Polisi Beberkan Fakta Kasus Ibu di Jember Bunuh Diri Usai Habisi Nyawa Dua Anaknya
Merdeka.com - KK, seorang ibu di Kabupaten Jember tega membunuh dua anaknya berinisial LA (7 tahun) dan AV (8 bulan). Kemudian tersangka bunuh diri di dalam rumah yang berada di Kelurahan Bintoro, Sabtu (17/6).
"Kami mendapat laporan dari masyarakat terkait kejadian tragis tersebut dan langsung menuju ke lokasi bersama perangkat Kelurahan Bintoro. Ditemukan dua korban sudah meninggal dan ibunya meninggal dengan cara gantung diri," kata Kapolres Jember AKBP M Nurhidayat. Dikutip dari Antara.
Nurhidayat membeberkan sejumlah fakta terkait peristiwa ini. Dari pemeriksaan visum luar, ada bekas jeratan dan benturan benda tumpul pada dua korban anak-anak.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Dimana wanita asal Jember dibunuh di Bali? Jasadnya ditemukan dalam kondisi telanjang dan lehernya dijerat dengan kabel. Korban ditemukan tak bernyawa di satu penginapan, Jalan Raya Pemogan, Kamar Nomor 26, Lingkungan Banjar Taman, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, pada Sabtu (4/5) sekitar pukul 11. 30 Wita.
-
Bagaimana pelaku membunuh bapak dan nenek? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
"Penyidik akan mendalami penyebab kematian dua korban anak itu, karena keduanya ditemukan tidak bernyawa di atas tempat tidur dengan tertata rapi," katanya.
Polisi sudah meminta keterangan ayah korban Agus Riyadi yang pertama kali menemukan istri dan anak-anaknya meninggal dunia di dalam kamar, setelah yang bersangkutan pulang berjualan cilok.
"Kami sudah meminta keterangan secara verbal dulu kepada beberapa saksi yakni suami atau ayah korban dan keponakannya yang mengetahui kejadian itu," tuturnya.
Di dalam rumah tersebut, KK bersama tiga anaknya yakni anak pertama yang berusia tujuh tahun berinisial LA, anak kedua berusia enam tahun berinisial RZ dan AV anak ketiganya berusia 8 bulan. RZ berhasil selamat dari kekejian sang ibu.
"Kami juga melakukan pendampingan psikologis kepada anak kedua yang selamat, dan rencananya akan memberikan keterangan secara detail terkait kejadian itu, namun kami masih menunggu rekomendasi tim psikologi dan dokter," lanjur Nurhidayat.
Nurhidayat memastikan, KK yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap dua anak kandungnya mengalami depresi berat. Hal ini berdasarkan keterangan suami.
"Berdasarkan keterangan suaminya, istrinya mengalami depresi dan halusinasi, seperti mendapat bisikan tidak jelas," bebernya.
Nurhidayat menjelaskan, pelaku sebelumnya sudah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember untuk mengobati depresi yang dialami. Sang suami yang mengantarkan istrinya periksa secara rutin.
"Pelaku juga beberapa kali berusaha untuk menyakiti dirinya sendiri dan anaknya, namun berhasil dicegah oleh suami dan warga setempat sehingga tidak sampai meninggal dunia," tuturnya.
Dinas Sosial Kabupaten Jember akan memberikan pendampingan secara intensif untuk pemulihan trauma terhadap anak kedua.
"Petugas akan memberikan pendampingan untuk membantu menyembuhkan trauma yang dialami RZ, agar psikologisnya kembali stabil," kata Kepala Dinas Sosial Jember Akhmad Helmi Luqman.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak keluarga untuk menentukan hak asuh RZ karena sehari-harinya ayahnya bekerja mencari nafkah sejak pagi hingga malam hari.
"Kami akan mengawal untuk memastikan bahwa hak asuhnya jatuh pada orang yang tepat agar RZ mendapat kehidupan yang lebih baik ke depannya, namun saat ini pemulihan trauma akan dilakukan secara intensif," tuturnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaPembunuhan dilakukan pelaku berinisial A yang kini sudah ditahan polisi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi di Burgundy Residence
Baca SelengkapnyaPolisi menangani kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang ibu kepada dua anaknya di Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaMeski belum dapat dipastikan penyebab jelasnya, korban dan pelaku dipastikan memiliki hubungan piutang.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca Selengkapnya