Politisi muda PDIP ajak lawan kriminalisasi pers dalam kasus Setnov
Merdeka.com - Tindakan kuasa hukum Setya Novanto, Razman Arif Nasution, yang melaporkan Pemimpin Redaksi Metro TV Putra Nababan ke Bareskrim Polri, menuai banyak kecaman. Politikus muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Banyu Biru, mengajak masyarakat melawan kriminalisasi pers yang terjadi dalam pusaran kasus 'papa minta saham' ini.
"Lawan kriminalisasi pers seperti yang dialami Metro TV, dan media lainnya ke depan,” ujar Banyu, Selasa (16/12).
Banyu yang merupakan Ketua Umum Komunitas Banteng Muda (KBM), organisasi sayap PDIP ini, meminta para awak media untuk bersatu menghadapi ancaman kriminalisasi pers. Sebab, kriminalisasi pers adalah ancaman serius bagi demokrasi.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Siapa ayah Lettu Soejitno? Latar Belakang Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37.
-
Siapa kakak dari Eros Djarot? Slamet Rahardjo, aktor senior, adalah kakak dari Eros Djarot, seorang sutradara, penulis lagu, dan politikus.
-
Kenapa Setya Novanto disebut sebagai korban dalam kasus e-KTP? 'Partai Golkar itu menjadi korban dari e-KTP, jadi saya no comment. Jelas ya, korban e-KTP siapa? (Setnov) ya sudah clear,' pungkasnya.
-
Siapa orang tua Jeje Soekarno? Untuk yang belum mengetahuinya, Jeje adalah anak Donna Harun dari pernikahannya dengan Hendra Rahtomo, cucu Soekarno.
-
Bagaimana cara keluarga Jokowi terlibat politik? Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik.
"(Kriminalisasi pers) Ibaratnya pembunuh berdarah dingin demokrasi," ujar dia.
Banyu menceritakan, kriminalisasi pers itu pernah dirasakannya pada era Orde Baru. “Saya pun punya pengalaman pribadi terkait kriminalisasi pers dan ikut merasakan pahitnya. Rezim Orde Baru waktu itu memberedel koran ayah saya Detik, Monitor dan Tempo," ujar putra Eros Djarot ini.
"Tahun 1994 kami turun ke jalan mendemo karena yang benar dibungkam, yang berkuasa menghantam,” imbuhnya.
Soal kasus 'papa minta saham' yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto ini, Banyu mengatakan, etika sangat dilecehkan.
"Etika hampir mati, moralitas sekarat, korupsi merajalela. Yang salah pantang mundur, yang benar malah dihajar. Ternyata perjuangan belum selesai. Dari papa minta saham hingga berbagai kasus lainnya,” ujar Banyu.
Oleh karena itu, bertepatan dengan HUT ke-1 KBM, Banyu Biru juga menyampaikan tiga seruan. "Pertama, benahi etika pimpinan DPR dengan cara yang konstitusional, cepat dan tidak mengganggu agenda-agenda penting DPR. Kedua, mari lawan mafia migas, kami yakin Presiden Jokowi lebih sakti dari Riza Chalid. Ketiga, lawan kriminalisasi pers," papar dia.
Banyu Biru mengatakan, dalam perayaan HUT ke-1 KMB di Jakarta, pihaknya mengundang veteran perang yang berusia 80-90 tahun. KBM menggelar upacara sederhana dengan minta restu meneruskan perjuangan kepada mereka serta memberikan apresiasi sumbangan karena tidak semua veteran ini hidup berkecukupan.
"Kami berterima kasih kepada para pahlawan yang sudah memerdekakan Indonesia, tapi dengan sangat menyesal saya harus laporkan bahwa kemerdekaan kita belum utuh, etika moralitas yang menjadi barometer Nation Character Building di negeri ini belum merdeka. Jadi kita masih harus perang melanjutkan perjuangan 45,” lanjut Banyu.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Busyro menilai jika di Pemilu 2024 etika politik telah dikubur dan diganti dengan syahwat politik.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai Pemilu 2024 membuat demokrasi di Tanah Air mundur
Baca SelengkapnyaDjarot mengkritik keputusan Jokowi yang membiarkan anak dan menantunya terlibat politik praktis
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seragam hitam itu mecerminkan situasi demokrasi Indonesia kini tengah menghadapi tantangan. Menurutnya, nepotisme telah lahir kembali.
Baca SelengkapnyaPDIP menyindir satu-satunya Presiden dalam sejarah Indonesia yang anak hingga menantunya terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaEdward Tannur membenarkan anaknya telah melakukan pengaiayaan kepada sang pacar hingga tewas
Baca SelengkapnyaMantan Menteri ESDM, Sudirman Said mengungkap pernah ditegur Presiden Jokowi karena melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Baca SelengkapnyaSederet pejabat di Indonesia menjadi sorotan buntut kelakuan anaknya.
Baca SelengkapnyaSikap politisi PDIP saat ini berbeda dengan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto buka suara terkait pasangan Prabowo-Gibran disebut sebagai 'neo orde baru'.
Baca SelengkapnyaDia pun menuding peranan TNI/Polri hingga aparatur sipil negara.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca Selengkapnya