Polisi gerebek 'tempat kentut' tangki elpiji bersubsidi di Cilacap
Merdeka.com - Petugas kepolisian menggerebek 'tempat kentut' tangki pengangkut LPG bersubsidi di Desa Kesugihan Kidul Kecamatan Kesugihab Cilacap pada Rabu (14/9). Saat kejadian, aparat memergoki adanya kegiatan bongkar muat di wilayah tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, penggerebekan dilakukan sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, lima unit mobil yang digunakan aparat sudah berada di lokasi bekas pencucian pasir besi dan kini sudah digunakan sebagai tempat pengisian LPG ilegal. Lokasi pengisian LPG ilegal tersebut, berada di simpang tiga dipo pasir Slarang dan dikelilingi pagar seng.
Seorang warga setempat, Sukardi mengatakan aktivitas bongkar muat LPG termasuk baru dilaksanakan di tempat tersebut. Saat kejadian, dia melihat adanya satu truk tangki yang berada di dalam lokasi tersebut.
-
Apa yang dilakukan Pertamina dan Polri? PT Pertamina (Persero) bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) jalin sinergi publikasi sebagai sumber informasi yang mengedukasi masyarakat melalui kanal pemberitaan maupun media sosial, dalam upaya membangun kepercayaan masyarakat mengenai informasi publik.
-
Bagaimana Pertamina dan Polri menjalin kerja sama? Pertamina dan Polri diharapkan dapat terus bersinergi dalam hal publikasi dan edukasi, dan menjadi trendsetter informasi kalangan milenial dan masyarakat luas. 'Khususnya dalam mengawal bersama penggunaan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan peruntukannya, serta distribusi energi berkelanjutan kepada masyarakat,' pungkas Fadjar.
-
Siapa yang memimpin Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa sejak restrukturisasi organisasi, tren kinerja keuangan konsolidasian Pertamina positif dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
-
Kenapa Pertamina dan Polri bekerja sama? 'Sebagai langkah transformasi publikasi Polri menyesuaikan tren kekinian dalam menyebar informasi, kami turut menggandeng BUMN Pertamina dan stakeholder lainnya mulai sinergi pemanfaatan data informasi untuk publikasi dan edukasi, hingga pemanfaatan SDM untuk meningkatkan kompetensi kehumasan untuk personil Polri pada umumnya dan personil humas Polri pada khususnya,' jelas Irjen Pol Dr. Sandi Nugroho.
-
Siapa yang memimpin Pertamina saat ini? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
"Waktu itu saya lihat ada satu truk tangki," ujarnya, Kamis (15/9).
Ia mengaku tidak melihat proses terjadinya proses ilegal tersebut, karena ditutupi pagar seng. Sementara itu, dari beberapa informasi lainnya disebutkan, tangki yang telah mengisi LPG di Depot Filling Plant Pertamina, Kawasan Industri Cilacap, Lomanis seharusnya langsung menuju Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) yang ditunjuk.
Namun, tangki LPG yang berkapasitas mulai dari 15 ribu hingga 21 ribu kilogram mampir terlebih dahulu di tempat tersebut. Bahkan, waktu kedatangannya tak menentu.
"Waktunya nggak tentu, kadang tiga hari sekali. Malam hari juga tidak pasti," ujar Sukardi.
Diperkirakan, waktu bongkar elpiji ke tabung penampungan memakan waktu sekitar satu jam, tergantung berapa banyak muatan yang diambil. Dari tabung penampungan dengan kapasitas ratusan kg tersebut selanjutnya diisikan ke tabung gas elpiji 12 kg (non subsidi).
Saat dihubungi wartawan, pengurus Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Banyumas, Bambang Pramono mengaku mendengar kabar tersebut. "Saya mendengar kabar adanya penggerebekan tempat tersebut. Katanya penggerebekan dilakukan pagi hari, tapi (saya) tidak tahu detailnya," jelasnya, Kamis (15/9).
Lebih lanjut, Bambang mengemukakan, tempat tersebut bukanlah pangkalan LPG yang resmi. Meski begitu, Bambang tidak berkomentar lebih jauh, mengenai persoalan tersebut. "Yang jelas pelaku bukan orang dari Hiswana Migas," tuturnya.
Sementara itu, Officer Communication and Relations Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV JBT, Muslim Dharmawan mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas mengenai pelanggaran tersebut. "Terkait kejadian tersebut sudah tentu dilakukan tindakan tegas kepada oknum yang bersangkutan," jelasnya saat dihubungi wartawan.
Terpisah, pihak Kepolisian Resor (Polres) Cilacap mengakui tidak mengetahui secara pasti penggerebekan tersebut. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Cilacap, Ajun Komisaris Agus Sulistiyanto saat dikonfirmasi wartawan enggan memberikan keterangan, lantaran penggerebekan dilakukan Direktorat kriminal khusus (Ditkrimsus) Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
Saat dihubungi, Kepala bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Komisaris Besar Aloysius Liliek Darmanto mengiyakan penggerebekan tersebut. Meski begitu, ia mengatakan saat ini Polda Jawa Tengah masih terus melakukan pengembangan kasus tersebut.
"Saat ini, kami sedang melakukan pengembangan untuk penyelidikan lebih lanjutan," ujarnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Sumut baru-baru ini kembali mengungkap tempat pengoplosan gas LPG bersubsidi di Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 orang menjadi korban di mana 12 di antaranya meninggal dunia setelah sempat dirawat karena luka bakar serius.
Baca SelengkapnyaGudang elpiji yang terbakar itu bukan agen resmi penyaluran elpiji tabung.
Baca SelengkapnyaPertamina bersama aparat penegak hukum akan terus bersinergi mengungkap dan menindak upaya penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Baca SelengkapnyaDari hasil pantauan di lapangan ketersediaan elpiji 3 kg masih aman. DPR telah meminta pemkab untuk mencari penyebab adanya kelangkaan BBM bersubsidi itu.
Baca SelengkapnyaMotifnya nekat mencuri tabung gas elpiji milik sang teman pun bikin geleng kepala
Baca SelengkapnyaKhofifah mengatakanm asih banyak kalangan mampu namun masih menggunakan elpiji 3 kilogram ini..
Baca Selengkapnya"Kami sudah menerjunkan personel untuk melakukan penyelidikan. Sedangkan kami telah mengantongi identitas pemilik gudang," ungkap Puji.
Baca Selengkapnya18 Orang Jadi Korban Kebakaran Gudang Gas Elpiji di Bali, Ini Identitasnya
Baca SelengkapnyaViral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi
Baca SelengkapnyaDugaan pengoplosan gas itu menguat setelah tim menemukan tabung gas mulai ukuran subsidi tiga kilogram, 12 kilogram dan 50 kilogram di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaTak sadar sedang direkam, pria ini tampak santai mengambil bensin dari truk tangki.
Baca Selengkapnya