Pengukuran ulang lahan Bandara Kulonprogo diwarnai bentrok
Merdeka.com - Hasto Wardoyo, Bupati Kulonprogo mengklarifikasi tindakan represif aparat kepolisian terhadap warga yang menolak pembangunan Bandara Kulonprogo. Menurutnya polisi tidak bermaksud bertindak represif karena hanya melakukan pengamanan.
"Kemarin polisi menerjunkan banyak anggota itu untuk pengamanan yang lebih baik. Kemarin itu juga bukan pematokan, tapi mencocokkan pengukuran ulang karena ada selisih luas tanahnya," katanya saat mendatangi pelantikan Bupati Bantul, Gunungkidul dan Sleman di Kantor Gubernur DIY, Rabu (17/2).
Hasto pun menilai peristiwa kekerasan yang terjadi kemarin hanya bentrok kecil. Sebab sebelumnya bentrok antara warga dan polisi sebelumnya jauh lebih besar.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Dimana tabrakan terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
"Sebelumnya jauh ada yang lebih besar, dulu ada kebakaran dan lainnya, saya menilai kemarin tidak lebih ricuh," tambahnya.
Dia menjelaskan pengukuran yang dilakukan kemarin karena ada warga yang setuju pembangunan bandara tapi belum cocok dalam harga tanah. Karenanya perlu ada pengukuran supaya bisa menentukan harga yang sesuai.
"Mereka setuju asalkan harganya cocok. Ini yang akan coba kita bicarakan," ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Hasto, pihaknya juga sudah menyebarkan formulir kepada 1.300 warga yang setuju pembangunan bandara. Formulir tersebut berisi keinginan pekerjaan apa yang diinginkan warga.
"Kalau di bandara itu nantinya akan butuh 3000 pegawai. Warga yang mengisi form yang kami buat ada yang ingin jadi cleaning servis, ada yang security, ada juga yang minta diberikan pelatihan. Saya juga akan tanda tangan MoU dengan dengan Angkasa Pura jika nanti bandara dibangun, warga yang ikut pelatihan harus diutamakan," tandasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.
Baca SelengkapnyaBentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan
Baca SelengkapnyaPolisi harap jangan ada lagi sweeping agar ciptakan situasi aman dan kondusif.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dikatakan Kapolres Jakarta Utara tidak ada korban jiwa dari bentrokan warga itu.
Baca SelengkapnyaAda komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu menyebabkan satu orang tewas. Penyebab pasti bentrokan tersebut masih terus diselidiki,
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami penyebab tawuran di Underpass Manggarai.
Baca SelengkapnyaMasalah ini selesai usa mediasi dua belah pihak. Antara kedua ormas sepakat tidak melakukan aktivitas apapun di lahan tersebut sampai adanya putusan pengadilan.
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok ini memang sudah terjadi keributan akibat dampak dari proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaBentrokan antara anggota Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, telah diredam.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang yang tiba-tiba melakukan perusakan dan membakar posko ormas lainnya.
Baca Selengkapnya