Penyewa Rumah Dino Patti Djalal Diduga Gunakan KTP Palsu
Polisi belum menemukan indikasi rumah Dino dijadikan markas penipuan online internasional.
Saat ini, polisi tengah melacak sosok JS yang telah menyewa rumah Dino Patti.
Penyewa Rumah Dino Patti Djalal Diduga Gunakan KTP Palsu
Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan tengah menyelidiki rumah mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal yang diduga menjadi markas penipuan online internasional. Hasil penyelidikan sementara, polisi menduga penyewa rumah Dino Patti menggunakan KTP palsu.
”JS ini yang diketahui oleh Bapak Dino melampirkan KTP atas nama JS. Namun dari hasil pelacakan Nomor Induk Kependudukan dari KTP yang diberikan kepada Bapak Dino, JS ini ternyata NIK-nya tidak teregister," kata Wakasatreskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi Benayoun kepada wartawan di Polres Jakarta Selatan, Selasa (29/8).
Yossi menjelaskan, rumah Dino yang berada Kemang, Jakarta Selatan itu semula disewa oleh seseorang inisial JS dalam kurun waktu satu tahun. Namun, Dino mengaku tidak mengetahui fungsi dari rumahnya yang disewa itu.
Diketahui, JS menyewa rumah Dino melalui perantara inisial C dan W.
Selama rumah tersebut disewa, seseorang berinisial K dipercaya untuk menjadi Asisten Rumah Tangganya (ART).
"K menyampaikan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, memang tidak aktivitas terlihat di rumah tersebut, kemudian lebih dari itu K juga menyampaikan bahwa penyewa meninggal rumah tanpa informasi kepada K. Selain itu, dalam 3 bulan terkahir tunggakan listrik itu dibayar K,"
ujar Yossi.
merdeka.com
Yossi menyebut, saat ini polisi tengah melacak sosok JS yang telah menyewa rumah milik mantan Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia itu.
Meskipun demikian, Yossi menambahkan, belum ada indikasi rumah Dino menjadi markas penipuan online internasional.
Diberitakan sebelumnya, Dino Patti Djalal mengungkap rumahnya diduga dijadikan tempat sindikat penipuan online internasional. Rumah keluarga Dino yang disewakan itu berada di Kemang, Jakarta Selatan.
"Keluarga kami mengalami kejadian buruk. Salah satu rumah keluarga yang disewakan ternyata dijadikan tempat operasi sindikat penipuan online,"
kata Dino dalam keterangannya di instagram @dinopattidjalal, Senin (28/8).
merdeka.com
Kondisi rumah yang telah ditinggalkan penyewa itu terdapat banyak tempat tidur, jendela dan dinding ditutup busa kedap suara.
Menurut penjaga rumah sebelah, rumah itu dihuni kurang lebih 30 orang.
"Mereka tidak pernah keluar rumah (kecuali 3 orang). Dari bukti produk-produk yang tertinggal di rumah, para pelakunya nampaknya imigran dari luar negeri yang berbahasa Mandarin. Para penjahat ini semuanya sudah kabur, dan rumah sudah kosong ditinggal dalam keadaan rusak,"
kata Dino.
merdeka.com
"Diperkirakan mereka kabur 3 bulan lalu. Kami baru tahu karena adanya tagihan listrik yang tidak dibayar. Kasus ini sudah dilaporkan ke Kapolres Jakarta Selatan,"
tambah Dino.
merdeka.com