Percepat Penurunan Stunting, Puteri Komarudin Dorong BPKP Tingkatkan Pengawasan
Merdeka.com - Pemerintah telah menargetkan penurunan stunting hingga 14 persen pada tahun2024. Saat ini angka stunting masih tergolong tinggi yang mencapai 21,6 persen pada tahun 2022.
Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk tingkatkan pengawasan.
“Saya sependapat bahwa penurunan stunting harus menjadi fokus pengawasan BPKP pada tahun 2024. Dimana, persoalan ini telah mendapat sorotan dari Bapak Presiden, karena penggunaan anggarannya lebih banyak untuk belanja birokrasi, dibandingkan belanja yang menyentuh langsung ke masyarakat, seperti membeli telur, susu, daging, dan sayur. Untuk itu, peran BPKP sangatlah penting untuk mengawasi penanganan stunting ini,” ucap Puteri.
-
Kapan target penurunan angka stunting? Indonesia menargetkan penurunan stunting besar-besaran, pada 2024 target stunting adalah 14 persen.
-
Apa target penurunan stunting di Bandung? Dari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
-
Bagaimana cara menurunkan angka stunting? “Anemia adalah salah satu risiko melahirkan bayi stunting, oleh karena itu orang tua khususnya ibu hamil perlu konsumsi buah dan sayur. Kualitas hidup pun perlu ditingkatkan dengan cara tidak merokok, minum alkohol dan begadang.
-
Mengapa BPIP ingin menekan angka stunting? Percepatan penurunan angka stunting merupakan ikhtiar mewujudkan manusia Indonesia yang unggul sebagai gerakan Pancasila dalam tindakan yang perlu dikoordinasikan secara internal dan eksternal bersama-sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
-
Apa tujuan Kemenkes dalam mengatasi stunting? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
-
Kenapa angka stunting di Indonesia perlu diturunkan? Dengan target 14 persen di 2024, semua elemen turut berkomitmen untuk membantu pemerintah menekan angka stunting tersebut.
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh membenarkan bahwa penurunan stunting menjadi salah satu fokus pengawasan BPKP sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.
“Kami setiap tahun membuat agenda pengawasan yang mencakup arahan presiden. Di dalam APBN, RKP, dan RKA, kami melihat mana yang penting. Itu yang akan dikawal,” urai Yusuf Ateh dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI bersama BPKP, Senin (26/6).
Lebih lanjut, Puteri juga mengimbau BPKP untuk mengawal penanganan stunting di daerah. Ini tidak terlepas dari data BPKP yang menyebut ada 378 daerah yang penyelesaian kasus stunting-nya tidak sesuai target. Karenanya, Puteri pun meminta BPKP menyampaikan daerah-daerah yang dimaksud.
“Kami, khususnya di Karawang sendiri juga terus berupaya untuk menangani stunting. Dimana, Pemda Karawang telah berhasil menurunkan angka stunting dari 20,6 persen menjadi 14 persen pada 2022, atau sudah lebih rendah dibanding nasional. Bahkan tahun ini, Karawang menargetkan angka stunting turun hingga 8 persen. Makanya dengan capaian ini, apakah Karawang masih termasuk ke dalam 378 daerah tersebut,” tanya Puteri.
Sebelumnya, pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023, Presiden RI Joko Widodo juga menyinggung soal penggunaan anggaran penanganan stunting yang masih tidak tepat sasaran.
“Saya cek di APBD Mendagri, coba saya mau lihat Rp10 miliar untuk stunting, cek perjalanan dinas Rp3 miliar, rapat-rapat Rp3 miliar, penguatan pengembangan Rp2 miliar. Yang benar-benar untuk beli telur itu nggak ada Rp2 miliar,” ujar Presiden.
Menutup keterangannya, Puteri berpesan agar pengawasan BPKP bisa dilakukan secara maksimal. Peran pengawasan BPKP sangatlah krusial supaya belanja APBN, APBD, BUMN bisa menghasilkan manfaat yang konkret dan produktif. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menargetkan angka stunting turun 14% tahun ini
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, semua pihak harus bekerja keras agar target penurunan angka stunting di Indonesia bisa tercapai.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bisa bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaDari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaSalah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah mengunjungi kepada berisiko stunting.
Baca SelengkapnyaBKKBN menggenjot capaian target di tahun 2024. Salah satunya soal stunting
Baca SelengkapnyaSurvei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting nasional rata rata masih 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaGus Ipul juga menegaskan bahwa target penurunan untuk 14 persen tahun 2024 harus dicapai.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandung bersama daerah Cekungan Bandung berkomitmen menekan angka stunting.
Baca SelengkapnyaAngka total fertility rate di Jawa Tengah sudah 2,09 dari target 2,1
Baca Selengkapnya