Polisi masih belum bisa identifikasi bagian tubuh korban Lion Air JT610
Merdeka.com - Rumah sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur terhitung sudah menerima 34 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610. Nantinya, kantong berisikan bagian tubuh jenazah akan dilakukan rekonsiliasi dengan data ante mortem keluarga.
Kabiddokes RS Polri Brigjen Pol Arthur Tampi mengatakan, hingga hari kedua pasca kecelakaan pesawat tujuan Jakarta-Pangkalpinang tersebut sudah ada 185 data ante mortem yang masuk. Hanya saja, dari jumlah tersebut baru 147 data yang telah diambil data untuk DNA.
"Ada 87 body part kita sudah laksanakan forensik di kamar jenazah. Kita sudah ambil data ante mortem yang sudah masuk ada 185. Dari 185, 147 sudah kita ambil data DNA nya, saat ini sedang rekonsiliasi," ujar Arthur dalam konferensi pers bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di RS Polri, Selasa (30/10).
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Di mana bangkai pesawat ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Kendati telah mengambil 147 sampel DNA, pihaknya masih belum bisa melakukan identifikasi terhadap jenazah. Hal ini dikarenakan, kondisi jenazah yang tidak utuh lagi.
"Tetapi kami sampaikan hari ini belum bisa identifikasi satu pun korban dari 24 kantung jenazah yang kita terima sampai siang tadi," tukasnya.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di Tanjung Karawang setelah dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat tersebut membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat. Penumpang itu terdiri dari 178 orang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi (infant). Untuk kru pesawat terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui kondisi pilot dan jumlah penumpang pesawat tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca Selengkapnya