Polisi tetap tindak tegas pelaku geng motor di bawah umur
Merdeka.com - Pihak kepolisian hingga saat ini telah mengamankan puluhan orang yang diduga sebagai pelaku geng motor. Dari pelaku yang diamankan, mereka rata-rata masih terbilang di bawah umur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya tetap menindak tegas siapapun pelakunya. Bahkan tindakan tegas akan tetap dilakukan biarpun pelaku masih di bawah umur.
"Sekitar 20-an lah yang kami tangkap. Sebagian besar pelakunya adalah anak muda dan remaja. Dari umur 14 sampai 20. (Di bawah umur) Ya nggak masalah. Kalau dia bunuh masak kami lepas. Tetap kami tangani. Kan ada undang-undang anak. Misalnya penahanannya dikurangi separuh," jelasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (31/5).
-
Bagaimana cara Polda Metro Jaya menangani kasus ini? “Itu berkasnya dilimpahkan ke sini Polda Metro Jaya, ada juga yang berkas diterima laporannya di Sulsel itu proses pelimpahan ke Polda Metro Jaya,“ ucap dia.
-
Apa yang ingin dilakukan Polda Metro Jaya? Polda Metro Jaya bakal menggandeng organisasi kemasyarakatan (ormas) hingga satpam untuk ikut serta dalam pengamanan Pemilu 2024.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Siapa yang memuji langkah Polda Metro Jaya? Mengomentari hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni ikut mengapresiasi.
-
Siapa yang dipanggil Polda Metro Jaya? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
Dia mengungkapkan, ketegasan tersebut diambil karena berdasarkan laporan dari masyarakat aksi geng motor tersebut telah menyebabkan korbannya meninggal dunia.
"Kan ada yang membawa sajam. Sajam inipun kan rata-rata dibuat. Seperti celurit ini besar sekali, yang bergigi itu ya. Dia kan untuk aktualisasi diri. Bahkan dia menyeretkan senjata tajam itu ke jalanan," jelasnya.
Oleh sebab itu, Argo menyampaikan agar masyarakat tak perlu takut. Sebab, pihak kepolisian selalu berjaga dalam kegiatan cipta kondisi ini untuk menangkap para pelaku di seluruh wilayah.
"Jadi masyarakat tak usah khawatir. Anggota polisi setiap kabupaten kota sudah melakukan semua pengamanan agar masyarakat aman dan nyaman," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaTersangka mencoba menghidupkan sepeda motor dengan kunci kontak miliknya.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kurang dari 24 jam, polisi langsung menangkap pelaku di kediamannya.
Baca SelengkapnyaAkibatnya mobil yang berada di lajur satu terpaksa berhenti sesaat.
Baca SelengkapnyaMotor yang Dikendarai Polisi 'Adu Banteng' di NTT, Pemotor Lain Tewas
Baca SelengkapnyaMobil baru terhenti usai menabrak pagar rumah warga dan terbalik ke kanan jalan.
Baca SelengkapnyaPemotor ini tetap merokok dan membuang sisa bakarannya di jalan.
Baca SelengkapnyaPegi Dipenjarakan 3 Bulan dan Motor Ditahan 8 Tahun, Polisi Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp175 Juta
Baca Selengkapnya