Penggunaan kata dalam stiker raskin di Banyumas buat polemik
Merdeka.com - Warga Banyumas Jawa Tengah dihebohkan pendistribusian stiker yang dibagikan kepada rumah tangga sasaran (RTS) beras sejahtera oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Dalam stiker berwarna merah tersebut tertulis "Saya Benar-Benar Keluarga Miskin Yang Layak Menerima Beras Miskin (Raskin).
Keberadaan tulisan tersebut, langsung mendapat respon dari sejumlah kalangan. Seperti yang dikemukakan salah satu anggota legislatif DPRD Banyumas, Yoga Sugama. Kepada wartawan, Yoga mengemukakan tulisan tersebut tidak etis. "Cukup menyebut penerima raskin saja, sebenarnya cukup," ujarnya.
Ia mengemukakan, tidak perlu ada penegasan seperti dalam kata-kata yang dituangkan dalam stiker tersebut. Pada dasarnya, Yoga mengaku memahami mengenai adanya stiker yang ditempel pada RTS. Namun, ia menilai dampaknya akan terasa bagi RTS. "Kalimatnya seolah-olah menuding warga penerima RTS," ujarnya.
-
Apa pesan Risma kepada civitas akademika Poltekesos? 'Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, permasalahan sosial juga akan muncul,' kata Mensos Risma saat memberikan sambutan dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar Poltekesos pada Kamis (25/4).Pada kesempatan tersebut Prof. Ellya Susilowati, PhD, dikukuhkan sebagai guru besar pertama Poltekesos. Ellya Susilowati merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Pekerjaan Sosial dengan Anak dan Perempuan. Mensos memberi contoh, seiring dengan modernisasi, kemajuan teknologi dan meningkatnya perekonomian masyarakat, peradaban manusia juga meningkat. Namun seiring dengan itu, permasalahan sosial juga muncul misalnya berbagai kejahatan online dan pornografi online.'Jadi seiring dengan kemajuan teknologi, masalah sosial juga ikut berkembang,' kata Mensos Risma.
-
Bagaimana Risma ingin Poltekesos selesaikan masalah sosial? Mensos berharap dengan pengetahuan solusi yang kaya, para civitas bisa menyelesaikan implikasi permasalahan sosial yang timbul karena pembangunan atau perubahan.
-
Siapa yang aktif dalam isu ini? Rieke Diah Pitaloka juga aktif dalam isu ini, membuat video untuk menjelaskan pentingnya mengawal putusan MK lengkap dengan pasal-pasal yang relevan.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Apa reaksi netizen? Melihat sikap Ayu, netizen merasa iba. Banyak yang juga memuji kekuatan hatinya. 'Hebat kamu tuh,' puji seorang netizen di kolom komentar foto Ayu di Instagram. 'Udah diterpa angin kencang masih bisa ketawa dan menjawab pertanyaan wartawan dengan elegan,' lanjutnya.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
Sementara itu, salah satu pengurus Rukun Warga di Kelurahan Purwokerto Wetan, Rubi Runanto menyebut kalimat yang tertuang dalam stiker terlalu menyudutkan.
Namun, karena stiker tersebut merupakan kebijakan pemerintah kabupaten, pihaknya hanya bisa mengikutinya. "Waktu pasang stiker, rasanya seperti gimana ya. Karena kalimatnya tidak sederhana seperti 'Keluarga Miskin Penerima Raskin'," ucapnya.
Diakuinya, untuk wilayahnya ada sekitar 16 keluarga yang menjadi RTS beras tersebut. Namun, ia menyatakan bahwa jumlahnya harusnya lebih banyak, karena pada kenyataannya jumlah RTS lebih dari 16 keluarga.
"Akhirnya kami berusaha adil dengan membaginya kepada rumah tangga sasaran yang tidak masuk dalam data RTS," jelasnya.
Melihat adanya respon tersebut, Bupati Banyumas Achmad Husein mengaku akan mengevaluasi persoalan stiker tersebut. Ia mengemukakan, masih memikirkan pertimbangan mengenai bahasa yang digunakan dalam stiker tersebut.
"Saya sedang memikirkannya agar ditunda (pemasangan stiker). Saya evaluasi lagi, mungkin bahasanya terlalu vulgar," katanya kepada wartawan.
Ia mengakui pemasangan stiker raskin kepada penerima yang termasuk dalam RTS sebagai langkah antisipasi adanya pendistribusian yang tidak tepat sasaran. "Pemasangan stiker dilakukan agar warga mampu yang masih mendapat beras tersebut malu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala bagian perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Banyumas, Sugiyanto, mengemukakan distribusi stiker sudah selesai dilakukan ke desa-desa dan kelurahan. "Pemkab juga mengirimkan surat ke camat-camat dan pemerintah desa serta kelurahan untuk ikut mengawasi dan terlibat langsung dalam pemasangan stiker tersebut," katanya.
Untuk pendistribusian tahap I, sudah disalurkan sebanyak 48.097 lembar. Kemudian pada tahap II, distribusi sudah mulai dilakukan sejak pertengahan November lalu dengan jumlah 76.325 lembar.
Dari data yang ada di Setda Banyumas, jumlah warga miskin di Kabupaten Banyumas dalam RTS Raskin tahun 2016 sebanyak 124.422 keluarga. Diakuinya, pengadaan stiker kepada RTS dalam jumlah tersebut, alokasi Pemkab sebanyak Rp 186 juta.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Lumajang bernama Agus Gemoy mengaku disomasi usai mencopot stiker caleg yang ditempel di dinding rumahnya tanpa izin.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi pada segmen keenam yang merupakan sesi closing statement dari masing-masing pasangan cagub-cawagub.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung, Refly Harun maupun Saut Situmorang secara bergantian menjadi pembicara dalam diskusi itu.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaVideo Penghulu Karya Mukti dan Penghulu Bagan Nibung serta perangkatnya deklarasi mendukung caleg beredar dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaKericuhan tersebut terjadi tepat pada saat segmen keenam yang merupakan sesi closing statement dari masing-masing pasangan Cagub-cawagub.
Baca SelengkapnyaBAP nanti disidangkan dan dituntut oleh jaksa. Adapun proses hukum ini sebenarnya dilakukan untuk capai kebenaran.
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTim kampanye RK-Suswono pun menyayangkan tindakan ini. Mereka berharap pihak berwajib segera mengusut kasus perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaGibran tampaknya kesal dengan sindiran warganet disebut tak ikhlas kampanyekan Ganjar
Baca SelengkapnyaPengeroyokan ini diduga berkaitan dengan alat peraga kampanye (APK) calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dan Sukamto.
Baca Selengkapnya