Polisi Sita Senjata Tajam, Panah dan Stik Golf dari Pelaku Tawuran di Tangerang
Merdeka.com - Polres Metro Tangerang, menggagalkan aksi tawuran yang akan terjadi di wilayah Jembatan Merah, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang pada Minggu (28/2) dini hari kemarin. Belum diketahui pasti jumlah pelaku rencana tawuran yang berhasil digagalkan kepolisian tersebut.
Berdasarkan informasi sementara yang diperoleh, aksi tawuran antar dua kelompok remaja itu berhasil digagalkan dari upaya patroli yang dilakukan Kepolisian setempat.
Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim, mengaku akan segera melakukan keterangan resmi dari penggagalan tindakan kekerasan antar kelompok tersebut.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Bagaimana cara Polres Jakpus mencegah tawuran pelajar? 'Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah,' papar dia.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
"Betul, rencana mau kami rilis," kata Kasubag Humas Polres Metro Tangerang, Kompol Abdul Rachim dikonfirmasi, Senin (1/3).
Dari tindakan preventif itu, polisi berhasil mengamankan puluhan senjata tajam seperti parang, badik, panah dan stik golf yang diduga dibawa kelompok remaja tersebut, untuk melukai lawan-lawannya.
Kelompok remaja yang hendak melakukan tawuran itu diduga telah membuat janji sebelumnya di media sosial. Namun, aksinya kepergok Polisi saat berkumpul di wilayah jembatan Merah, Tangerang.
Sebelumnya, Polres Metro Tangerang kota, mengungkap penyiraman air keras yang dialami FI (16), remaja asal Poris, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, pada Kamis dini hari (18/2) lalu. Korban merupakan pelaku tawuran, yang sial lantaran terkena siraman air keras dari kelompok lawan.
Dari keterangan Kepolisian, FI bersama sejumlah rekannya yang lain bersepakat di media sosial Instagram untuk bertemu tawuran dengan musuhnya di daerah Poris, Cipondoh, Tangerang, pada Kamis (18/2) dini hari.
"Sebelumnya, dua kelompok remaja ini melakukan perjanjian lewat Instagram untuk bertemu di Poris, dan setelah itu terjadi aksi tawuran dimana mereka saling melempar dan mengejar satu sama lain," kata Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Deonijiu di Mapolres Metro Tangerang kota, Kamis (25/2).
Namun sial, FI, yang saat ini masih menjalani pengobatan akibat luka bakar yang dialami, terjatuh di tengah jalan ketika rekan - rekan FI, dikejar oleh kelompok lawannya.
Melihat lawannya tersungkur, kelompok lawan langsung melakukan aksi penyerangan dengan menyiram korban menggunakan air keras. Menyebabkan bagian wajah FI mengalami luka bakar serius.
Atas kejadian dan adanya laporan dari keluarga korban, Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Sehingga terungkap bahwa, para pelaku bersembunyi di wilayah Banten.
"Ada 4 pelaku yang diamankan, dan saat ini sudah ditahan untuk proses penyelidikan. Kepada pelaku kami sangkakan pasal 170 KUHPidana serta UU Perlindungan Anak denga ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.
Kapolres juga mengingatkan kepada masyarakat, khususnya para orang tua untuk mengawasi dan terus mengontrol aktifitas anak-anak remaja, agar kejadian tawuran antar remaja ini tidak kembali terjadi.
"Kami imbau masyarakat untuk melaksanakan pengawasan kepada putra putrinya agar tidak melakukan tawuran," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan para remaja tersebut dilakukan setelah polisi melakukan patroli siber.
Baca SelengkapnyaPelaku dan barang bukti sajam dibawa ke Mako Polsek Pinang untuk proses hukum lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaMereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca SelengkapnyaKini lima pemuda beserta barang bukti telah dibawa ke Polsek pasar minggu untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaDari tangan ketujuh remaja itu, petugas berhasil menyita berbagai barang bukti
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca SelengkapnyaSetelahnya para pelaku diserahkan ke Polsek Pademangan guna jalanin proses hukumnya.
Baca SelengkapnyaEmpat orang ditangkap usai tim Opsnal Reskrim Polsek Tangerang melakukan pemeriksaan lokasi dan serangkaian penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku dan barang bukti kemudian diserahkan ke Polsek Sawah Besar untuk dilakukan proses hukum
Baca Selengkapnya