Polisi larang pemutaran film Calalai In Betweennes di Surabaya
Merdeka.com - Gelaran diskusi dan pemutaran film dokumenter 'Calalai In Betweenness' batal digelar di Surabaya, Jawa Timur Rabu (16/11) malam. Acara sedianya digelar di Auditorium Institut Francais Indonesia sekitar pukul 18.30 WIB, itu tidak diizinkan pihak kepolisian.
Penelusuran merdeka.com, sejak siang tadi pihak kepolisian sudah mendatangi lokasi pemutaran film berada di Komplek AJBS, Jalan Ratna, Surabaya tersebut. "Siang tadi memang ada polisi pakai pakaian preman datang ke sini (Komplek AJBS). Sepertinya dari Polrestabes Surabaya. Terus malamnya sekitar pukul 19.00 WIB, juga datang," terang Agus, satpam AJBS.
Auditorium Institut Francais Indonesia juga terlihat sepi dan gelap. Pada pintunya tertempel kertas bertuliskan, "Acara malam ini dibatalkan".
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam CMA Bali? BBTF juga menargetkan kehadiran 400 buyers dari 51 negara untuk bertemu dengan 250 sellers dari seluruh Indonesia.
-
Siapa yang berpartisipasi di CMA Bali? Konferensi menghadirkan pembicara dari para pionir pengembangan ICT di kawasan Asia. Pesertanya sekitar 150 orang dimana selain dari Indonesia juga ada yang berasal dari Singapura, Malaysia dan Thailand.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama? Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dr Sandi Nugroho, mengatakan sebagai garda terdepan dalam mengelola dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Divisi Humas Polri berupaya menyesuaikan tren kekinian generasi milenial melalui peningkatan digitalisasi informasi, melalui aplikasi Portal Humas Presisi, yang merupakan rumah besar bagi seluruh aplikasi dan platform online yang dimiliki Divhumas Polri.
-
Siapa yang terlibat dalam inisiatif ini? Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa RSA UGM telah berkoordinasi dengan banyak pihak seperti Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), dinas pariwisata, dan rumah sakit lainnya yang ada di Yogyakarta.'RSA UGM juga berinisiasi untuk membentuk Health Tourism Board yang bertugas untuk melakukan sertifikasi terkait medical tourism,' ujar Lutfhi.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama ini? Bersama PT Cyberindo Aditama (CBN) dan Lippo Group melalui PT Tata Mandiri Daerah Lippo Karawaci (TMD Lippo Karawaci) telah menandatangani kesepakatan strategis.
Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar membenarkannya pihaknya melarang pemutaran film tersebut. "Karena memang acara tersebut tidak ada izinnya. Kami tidak pernah menerima surat perizinan dari pihak penyelenggara. Apalagi kondisinya saat ini tidak memungkinkan. Acaranya ini kan soal LGBT (lesbian, gay, beseksual dan transgender), yang belum bisa diterima di masyarakat," terang Lily.
Demi situasi kondusif di Kota Surabaya, kepolisian sengaja tidak memberikan izin acara. "Jadi demi kondusifitas, kita memang tidak mengizinkan. Apalagi ada salah satu ormas yang memang meminta untuk tidak diberi izin demi menjaga keamanan Kota Surabaya," tandas Lily.
Sementar itu, Koordinator Jaringan Islam Anti-diskriminasi (JIA) Jawa Timur, Aan Anshori menyayangkan pembatalan acara. Apalgi dirinya ditunjuk sebagai salah satu pembicara diskusi dan nonton bareng pemutaran film karya Kiki Febriyanti tersebut.
Rencananya, Aan akan mengantar diskusi film menceritakan sosok Calalai terlahir sebagai perempuan Bugis di Sulawesi Utara, namun berpenampilan layaknya laki-laki. "Saya sendiri akan mengulasnya dari perspektif Islam Nusantara," kata Aan.
Namun, secar mendadak acara tersebut dibatalkan panitia. "Kabarnya, pembatalan tersebut karena ada yang keberatan dari kelompok-kelompok intoleran. Saya sangat menyayangkan pembatalan tersebut. Ini adalah kado pahit, apalagi bertepatan dengan Hari Toleransi Internasional," katanya menyayangkan.
Menurut Aan, pemutaran film tersebut juga merupakan bagian dari Kampanye One Day One Struggle. Kampanye itu berasal dari sebuah jaringan kerja masyarakat sipil bergerak dalam isu pemenuhan hak-hak dasar bagi kelompok minoritas seksual.
"Saya merasa negara ini sudah dikuasai para kawanan yang merampas hak publik untuk berdiskusi dan berproses secara intelektual. Aparat hukum juga sangat terkesan lunglai dan tak berdaya menghadapi mereka. Saya memprotes keras aksi-aksi intoleransi yang menyebabkan gagalnya acara ini," tandas Aan.
Sekadar informasi, diskusi dan pemutaran film "Calalai In Betweenness" ini disponsori tiga lembaga, yaitu Coalition for Sexual and Bodily Rights in Muslim Societies (CSBR), Institut Français Indonesia, dan Gaya Nusantara. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktik LGBT," tegas Anwar Abbas.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diunggah salah satu akun media sosial.
Baca SelengkapnyaRencana diadakannya pertemuan komunitas LGBT se-ASEAN di Jakarta pada bulan Juli ini menimbulkan polemik dari berbagai pihak, tak terkecuali MUI.
Baca SelengkapnyaAda tiga kegiatan yang termasuk dalam kategori kegiatan keramaian umum atau yang mendatangkan massa.
Baca SelengkapnyaPertemuan LGBT bertajuk ASEAN Queer Advocacy Week ini nantinya akan digelar di luar Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha yang berminat untuk mengadakan nonton bersama disarankan mendaftarkan diri agar menjadi mitra
Baca SelengkapnyaMenag mendukung polisi untuk mengusut acara Metamorfoshow itu
Baca SelengkapnyaSudah seyogyanya semua pihak dapat memahami esensi dari suatu gelaran acara, terlebih bagi aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaPara pemain diyakinkan bahwa film yang mereka bintangi legal.
Baca SelengkapnyaAktor Malaysia Minta Dibangun Rumah Bordil Bagi Warga Asing, Begini Alasannya
Baca SelengkapnyaWu Shangyuan menilai rencana pemerintah tersebut bakal mendorong publik beralih ke situs streaming ilegal.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca Selengkapnya