Dikira Hanya Potongan Kayu Biasa, Penyelam ini Ternyata Temukan Gading Mastodon Raksasa Berusia 23 Juta Tahun
Mastodon adalah sejenis mamut (mammoth), nenek moyang gajah masa kini.
Mastodon adalah sejenis mamut (mammoth), nenek moyang gajah masa kini.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Dimana fosil mastodon ditemukan? Fosil dari tiga mastodon yang hidup di Zaman Es telah ditemukan di Andes, Peru dan menimbulkan berbagai pertanyaan bagi para Ilmuwan perihal bagaimana hewan tersebut bisa sampai di Peru.
-
Apa hewan purba yang ditemukan? Hewan purba ini merupakan spesies Dinocephalosaurus orientalis.
-
Fosil dinosaurus apa yang ditemukan? Para peneliti di Hong Kong baru saja mengumumkan penemuan fosil dinosaurus yang merupakan yang pertama kalinya di daerah tersebut.
-
Dimana fosil gading mamut ditemukan? Eddie Templeton menemukan fosil ini teronggok di sungai pada Agustus lalu.
Dikira Hanya Potongan Kayu Biasa, Penyelam ini Ternyata Temukan Gading Mastodon Raksasa Berusia 23 Juta Tahun
Sebuah gading raksasa langka milik hewan purba yang sudah lama punah ditemukan seorang penyelam di dasar Pantai Teluk Florida.
Alex Lundberg, penyelam pemburu fosil menemukan gading Mastodon, hewan mamalia purba bergading besar mirip gajah yang hidup sekitar 23 juta tahun lalu, namun usia fosil temuan Lundberg masih belum diketahui. Awalnya, Lundberg mengira bahwa ia hanya menemukan potongan kayu besar, namun faktanya ia menemukan sesuatu yang sangat langka.
“Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,” ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
Sebelumnya, Lundberg dan rekan penyelamnya telah menemukan fosil di lokasi yang sama, mereka menemukan gigi mammoth atau gajah purba, tulang jaguar kuno dan bagian tubuh serigala yang mengerikan. Mereka juga menemukan potongan-potongan kecil gading mastodon, tetapi tidak ada yang sebesar dan seutuh gading tersebut.
“Kami merasakan bahwa lokasi ini memiliki sesuatu,” kata Lundberg dalam sebuah wawancara.
Dia menambahkan, fosil tersebut terkubur dalam pasir di dasar laut.
"Anda tidak tahu dari mana asalnya. Ia telah berguling-guling di lautan selama jutaan tahun. Ini lebih merupakan sebuah karya yang keren,” katanya.
Gading tersebut berukuran sekitar 1,2 meter dan beratnya 31 kilogram, dan ditemukan di kedalaman sekitar 7,6 meter di dekat Venice, Florida, kata Lundberg. Saat ini, fosil tersebut disimpan dalam kotak kaca di ruang tamunya.
Mastodon termasuk dalam jenis mamut (mammoth), nenek moyang gajah masa kini. Para ilmuwan mengatakan, hewan ini hidup terutama di wilayah yang sekarang menjadi Amerika Utara, muncul sejak 23 juta tahun yang lalu. Mereka punah sekitar 10.000 tahun yang lalu, bersama dengan puluhan mamalia besar lainnya, ketika iklim bumi berubah dengan cepat dan manusia Zaman Batu sedang berburu.
Fosil hewan purba ini sering ditemukan di seluruh benua, hingga legislator Indiana melakukan pemungutan suara beberapa tahun yang lalu untuk menetapkan mastodon sebagai fosil resmi negara bagiannya. Fosil Mastodon dipamerkan di La Brea Tar Pits di Los Angeles, salah satu lokasi paling penting di dunia untuk fosil-fosil dari masa lampau.
Berdasarkan hukum Florida, fosil vertebrata yang ditemukan di tanah negara bagian, termasuk perairan dekat pantai, adalah milik negara bagian di bawah otoritas Museum Sejarah Alam Florida. Lundberg memiliki izin untuk mengumpulkan fosil semacam itu dan harus melaporkan temuan gading tersebut ke museum ketika izinnya diperbarui pada bulan Desember. Dia telah memiliki izin tersebut sejak tahun 2019, menurut pihak museum.
“Museum akan meninjau penemuan dan lokasi untuk menentukan signifikansinya dan pemegang izin dapat menyimpan fosil-fosil tersebut jika museum tidak memintanya dalam waktu 60 hari setelah pelaporan,” kata Rachel Narducci, manajer koleksi di Divisi Paleontologi Vertebrata museum.
“Ini mungkin merupakan penemuan yang signifikan tergantung dimana tepatnya fosil itu dikumpulkan.”
Lundberg, yang memiliki gelar sarjana biologi kelautan dari University of South Florida dan kini bekerja di sebuah pusat kanker terkemuka di Tampa, optimis bahwa ia dapat mempertahankan gading tersebut.