Politikus NasDem Rajiv Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Kementan
Panggilan tersebut dipenuhi oleh Rajiv yang telah tiba di gedung Merah Putih KPK.
Dirinya juga membantah mangkir pada saat pemanggilan pertama penyidik.
Politikus NasDem Rajiv Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Kementan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Politikus NasDem, Rajiv untuk diperiksa terkait dengan kasus dugaan korupsi Kementerian Pertanian (Kementan) yang menjerat Syahrul Yasin Limpo (SYL). Rajiv diperiksa diperiksa sebagai saksi selaku pihak swasta.
Panggilan tersebut dipenuhi oleh Rajiv yang telah tiba di gedung Merah Putih KPK hari ini, Selasa (30/1).
Sejatinya Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Anies-Muhaimin (AMIN) dipanggil penyidik untuk diperiksa para Kamis (26/1) kemarin, namun ia tidak kunjung hadir. Ia beralasan berhalangan hadir karena ada urusan tertentu.
"Reschedule kemarin Jumat kan (jadwal pemeriksaan) karena ada halangan hari ini saya hadir. Iya kerabat (meninggal)," kata Rajiv kepada wartawan, Selasa (30/1).
Dirinya juga membantah mangkir pada saat pemanggilan pertama penyidik. Mengingat ia telah berkordinasi dengan KPK untuk dilakukan reschedule.
"Kalau mangkir itu tidak datang. Kalau inikan reschedule, kan pak Ali Fikri bilang saya reschedule kan," ungkapnya.
Pada kasus ini, SYL telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di tubuh Kementan bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono, dan Direktur Alat Pertanian Kementan Muhammad Hatta. Ketiga tersangka diduga KPK melakukan korupsi Rp13,9 miliar.
Syahrul Yasin Limpo meminta pungutan di Kementan buat bayar cicilan Alphard hingga Kartu Kredit.
SYL memerintahkan bawahannya untuk melakukan penarikan dari eselon 1 dan eselon 2.
SYL diketahui meminta pungutan kepada ASN dan internal kementan untuk memenuhi kebutuhan pribadi termasuk keluarga inti.
SYL memerintahkan bawahannya untuk melakukan penarikan dari eselon 1 dan eselon 2 dalam bentuk uang tunai, transfer bank hingga pemberian barang dan jasa.
Sumber dana realisasi anggaran Kementan termasuk mark up, termasuk para vendor di Kementan. Masing-masing USD 4 ribu sampai USD 10 ribu.