Pilihan bijak pemerintah tidak menaikan TDL 3 bulan kedepan
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengumumkan bahwa periode January 2018 sampai dengan Maret 2018 tidak akan ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) public service obligation (PSO) dan juga tarif dasar listrik.
"Pengumuman ini jelas patut masyarakat syukuri mengingat BBM dan listrik merupakan kebutuhan primer dari masyarakat kita,"kata Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan, Kamis (28/12).
Dengan tidak adanya kenaikan terhadap 2 jenis kebutuhan masyarakat tersebut, diharapkan daya beli masyarakat tidak terganggu dan roda perekonomian tetap berjalan seperti biasa atau bahkan bisa menjadi lebih meningkat lagi.
-
Siapa yang memimpin Jakarta Electric PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengapresiasi semangat juang yang diberikan oleh seluruh pemain Jakarta Electric PLN, sehingga berhasil memberikan kemenangan pada pertandingan ketiga ini.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Kenapa Jokowi resmikan Bursa Karbon Indonesia? 'Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,' kata Presiden Jokowi.
-
Bagaimana Kementerian ESDM menetapkan potensi penyimpanan karbon nasional? Sebagai informasi, Kementerian ESDM baru saja menerbitkan angka Potensi Penyimpanan Karbon Nasional Tahun 2024 sebesar 572 miliar ton CO2 pada saline aquifer, dan 4,85 miliar ton CO2 pada depleted oil and gas reservoir.
-
Kapan Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/3).
Terkait dengan kebijakan ini, kata Mamit diharapkan Pertamina dan PLN bisa melakukan efisiensi terhadap hal-hal yang bisa diefisienkan agar mereka bisa menjalankan kebijakan ini tanpa harus menanggung beban yang cukup berat.
Terkait dengan efisiensi ini, lanjut Mamit menarik untuk dicermati adalah kebijakan Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mendorong tarif listrik dari pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) yang lebih rendah dibanding sebelumnya.
"Saat ini harga penjualan pembangkit EBT ke PLN tidak lagi menggunakan skema feed in tarif yang cenderung lebih mahal, tetapi dengan menggunakan skema BPP daerah setempat yang hasilnya harga jual listrik ke PLN jadi lebih murah, rata-rata di kisaran 4-7 sen per KwH," kata dia.
Menurutnya dengan tarif energi primer yang lebih murah, masyarakat luas akan merasakan manfaatnya karena PLN akan bisa menjual listrik dengan tarif yang makin terjangkau. Bahkan dengan berbagai efisiensi dari aspek lain, ke depan tarif dasar listrik bisa turun.
Dengan skema yang terbaru ini, kata Mamit, dimana harga jual EBT dari investor ke PLN dipatok rendah justru kontrak pembangunan pembangkit EBT tahun 2017 ini melonjak menjadi 68 PPA (Power Purchase Agreement), melonjak jauh jika dibandingkan dalam rentang 3 tahun terakhir dimana dalam 1 tahun paling banyak 15 PPA padahal dengan tarif jual yang lebih mahal.
"Bisa saya katakan ini merupakan suatu anomali yang sangat menarik dan patut kita cermati kenapa bisa seperti itu. Sebelum 2017, PLN sepertinya setengah hati untuk membeli listrik dari EBT karena harga beli dari investor sangat mahal. Padahal yang menjadi KPI (Key Performance Indicator) dari PLN adalah cash flow yang baik dan sementara tarif listrik ke konsumen tidak boleh naik. Sebagai korporasi, PLN mempunyai target pendapatan. Di sisi lain tarif listrik juga tidak boleh naik. Jadi pilihannya harus efisiensi terutama di sisi pembangkitan. Sekarang dengan kebijakan harga yang dipatok rendah justru PLN banyak berkontrak," ucap dia.
Kebijakan baru Jonan terkait tarif pembangkit EBT, serta antusiasme pengembang/investor, di sisi lain akan mempercepat capaian elektrifikasi nasional karena umumnya pembangkit EBT ada di kawasan yang sulit dijangkau.
"Ini artinya antara kebijakan EBT, komitmen untuk meningkatkan elektrifikasi nasional, tuntutan cash flow BUMN, dan tarif listrik murah bagi rakyat, sudah in line," kata dia.
Dengan tidak dinaikannya tarif dasar listrik untuk 3 bulan kedepan, diharapkan PLN terus bisa melakukan inovasi-inovasi dalam melakukan efisiensi. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga bensinnya.
Baca SelengkapnyaTarif adjustment listrik merupakan ketentuan tarif listrik bagi pelanggan non subsidi yang dievaluasi setiap tiga bulan secara berkala.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaBenarkah Harga BBM Pertamax Naik Setelah Juni? Begini Penjelasan Menteri ESDM
Baca SelengkapnyaDarmawan memastikan kesiapan PLN untuk menghadirkan listrik yang tetap andal dan terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM terbaru di SPBU Pertamina per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan rencana pembatasan BBM subsidi mulai 17 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang tak termasuk penerima subsidi tak bisa lagi memakainya.
Baca Selengkapnya