Dikira Sebatang Kayu, Pemburu Fosil Temukan Rahang Raksasa Berusia 10.000 Tahun di Sungai
Fosil ini ditemukan saat si pemburu fosil sedang menyelam di sungai.
Dikira Sebatang Kayu, Pemburu Fosil Temukan Rahang Raksasa Berusia 10.000 Tahun di Sungai
Di aliran sungai Florida, tepatnya Sungai Peace dekat kota Arcadia, seorang pemburu fosil, John Kreatsoulas mengungkapkan penemuan yang mengejutkan selama menyelam.Kreatsoulas, yang mengelola “Fossil Junkies Dig and Dive Charters”, menemukan sesuatu yang awalnya dikira sebatang kayu. Namun setelah diperiksa lebih dekat, dia menyadari bahwa itu adalah rahang bawah yang besar.
Sumber: Live Science
Menurut perkiraannya, fosil tersebut bisa berusia setidaknya 10.000 tahun.
Foto: John Kreatsoulas/fossiljunkies.com
"Saya mengangkatnya untuk memegangnya sebentar, dan saya menyadari - 'tunggu sebentar, itu bukan pohon, itu adalah rahang raksasa," ujarnya dengan penuh kepada NBC2.
Foto: John Kreatsoulas/fossiljunkies.com
-
Siapa yang menemukan fosil hewan purba? Ekspedisi untuk mengumpulkan fosil-fosil ini dilakukan pada tahun 2011 dan 2014 oleh para ilmuwan dari Zoological Society of London (ZSL).
-
Bagaimana kerangka raksasa ditemukan? Temuan ini adalah hasil dari kegiatan penggalian di Bukit Blossom yang merupakan sebuah situs pada zaman Holosen Akhir (4350-2980 SM) berlokasi di Lembah San Joaquin bagian utara California, Amerika Serikat.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Siapa yang menemukan fosil reptil purba? Tim ilmuwan menemukan kerangka hewan purba ini di ladang padi di negara bagian Rio Grande do Sul.
-
Di mana fosil hewan purba itu ditemukan? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China.
-
Bagaimana cara fosil rahang ini ditemukan? Lebih dari 100 tahun lalu, Francis Cudmore, seorang ahli paleontologi, menemukan fosil ujung rahang paus besar dari tepian Sungai Murray di Australia Selatan. Fosil berusia 19 juta tahun ini dibawa ke Museum Victoria dan terlupakan. Namun, akhirnya fosil ini ditemukan kembali oleh Erich Fitzgerald di Museum Victoria.
Tulang tersebut juga akan didaftarkan ke Negara Bagian Florida, sehingga mungkin akan disimpan di museum, bukan untuk koleksi pribadi Kreatsoulas di rumah.
Tak diketahui dengan pasti fosil ini dari jenis mamut (mammoth) apa, namun mamut atau gajah purba Kolombia diyakini menghuni Amerika Utara hingga Kosta Rika selama zaman Pleistosen sekitar 2,6 juta tahun hingga 11.700 tahun yang lalu.
Mamut Kolombia kemungkinan merupakan persilangan antara mamut berbulu dan garis keturunan mamut yang tidak diketahui yang tiba di Amerika Utara dari Siberia sekitar 1,5 juta tahun yang lalu, menurut penelitian DNA.Mamut Kolombia punah antara 13.000 dan 10.000 tahun yang lalu, pada akhir zaman es terakhir. Suhu yang lebih hangat menyebabkan hilangnya habitat megafauna ini, ditambah dengan perburuan manusia yang menyebabkan penurunan populasi secara besar-besaran.
Penemuan ini bukan yang pertama di sungai Peace, sebelumnya pada 2021, penyelam menemukan tulang kaki mamut sepanjang 1,2 meter di air. Sementara di utara Florida, peneliti menggali "kuburan" gomphotheres berusia 5,5 juta tahun, kerabat gajah modern bertanduk empat, yang diyakini tenggelam di sungai purba.
Sumber: Live Science