Pesisir Lamongan Heboh, Ditemukan Benda Mirip Bangkai Pesawat
Merdeka.com - Nelayan Desa Weru, Kecamatan Paciran, Lamongan dihebohkan dengan penemuan benda mirip bangkai pesawat. Benda tersebut secara tidak sengaja tersangkut oleh jaring nelayan setempat.
Kepala Desa Weru, Syaiful Islam mengatakan, penemuan benda diduga bangkai pesawat itu berawal dari sejumlah nelayan yang tengah mencari ikan di tengah laut. Namun, tanpa sengaja jaring para nelayan itu tersangkut oleh benda yang berada di dasar laut.
Para nelayan tersebut, tambahnya, berupaya menarik jaring yang tersangkut. Setelah ditarik menepi ternyata benda tersebut mirip dengan bangkai pesawat.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Apa yang ditemukan nelayan Jepang? Para nelayan Jepang kaget menemukan bangkai ikan misterius di kedalaman Samudra Pasifik.
-
Apa yang ditemukan oleh penyelam di laut? Para penyelam ini sedang berlatih di pantai lepas Kroasia. Mereka kemudian melihat sesuatu dari dasar laut dan tersandung bangkai kapal kuno.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
"Ada nelayan yang menemukan benda yang diduga mirip dengan pesawat pas lagi melaut mencari ikan, dan bendanya sudah dibawa ke tepi pantai," kata Syaiful, Selasa (23/5).
Soal pesawat jenis apa, Syaiful mengaku tidak mengetahui secara pasti. Namun berdasarkan bentuk dan cerita yang berkembang pesawat itu diduga pesawat yang dipakai tentara pada zaman perang dunia kedua.
©2023 Merdeka.com
"Secara spesifikasinya kita tidak tahu jenis pesawat apa. Saya sendiri juga belum lihat, tapi informasinya pesawat itu peninggalan perang kedua," jelasnya.
Saat ini, penemuan benda yang diduga bangkai pesawat tersebut juga telah dilaporkan kepada pihak-pihak terkait, seperti Dinas Perikanan dan Kelautan Lamongan, TNI-Polri dan pihak kecamatan untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.
"Penemuan ini sudah kita laporkan kepada unsur Forkompinda kecamatan, termasuk Dinas Perikanan dan Kelautan," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain kerangka, dalam drum juga ada kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca SelengkapnyaWisata Laguna Kalondes berlokasi di daerah Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaTulang belulang tersebut ditemukan oleh warga yang tadinya sedang menggali untuk dijadikan tempat septic tank.
Baca SelengkapnyaPotongan kaki dan tangan manusia ditemukan di Sleman, DIY, Rabu (12/7) malam. Polisi masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah benda diduga bom rakitan tersebut akhirnya diamankan tim Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Unit Inafis Polres Poso.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan helikopter yang sedang mendarat di lapangan dan tiba-tiba membuat atap warung warga terbang.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaKombes Benny menyampaikan ucapan terima kasih kepada penemu senjata tersebut dan telah bekerja sama dengan Polres Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaFaktanya, pesawat itu milik maskapai Lion Air PK-LRU yang tergelincir di Bandara Morowali, pada 11 Mei 2023. Bukan di Karawang.
Baca SelengkapnyaWarga menemukan dua pucuk senjata api laras panjang yang terkubur di dalam tanah di areal kolam warga
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca Selengkapnya