Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Roy Suryo soal heboh 'bersih karena Ahok' di Google

Penjelasan Roy Suryo soal heboh 'bersih karena Ahok' di Google Roy Suryo jumpa pers penyadapan. ©2013 Merdeka.com/arif pitoyo

Merdeka.com - Situs pencari Google tengah ramai dibahas khususnya di Indonesia. Banyak para pengguna dibuat tercengang lantaran Google mengarahkan bahwa Basuki T Purnama alias Ahok membuat sungai atau kali di Jakarta bersih.

Coba saja mencari melalui Google dengan kalimat, "kali bersih karena Foke." Secara otomatis, situs pencari itu bakal mengarahkan untuk untuk klik, "kali bersih karena Ahok."

Pencarian kata itu ramai dilakukan para netizen. Mereka juga mencoba mengganti kata-kata, namun tetap mempertahankan kata, "bersih karena Foke."

Waketum Demokrat sekaligus Pakar Telematika Roy Suryo menjelaskan sistem kerja di Google akan mencari kata-kata yang banyak diinput. Sehingga fenomena tersebut menunjukkan seberapa sering pengguna Google melakukan pencarian terhadap keyword yang dimaksud.

"Google itu technically dia mencari kata-kata paling banyak diinput. Jadi ketika dulu orang banyak menulis program kali bersih itu ditulis di pemberitaan itu menulis bahwa kaki bersih itu Ahok maka sekarang kemarin ada yang tiba-tiba menyebut kali bersih di zaman pak Foke," kata Roy saat dihubungi, Selasa (4/10).

"Maka itu secara technically biasa search engine akan mengoreksi, sebenarnya bukan mengoreksi ya tapi karena ibaratnya program yang kita install dalam komputer kita, kalau auto correct biasa kita tulis alpa, tapi harusnya apal. Otomatis dia mengoreksi apal karena dulu sudah banyak yang menginput seperti itu," sambungnya.

Dengan kata lain, Roy menyebut pemberitaan dan publikasi era Ahok soal kali bersih lebih banyak dan masif ketimbang era Foke dulu. Sehingga, sistem koreksi otomatis Google akan mencari subjek yang sering diinput pengguna.

"Jadi begini, kalau kita bandingkan dengan pemberitaan yang dulu, Ahok mungkin lebih banyak melakukan publikasi ya. Jadi publikasi tentang kali bersih yang disangkutkan dengan Ahok lebih banyak ketika dibandingkan publikasi yang dikaitkan dengan Pak Foke," jelasnya.

Roy tidak menaruh curiga jika tim pemenangan Ahok memasang iklan atau membayar pihak Google. Dia percaya Ahok tidak melakukan langkah tersebut.

"Enggak. Kalau saya tidak sampai sejauh itu lah. Enggak ke sana. Salah juga kalau ada orang menuduh ke sana. Saya percaya Pak Ahok tidak perlu melakukan itu. Karena modal petahana sudah sangat banyak ya," terangnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Selain Pak Muh & Aaliyah Massaid, Dua Sosok Ini Juga Paling Dicari di Google Sepanjang Tahun 2023
Selain Pak Muh & Aaliyah Massaid, Dua Sosok Ini Juga Paling Dicari di Google Sepanjang Tahun 2023

Google Indonesia merilis rekapan tahunan 2023 atau 'Year in Search 2023' guna melihat momen apa saja yang pernah trending di Indonesia sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks
Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks

Berikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.

Baca Selengkapnya
'Mbah' Google Mulai Tak Laku, 40 Persen GenZ Pilih Platform Ini untuk Pencarian
'Mbah' Google Mulai Tak Laku, 40 Persen GenZ Pilih Platform Ini untuk Pencarian

Google menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.

Baca Selengkapnya
Ahok Bicara Pemimpin Jakarta, Pengamat Nilai Cek Ombak Jelang Pilgub 2024
Ahok Bicara Pemimpin Jakarta, Pengamat Nilai Cek Ombak Jelang Pilgub 2024

Persoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.

Baca Selengkapnya
Pak Lurah Syok Berat Papan Running Text di Kantornya Muncul Kata-Kata Tak Senonoh, Begini Krolonoginya
Pak Lurah Syok Berat Papan Running Text di Kantornya Muncul Kata-Kata Tak Senonoh, Begini Krolonoginya

Yusuf menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kehebohan yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Ramai Persaingan AI, Pendiri Google Sergey Brin Sampai Turun Gunung
Ramai Persaingan AI, Pendiri Google Sergey Brin Sampai Turun Gunung

Salah satu pendiri Google ini sampai turun tangan agar perusahaannya tak ketinggalan soal AI.

Baca Selengkapnya
Kalahkan Mbah Google, TikTok Kini jadi Aplikasi Pencarian Paling Populer di Dunia
Kalahkan Mbah Google, TikTok Kini jadi Aplikasi Pencarian Paling Populer di Dunia

Bahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.

Baca Selengkapnya
FOTO: Diskusi Lintas Generasi di Cita dan Cipta 2024, Jaga Keutuhan Informasi di Era Digital
FOTO: Diskusi Lintas Generasi di Cita dan Cipta 2024, Jaga Keutuhan Informasi di Era Digital

Acara Cita dan Cipta 2024, yang diadakan Liputan6.com x Fimela, turut menghadirkan diskusi "Menjaga Keutuhan Informasi Di Era Digital".

Baca Selengkapnya
Menkominfo Bertemu Google Bahas Pemberantasan Judi Online Pakai AI, Begini Hasilnya
Menkominfo Bertemu Google Bahas Pemberantasan Judi Online Pakai AI, Begini Hasilnya

Sebelumnya, Budi Arie menyampaikan rencana pertemuannya dengan perwakilan raksasa teknologi Google.

Baca Selengkapnya
Mulai Tinggalkan Google, Kini Gen Z Cari Informasi di TikTok dan Instagram
Mulai Tinggalkan Google, Kini Gen Z Cari Informasi di TikTok dan Instagram

Data terbaru menunjukkan 45 persen dari Generasi Z kini lebih suka menggunakan media sosial untuk pencarian daripada Google.

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik

Berita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain

Baca Selengkapnya