Pendidikan politik diikuti 2.000 lebih siswa SMA pecahkan rekor dunia
Merdeka.com - Rekor dunia untuk pendidikan politik terjadi di tanah air. Hal ini terjadi satu hari sebelum HUT RI. Lebih dari 2.000 siswa SMA mengikuti pendidikan Pancasila untuk pemilih pemula di Universitas Terbuka Tangerang Selatan, Kamis (16/8).
Rekor itu dipecahkan oleh LSI Denny JA yang bekerja sama dengan Komunitas Bela Indonesia. Rekor dunia pendidikan politik sebelumnya dipegang oleh sebuah sekolah di Amerika Serikat, Grassfield High School, dengan peserta 714 orang, di tahun 2015.
Sedangkan pelatihan Pancasila untuk pemilih pemula berjumlah lebih dari 2.000 siswa. Denny JA menjelaskan pendidikan politik Pancasila perlu digairahkan kembali.
-
Bagaimana LSI melakukan survei? Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Apa yang dilakukan Dede Sunandar di dunia politik? Dirinya diketahui hanya mendapatkan 10 suara.
-
Dimana Dea Lestari pernah menjabat? Bahkan, ia juga pernah menjabat sebagai kepala sekolah TK Permata Hati yang berlokasi di Cipinang, Jakarta Timur.
-
Siapa yang menang survei Poltracking? Survei Poltracking Indonesia mencatat, masyarakat dengan penghasilan berkisar Rp1 juta - Rp2 juta cenderung condong pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh suara 42,9 persen.
-
Siapa yang berjasa di bidang pendidikan? Memperingati Hari Pendidikan Nasional merupakan upaya kita untuk menghargai perjuangan para pahlawan yang berjasa di bidang pendidikan.
"Saya mengapresiasi pecahnya rekor dunia, tapi ada yang lebih penting lagi yang ingin kami capai. Bersama team KBI (Komunitas Bela Indonesia), kami akan melatih 1.000 juru bicara Pancasila dan gagasan kebangsaan di seluruh provinsi Indonesia," kata Denny melalui keterangan tertulis, Kamis (16/8).
Berdasarkan survei LSI Denny JA, Agustus 2018, pendukung Pancasila terus menurun. Sejak diukur tahun 2005, hingga 2018 pendukung Pancasila menurun 10 persen, dari 85.2 persen (2005) menjadi 75.3 persen (2018).
"Tren menurun ini terjadi permanen. Pada waktunya jika tak ada counter culture, pendukung Pancasila bisa ke angka di bawah 50 persen. Dengan sedikit manuver politik dan krisis ekonomi, eksistensi NKRI dipertaruhkan," sambungnya.
Maka dari itu, gerakan masyarakat dibutuhkan. Berbeda dengan P4 yang Top Down, gerakan pelatihan 1.000 juru bicara itu bottom up, gerakan civil society, dari masyarakat kepada masyarakat.
"Kita memerlukan momentum yang kuat untuk gerakan ini. Memecahkan rekor dunia (Wold Guiness Book of Record), untuk pelatihan politik adalah momentum yang diperlukan untuk gerakan bottom up Pancasila," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPR RI Puan Maharani berharap program ini menjadi sarana untuk mengajarkan politik dan keparlemenan di Indonesia kepada generasi muda.
Baca SelengkapnyaSCTV dan ATVI Gelar Literasi Media bagi Pelajar SDN 09 Manggarai Selatan
Baca SelengkapnyaDEMOKRASI (Debat Modern Kreatif Generasi) 2 adalah lomba debat bertaraf nasional yang diadakan untuk siswa-siswa SMA dan sederajat.
Baca SelengkapnyaIMDE bersama Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV-Indosiar, mengadakan kegiatan literasi digital di SDN 01, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaInisatif dalam bentuk program pembangunan SMK Negeri telah dilakukan di dua daerah lain yaitu Pati dan Purbalingga.
Baca SelengkapnyaATVI dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV Indosiar, menggelar literasi media bagi lebih 700 siswa SD di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAdapun SMA Kebangsaan adalah sekolah yang didirikan oleh Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).
Baca Selengkapnya50 siswa jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Kutai Timur mengikuti Pendidikan Wawasan Kebangsaan.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut digelar di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III, Kamis (15/8).
Baca SelengkapnyaAndrian juga menyampaikan pentingnya keikutsertaan pemilih pemula di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKegiatan bertajuk “Generasi Emas 2045: Dukung Pilpres Sekali Putaran untuk Indonesia Maju”
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menyambut baik hal tersebut.
Baca Selengkapnya