Polisi Selidiki Video Sosialisasi Bakal Paslon Pilkada Makassar Diduga Berunsur SARA
Merdeka.com - Polrestabes Makassar menyelidiki video kegiatan sosialisasi bakal pasangan calon (Paslon) Pilkada Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando atau Appi-Rahman. Pasalnya, isi video berdurasi 3 menit 7 detik tersebut diduga memuat unsur SARA (suku, agama, ras dan antargolongan).
"Kita sedang melaksanakan penyelidikan, kerja sama dengan Polda Sulsel sekaitan video viral tersebut. Nanti pihak-pihak yang terlibat akan dipanggil dan diproses," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Polisi Yudhiawan Wibisono saat ditemui di Lapangan Karebosi Makassar usai kegiatan pencanangan gerakan trisula dalam penanganan Covid-19, Makassar, Kamis (10/9).
Hasil penyelidikan sementara, video tersebut diambil saat acara di Kecamatan Tamalanrea, Makassar. Yudhiawan mengatakan, pelaku yang nantinya terbukti bersalah bisa dikenakan UU diskriminasi dan UU IT. Serta bisa juga dilaporkan ke Bawaslu.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Apa yang terjadi di video tersebut? Dalam video tersebut, pasukan Israel menembak mati empat warga sipil Palestina menggunakan drone. Empat warga sipil dipastikan tidak bersenjata dan ditembak saat sedang berjalan di sebuah tempat.
-
Siapa yang mengunggah video itu? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @rodopapat memperlihatkan seorang driver ojol yang sedang bekerja membawa penumpang berbadan besar.
Di dalam video memperlihatkan sejumlah ibu-ibu yang diperkirakan dari sebuah majelis taklim duduk teratur dan berjarak, mendengarkan arahan seorang laki-laki yang mengaku seorang ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kecamatan Tamalanrea.
Di belakang laki-laki itu atau di depan para ibu-ibu ada baliho bergambar Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando, salah satu bakal paslon wali kota dan wakil wali kota Makassar yang telah mendaftar ke KPU hari Minggu (6/9).
Pria di depan para ibu-ibu itu mensosialisasikan alasan kenapa memilih Appi-Rahman. Yang salah satunya soal Rahman bersedia jadi pasangan Appi karena dia tidak mau ada orang etnis tertentu dari luar yang membiayai atau jadi sponsor.
Pria yang di dalam video itu juga mengaku pernah bertemu Abdul Rahman Bando, bahwa lebih baik proyek dikuasai Bosowa dari pada orang dari etnis tertentu.
Diketahui, Appi ini adalah menantu dari Aksa Mahmud, pendiri Bosowa Corporation.
Yudhiawan berharap semua pihak untuk menghormati tahapan Pemilu. Saat ini proses Pilwalkot di Makassar masih proses pemeriksaan kesehatan, narkotika dan psikologi.
"Dan kampanye pun harus dilakukan dengan etis, tidak boleh mendiskreditkan dan tidak boleh adanya SARA di situ atau suku, agama dan antargolongan. Karena itu isu yang sangat berbahaya buat integritas bangsa kita, bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa kita," tandas Yudhiawan.
Selain polisi, Bawaslu Makassar juga sedang mendalami kasus video ini. "Iya belum ada laporan masuk tapi info sekaitan materi SARA ini kami sudah terima dan ini sementara kami investigasi," kata Humas Bawaslu Makassar Maulana.
Terpisah, Appi-Bando saat ditemui di Lapangan Karebosi usai mengikuti kegiatan Pemprov Sulsel memberikan klarifikasi. Tidak secara tegas keduanya mengatakan kalau orang yang ada dalam video adalah tim sukses atau relawan.
Namun dia menegaskan bahwasanya apa yang disampaikan orang dalam video tersebut adalah pendapat pribadi. "Itu pendapat pribadi, dia keceplosan. Tidak seperti itu konteksnya, dan dia (orang di dalam video) sudah minta maaf," kata Appi didampingi Rahman Bando. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anwar dinilai turut serta mendukung dan mengkampanyekan calon gubernur-wakil gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Nataksumah.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, seseorang bicara tentang dukungan terhadap Andra Soni dan Ratu Zakiyah
Baca SelengkapnyaKepala Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka ini terjerat tindak pidana pemilu karena terindikasi mengkampanyekan pasangan Andra Soni-Dimyati
Baca SelengkapnyaSejauh ini Bawaslu masih melakukan penelusuran dan pengkajian terhadap video tersebut.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini berujung pada penetapan Ketua Apdesi Kabupaten Serang Muhamad Maulidin Anwar menjadi terasangka tindak pidana pemilu.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, konten yang dibuat diharapkan bisa mendapatkan subscribe yang banyak di media youtube.
Baca SelengkapnyaHasbi yang diduga mengampanyekan Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaCaleg dari Partai NasDem itu terbukti melanggar Pasal 493 Juncto Pasal 280 ayat (2) huruf k UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
Baca SelengkapnyaBerkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Baca SelengkapnyaBawaslu memerlukan waktu lima hari guna melakukan penelusuran atas temuan tersebut.
Baca SelengkapnyaGibran ragu jika orang yang ada dalam video PSI adalah Kaesang.
Baca SelengkapnyaAde Safri menjelaskan sedang fokus menyelidiki untuk mengetahui apakah terjadi peristiwa tindak pidana sebagaimana dilaporkan.
Baca Selengkapnya