Permudah izin, Menteri Susi ajak nelayan Pantura Jateng beralih ke kapal fiber
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyatakan akan mempermudah proses perizinan operasional kapal bagi nelayan, bila para nelayan di Pantura Jawa Tengah mengganti perahunya dengan kapal berbahan fiber.
"Kami dari KKP akan berikan permudah perizinan kapal, jika nelayan ganti kapal fiber. Sebab kapal fiber dianggap lebih enteng dibanding kapal kayu. Untuk kapal di atas 10 gross ton wajib urus izinnya," kata Susi Pudjiastuti saat berada di perkampungan nelayan Tambaklorok, Semarang, Sabtu (20/10).
Susi menyampaikan sejumlah nelayan Pantai Pangandaran Jawa Barat sudah banyak menggunakan kapal fiber. Penggunaan kapal fiber dikarenakan lebih ringan saat digunakan mengarungi lautan lepas daripada kapal berbahan kayu.
-
Apa saja jenis perahu nelayan Pantura? Saat itu, ada beragam jenis perahu berukuran kecil yang digunakan para nelayan seperti perahu kolek, tembon, mayang, dan janggolan.
-
Apa yang diberikan Dinas Perikanan Kutai Timur kepada nelayan? 'Bantuan berupa mesin 13 PK sebanyak 11unit dan Has sebanyak 11unit untuk Kelompok Nelayan Teluk Dalam 2 di Kecamatan Teluk Pandan,' katanya, Senin (11/12).
-
Bagaimana nelayan Pantura beradaptasi dengan perubahan? Mereka tetap berlayar di zona-zona tangkap tradisional mereka dan mempertahankan metode penangkapan ikan yang sudah dijalankan sejak dahulu.
-
Bagaimana cara Dinas Perikanan membantu istri Nelayan Banyuwangi? Di Blimbingsari, misalnya, para istri nelayan membuat produk olahan ikan bakar. Para istri nelayan di sejumlah kecamatan di Banyuwangi didampingi untuk mengembangkan usahanya saat musim paceklik ikan.
-
Kapal apa yang dipakai untuk berlayar di laut Nusantara? Moda transportasi utama dalam mengarungi lautan Nusantaraadalah kapal. Jenis kapal paling terkenal adalah jung.
-
Kapan nelayan Pantura mulai terdampak? Pada tahun 1743 Masehi, daerah pesisir pantai utara Jawa yang sebelumnya masuk wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam mulai dikuasai VOC.
"Jadi sudah banyak diterapkan nelayan Jawa Barat. Harapannya para nelayan Pantura Jateng bisa mengikuti penggunaan," jelasnya.
Data yang dihimpun dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah terdapat kurang lebih 222.000 jiwa nelayan yang berdomisili di wilayahnya. "Dari jumlah nelayan di Jateng, rata-rata total hasil tangkapan mereka di tahun 2017 kemarin telah mencapai 376.000 ton," ungkapnya.
Kepala DKP Jawa Tengah, Lalu M Syafriadi mengaku akan mendukung kebijakan Menteri Susi agar nelayan segera beralih gunakan kapal fiber.
"Jadi tidak mudah mengubah kultur nelayan Pantura Jateng untuk gunakan kapal fiber. Tapi kami akan mencoba terus lakukan sosialisasi mengingat persediaan kayu semakin sedikit," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengatakan, saat ini Pemprov Jateng serius menggerakan penguatan nelayan kecil dengan berbagai fasilitas dan program.
Baca SelengkapnyaSusi turut memperkenalkan Prabowo sebagai Capres Gerindra kepada nelayan di Pangandaran.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kali kedua Prabowo membagikan kapal kepada para nelayan di Pangandaran.
Baca SelengkapnyaSolusi Ganjar itu mendapat respons positif nelayan.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti
Baca SelengkapnyaBersama para nelayan, Prabowo dan Susi berkeliling Pangandaran.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, nelayan memiliki peran vital di republik ini karena berjuang menyediakan asupan protein untuk masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengelolaan SPBU apung kembali menyediakan BBM bersubsidi jenis solar untuk para nelayan di perairan Jakarta.
Baca SelengkapnyaDinas Perikanan Kabupaten Kutai Timur memberikan bantuan berupa mesin ketinting kepada kelompok nelayan di Kecamatan Teluk Pandan.
Baca Selengkapnya200 Rumah nelayan yang tadinya kumuh ini kini diubah menjadi rumah apung modern.
Baca SelengkapnyaSusi terlihat bersemangat mengikuti Pawai Bebas Plastik. Ia juga membentangkan poster-poster menggegerkan.
Baca SelengkapnyaTransisi energi sangat penting untuk melindungi lingkungan hingga meredakan dampak pemanasan global.
Baca Selengkapnya