Pilkades di NTT Menyisakan Persoalan, Seorang Ayah Aniaya Anak
Merdeka.com - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) telah selesai digelar Rabu (17/5) kemarin. Namun penyelenggaraannya menyisakan sejumlah persoalan, salah satunya adalah seorang ayah menganiaya anak kandung.
Ayah bernama Gregorius Snoe ini menganiaya anak perempuannya berinisial IT, hanya karena sang anak terlambat mengisi angin di sepeda motor, yang hendak digunakan untuk kampanye Pilkades.
Peristiwa penganiayaan yang dilaporkan ke polisi dengan nomor LP/17/V/2023/Sek Insana Utara tanggal 12 Mei 2023 tersebut, terjadi di Desa Humusu Sainiup, Kecamatan Insana Utara.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Siapa yang menetapkan calon kepala daerah? KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota telah menetapkan sebanyak 1.553 pasangan calon,
-
Kapan Pilkada dilakukan? Pilkada merupakan proses demokratis yang dilakukan secara periodik oleh masyarakat untuk memilih kepala daerah, seperti gubernur, bupati, atau walikota.
-
Apa yang terjadi dengan Pendaftaran calon kepala daerah? Pendaftaran calon kepala daerah telah resmi ditutup. Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
Kapolsek Insana Utara Ipda Beggie Fernando Putra Pratama mengatakan, setelah dilaporkan dia kemudian memerintahkan anggota Unit Reskrim untuk melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku.
Menurutnya, kasus ini bermula pada Jumat (12/5) sekira jam 08.00 WITA, pelaku menyuruh korban dan ibunya mengisi angin ban sepeda motor. Karena pelaku hendak mengikuti kampanye salah satu calon kepala desa dalam rangka Pilkades.
Saat itu angin dari kompresor tidak bisa masuk ke ban sepeda motor, akibatnya pelaku marah lalu mengambil sebatang kayu bulat sebesar lengan orang dewasa, dan memukul anaknya hingga bagian pinggang kiri mengalami bengkak serta memar.
Setelah itu pelaku melepaskan kayu bulat, lalu mengambil lagi sebatang kayu balok ukuran kurang lebih 30 sentimeter dan melempar korban mengenai kepala bagian belakang, hingga korban mengalami luka robek dan berlumuran darah.
Sang ibu kemudian melarikan anaknya ke Puskesmas Wini untuk mendapatkan pertolongan awal dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Insana Utara.
"Pelaku sudah berulang kali memukul istri dan anaknya," ungkap Beggie Fernando Putra Pratama.
Polisi telah menetapkan Gregorius sebagai tersangka dan telah ditahan di sel Polsek Insana Utara. Ia dijerat pasal 44 ayat (1) UU nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga Subs pasal 351 Ayat (1) KUHP dengan ancamanan hukuman 5 tahun.
"Gregorius Snoe ditangkap atas dugaan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan terhadap korban IT yang juga merupakan anak kandungnya," tutup Beggie Fernando Putra Pratama.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca SelengkapnyaSardian meminta masyarakat tidak mengkaitkan kasus yang menimpa S (50) dengan persoalan kepartaian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca Selengkapnyakorban minta polisi segera menindaklanjuti laporan dengan menangkap dan memenjarakan anaknya.
Baca SelengkapnyaJulieghtin menjelaskan kronologi berawal saat pelaku menanyakan kepada istrinya siapa laki-laki pertama yang menidurinya.
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaSederet pejabat di Indonesia menjadi sorotan buntut kelakuan anaknya.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaKondisi korban anak saat ini ketakutan dan merasa trauma. Apalagi setelah mengetahui kasus ini viral.
Baca SelengkapnyaPerbuatan pelaku terbongkar setelah video pengakuan putrinya viral di media sosial.
Baca Selengkapnya