri bisa berakibat fatal. Secara keseluruhan, 5–10% orang yang berkontraksi infeksi akan mati.
11 wilayah yang menjadi sebaran difteri adalah Handil bakti, Gunung Kelua, Gunung Lingai, Bengkuring, Karang Asam, Simpang Pasir, Mangkupalas, Makroman, Sidomulyo, Sungai Pinang Dalam, hingga Sempaja Selatan.
"Sampai laporan pagi tadi, ada 23 orang dirawat di RSUD AW Sjahranie. Lima orang di antaranya sembuh, dan 14 masih dirawat," ujar Sugeng.
Sementara itu, ratusan murid di tiga sekolah yang berada dalam 1 kompleks divaksin antidifteri. Gara-garanya sebelumnya ditemukan 1 murid SD positif difteri.
Tim Dinas Kesehatan kota Samarinda dari Puskesmas Sidomulyo mendatangi SD Al Jawahir di Jalan Lambung Mangkurat, yang berada satu kompleks dengan TK dan SMA Al Jawahir, sekitar pukul 09.30 Wita.
Respons murid TK hingga SMP pun beragam. Ada yang berani disuntik maupun ketakutan dengan jarum suntik.
Di sela kedatangan petugas Puskesmas menuju satu persatu kelas membawa suntik vaksin, ada enam murid yang mengalami mual usai divaksin. Keenamnya pun dilarikan ke ruang unit kesehatan sekolah (UKS).
"Kami lakukan vaksinasi ini, mulai dari TK sampai SMP sebagai kewaspadaan dini karena adanya salah satu siswa positif difteri," kata petugas survailance Puskesmas Sidomulyo, Abdul Haris Ismail.
Haris menerangkan, tercatat ada 80 murid TK, 600 murid SD dan 200 murid SMP Al Jawahir diberikan vaksin sampai siang ini. "Tujuannya untuk mencegah meluasnya penderita. Jumlah itu belum termasuk guru-guru yang juga kita berikan vaksin," ujar Haris.
Ditanya perihal enam murid yang mual usai diberikan vaksin, menurut Haris hal tersebut dipengaruhi beragam kemungkinan. Baik itu kondisi psikis anak, hingga rasa ketakutan yang begitu tinggi melihat jarum suntik.
"Mungkin juga karena tidak sarapan pagi. Ini gejala normal, karena kondisi fisik tiap murid dan siswa tidak sama ya. Tapi secara umum, semua lancar," ungkap Haris.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaDifteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca Selengkapnya