Pertarungan Dosen Teknologi Pertanian hingga Terpilih Jadi Rektor Universitas Jember
Merdeka.com - Jabatan Rektor Universitas Jember (Unej) akan segera berganti. Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unej, Dr Ir Iwan Taruna, M.Eng terpilih sebagai Rektor Unej, menggantikan Moh Hasan PhD yang sudah dua kali menjabat.
Iwan akan memimpin salah satu kampus negeri terbesar di Jawa Timur itu, untuk masa jabatan 2020-2024. Pemilihan Rektor Unej dilakukan pada Rabu (22/01) siang secara tertutup di Lantai 3 Rektorat Unej.
Iwan meraih suara terbanyak, dengan raihan 75 suara, disusul Drs Zulfikar PhD dengan 51 suara, dan Prof Drs Dafik MSc PhD 11 suara.
-
Siapa rektor ITS periode 2024-2029? Bambang Pramujati terpilih sebagai rektor baru Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) periode 2024-2029.
-
Siapa Rektor UYR? Ia merupakan rektor dari Universitas YPPI Rembang (UYR).
-
Kapan Ova Emilia dilantik jadi Rektor UGM? Ia baru dilantik jadi rektor UGM setahun lalu, tepatnya pada 27 Mei 2022.
-
Kapan M. Sjaaf menjadi Rektor Universitas Andalas? Jabatan tertinggi yang pernah Sjaaf emban adalah menjadi Rektor pertama Universitas Andalasan, Sumatra Barat pada tahun 1956.
-
Kapan Prof. Leni dikukuhkan sebagai Guru Besar? Prof. Ir Leni Sophia Heliani dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Geodesis Fisis di Universitas Gadjah Mada pada Selasa (16/1) .
-
Siapa yang ditunjuk jadi Pj Ketua PWNU Jatim? Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin menilai penunjukannya menjadi Pj Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur sebagai hal yang biasa, yakni mengisi jabatan kosong.
Terpilihnya Iwan tidak lepas dari dukungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Sesuai regulasi yang berlaku, menteri yang membawahi kampus negeri, memiliki 35 persen suara. Jika sebelumnya di bawah Kemenristek Dikti, saat ini kampus negeri kembali di bawah Kemendikbud.
Mendikbud Nadiem Makarim menyerahkan sepenuhnya suara yang dimiliki untuk mendukung Iwan Taruna sebagai Rektor Unej.
"Sesuai Permen Ristekdikti, menteri punya 35 persen suara, dihitung dari jumlah senat yang hadir. Jumlah senat sebenarnya 94 orang, tetapi ada beberapa yang sedang umrah dan Dinas ke luar negeri, sehingga senat yang hadir adalah 89 orang," tutur Ketua Panitia Pemilihan Rektor (Pilrek) Unej, Moh Ali.
Dari jumlah 89 senat yang hadir, maka 35 persen jatah suara Menteri adalah 47,92 suara. "Dalam rapat tadi disepakati, karena tidak mungkin suara itu koma, maka dibulatkan suara menteri menjadi 48 orang," lanjut Ali.
Dengan tambahan 48 suara dari menteri, artinya Iwan sebenarnya hanya mendapatkan 27 suara dari senat Unej. Sedangkan 51 suara yang dimiliki Zulfikar, murni berasal dari senat.
Persaingan tiga kandidat tersebut disebut-sebut juga menggambarkan konstelasi persaingan tiga organisasi mahasiswa yang ada di kampus Unej. Iwan disebut-sebut sebagai alumnus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Sedangkan Dafik, semasa kuliah merupakan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), organisasi yang sama dengan Nurul Ghufron. Sedangkan Zulfikar merupakan mantan aktivis HMI.
Saat dimintai tanggapannya soal hal itu, Zulfikar menanggapi santai. "Itu supaya hangat saja. Secara realitas, pendukung saya dari beragam background," ujar Iwan saat dihubungi lewat sambungan telepon.
Menurut Iwan, pembagian berdasarkan alumni organisasi itu tidak kaku. "Mungkin orang mengatakan seperti saya dari kalangan nasionalis. Tapi nasionalis kan banyak. Ada HMI, GMNI dan sebagainya. PMII kan juga nasionalis," kata doktor lulusan Asian Institute of Technology ini.
Selanjutnya, Iwan juga berjanji akan meneruskan hal-hal positif dari rektor Unej sebelumnya. "Kita akan juga berupaya mengembangkan inovasi-inovasi yang ada," pungkas Iwan.
Iwan yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unej periode 2009-2013 ini, menjadi satu-satunya kandidat yang tidak memiliki jabatan struktural saat Pemilihan Rektor dilakukan. Adapun Zulfikar menjabat sebagai Wakil Rektor 1 pada 'kabinet' rektor Unej saat ini, Moh Hasan. Sedangkan Dafik hingga kini masih menjabat sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Iwan juga menjadi satu-satunya kandidat yang tidak pernah menempuh kuliah di Unej.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jabatannya sebagai rektor berakhir pada 31 Januari 2024 .Ia hanya punya satu motor seharga Rp5 juta.
Baca SelengkapnyaSejumlah alumni ITS mengungkap kepribadian Bambang Pramujati.
Baca SelengkapnyaRektor memastikan kegaduhan pascapencopotan gelar guru besar 2 profesor tak menggangu proses belajar mengajar.
Baca SelengkapnyaProf Dr Jamal Wiwoho mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS).
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan, bahwa Unhan RI memiliki peluang besar untuk mencetak para pemikir, pakar, serta pemimpin masa depan.
Baca SelengkapnyaSelain kirim surat keberatan ke Mendikbud Ristek Nadiem Makariem, dua profesor ini melayangkan gugatan ke PTUN.
Baca SelengkapnyaProf. Heri memperoleh 18 suara dari total 23 suara yang diberikan Mendikbud diwakilkan Dirjen Dikti Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris—dan 15 Anggota MWA UI.
Baca SelengkapnyaPelantikan Prof Dr Hartono dr MSi sebagai Rektor UNS akan digelar pada 8 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum berakhir pada 5 September 2023.
Baca SelengkapnyaFauzan akan membantu Satriyo Soemantri Brojonegoro yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
Baca SelengkapnyaAcara pelantikan ini merupakan langkah penting UMB untuk menjawab dinamika dan tantangan global yang semakin kompetitif.
Baca SelengkapnyaBeberapa bulan belakangan Universitas Sebelas Maret (UNS) diguncang isu dugaan korupsi Rp57 miliar. Tuduhan itu muncul usai gelar guru besar dua profesornya.
Baca Selengkapnya